(2) Belanja - Jeno & Ayah Side

6.8K 852 36
                                    

Keluarga Jung yang tengah berada di supermarket pun berpencar. Sang bunda pergi mencari keperluan rumah yang habis, dan sang ayah membawa putranya menuju tempat pakaian untuk mencari celana dalam mereka.

"Ayah ayah napa cini?" Tanya Jeno begitu mereka sampai tempat pakaian.

Sedari tadi memang Jeno tak mendengarkan kedua orangtuanya. Ia hanya sibuk mengamati orang-orang yang berlalu lalang di depannya. Apalagi yang bajunya mencolok, Jeno akan mengamatinya hingga orang itu hilang di balik rak.

"Beli celana dalam. Yuk ke sana~" Jaehyun langsung melangkah menuju tempat dimana celana dalam di tata.

Namun Jeno yang digendong terus menggerak-gerakkan kakinya agar sang ayah menurunkannya. Tapi, karena Jaehyun takut Jeno merobohkan manekin lagi seperti bulan lalu, ia sama sekali tak menghiraukan kode putranya.

"Tulun~!"

"Nggak papa, Jeno ayah gendong aja. Ayah masih kuat kok." Si Jaehyun langsung membenarkan posisi Jeno. Ia juga berpura-pura tidak paham dengan maksud Jeno daripada nanti harus mengganti rugi manekin lagi.

"Humph!"

Pipi Jeno yang gembil semakin mengembang dan membulat sempurna. Jeno yang kesal pun hanya memeluk leher ayahnya erat.

"Eh! Lucu banget celana dalamnya~ Lihat nih~!" Jaehyun sedikit berlari menuju rak celana dalam anak anak.

"Tuh liat ada yang bulet bulet Jen~" Ujar Jaehyun sambil menunjuk ke salah satu kotak celana dalam.

"Noie mau ayah~" Tangan mungil itu pun terulur untuk menggapai kotak celana dalam yang di tunjuk ayahnya tadi.

"Bentar," Si Jaehyun menjauhkan putranya dari rak, "Jeno mau warna apa?"

"Kuning~! Itu~!" Dengan gencar Jeno menunjuk kotak yang tadi di tunjuk ayahnya.

"Jeno mau yang tadi?"

"Hu'um!"

"Okay~ Kita ambil yang itu ya~"

"Pintol ayah~"

"Iya, pentol kayak Jeno ahaha~" Jaehyun tertawa sambil mengusak rambut Jeno gemas.

"Xixi~"

Setelah mengambil celana dalam Jeno, mereka pun pergi ke bagian celana dalam dewasa. Jeno yang masih di gendong melihat celana dalam bermotif polkadot kuning persis seperti miliknya.

"Ayah~ Itu~"

Sang ayah pun mengikuti arah tunjukkan tangan Jeno.

Akan tetapi, Jaehyun yang telah menjatuhkan pilihan di celana dalam polos warna biru sontak membelalak. "Heh! Masak ayah pake itu? Ini aja~"

"No! Itu!"

"Nggak mau sayang~ Ini aja ya~ Yang polos~"

"No ayah no~!"

"Jeno aja yang bulet bulet, ayah yang polos~"

"Ndak mau! Itu!"

"Jen~"

"Ini yah itu! Pintol! Cama cama Noie!"

"Jeno~ Polos aja ya? Ayah ambil warna kuning deh biar warnanya sama kayak Jeno~"

"No! Pintol!"

Ya Tuhan ini anaknya siapaa~?

"Ayah! Itu!"

"Itu buat anak-anak sayangku cintaku~ Ayah kan udah besar~" Ujar Jaehyun sedikit berdusta. Bayangkan saja dirinya dengan motif polkadot?

Dalam hati Jaehyun pun sudah menyumpah serapahi siapa yang membuat celana dalam dewasa dengan motif seperti ini.

"Ayah! Ayah kecik!" Sementara itu, Jeno terus dalam pendiriannya untuk mendapatkan celana dalam yang sama dengan sang ayah.

"Apanya yang kecil? Besar gini."

"Humphh!" Pipi Jeno menggembung sempurna, matanya pun mulai memanas.

Perseteruan semakin sengit. Jaehyun sama sekali tak mau menurut dan Jeno juga tak mau mengalah.

"Jeno dengerin ayah ya~ Ayah itu-"

Ah! Jeno punya jurus terakhir.

"Hiks! Unda~"

Melihat putranya mulai menangis Jaehyun menghela nafasnya panjang, "bunda kalo disini juga belain ayah." Ujar Jaehyun lemas.

"Aaa~! Huweee~!"

Jeritan Jeno terdengar begitu melengking hingga semua pengunjung menatap ke arah mereka. Jaehyun yang tak mau jadi bahan tontonan langsung meraih celana dalam pilihan putranya.

"Ayah beli yang itu. Berhenti nangis!"

"Hiks!"

Dengan sangat terpaksa, Jaehyun menuju kasir dan membayar 2 celana dalam motif polkadot warna kuning.

"170 ribu pak~" Ujar si kasir sambil senyam-senyum. Jaehyun yakin mbak kasir ini sudah menertawakan dirinya yang mengambil celana itu.

"Nih mbak." Sedikit kasar Jaehyun memberikan uangnya pada kasir.

"Cama cama pintol xixi~"

"Cama cama pintol xixi~"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pentolmu!

.
.
.
TBC~

Jeno SafariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang