"Bicik bicik Makli~!"

5.4K 769 67
                                    

"Terus Mark kontrolnya gimana?" Tiffany menarik tangan Ten agar pria itu mengurungkan niatnya.

"Papinya udah cari dokter kok tante."

"Apa nggak disini aja, kan yang sunatin pak Tawan, sekalian kontrolnya. Ntar kalo kalian mau balik balik aja, Mark biar kami jaga."

"Nggak enak tante, kami udah banyak ngerepotin. Papinya juga harus kerja."

"Bilang apaan sih? Mark udah aku anggep cucu sendiri. Lagian Jeno juga seneng ada temen." Timpal Donghae.

Melihat tak ada celah, Ten menatap Doyoung penuh harap.

Akan tetapi yang ditatap hanya menggelengkan kepalanya pelan, Doyoung sendiri sama sekali tak tau harus mengatakan apa dengan mertuanya.

"Kakek neneknya Mark mau datang tante." Suara Taeyong yang rendah berhasil membuat semua orang yang ada disana menoleh ke arahnya.

"O-ohh~ Ya udah kalo gitu." Tiffany langsung melepas genggamannya.

"Makasih banget loh tante, om, sunatnya Mark udah di bayarin."

"Ahahaha~ Anggep aja hadiah ulang tahunnya Mark." Jawab Donghae, "besok main main kesini ya sama Jeno." Kakeknya si bayi pentol mengusak rambut Mark pelan.

"Iya grandpa."

Di sisi lain, Jeno yang duduk di samping bundanya mulai paham apa yang terjadi.

"Makli pulang?" Tanya Jeno saat Mark berjalan melewatinya.

"Iya, nanti ketemu di rumah!"

"Cini~ Cama Noie~"

"Aku harus pulang, nanti di Surabaya kita ketemu~"

"Humm~"

Jeno memberengut. Sekali lagi mereka harus berpisah. Padahal baru saja mereka bertemu.

"Nanti kalo ketemu aku kasih hadiah!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nanti kalo ketemu aku kasih hadiah!"

"Hadiah?! Apa apa?!"

"Rahasia~"

"Bicik bicik Makli~!"

Mark lantas mendekatkan wajahnya ke telinga Jeno. Membisikkan sesuatu hingga mata si Jeno membulat sempurna.

"Okay?" Mark perlahan menarik kepalanya.

"Ukai! Nti Noie pulang cepat cepat!"

"Hu'um!"

Sementara itu di pintu, Taeyong, Ten serta Sungchan telah menunggu si sulung untuk ikut mereka.

"Mark ayo pulang." Ten melambaikan tangannya.

"Aku pulang ya Jen!" Pamit Mark.

"Hu'um!"

Keluarga Lee pun meninggalkan kediaman rumah Donghae.

Jeno SafariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang