Special Chapter : "Aku nggak pentol!"

4.6K 586 51
                                    

Jeno SD kelas 4

.
.
.

Jam telah menunjukkan pukul 9 malam. Sudah waktunya bagi Jeno untuk mematikan lampu kamar dan bergegas tidur.

Selimut yang hangat telah siap mengantarnya ke lautan mimpi. Namun sedetik setelah Jeno memejamkan matanya, anak itu langsung terduduk dengan bola matanya yang membulat.

"Patung!"

Iya

Jeno mendapat tugas untuk membuat patung dari plastisin. Tadi wali kelasnya meminta anak muridnya membuat patung sebagai ajang seleksi lomba untuk pekan seni. Tapi Jeno lupa.

Jung Jeno yang tak mau dihukum pun segera menghampiri orang tuanya. Meskipun ia tahu pasti dirinya akan diceramahi, tapi mau bagaimana? Daripada nanti ia tak membawa apapun di sekolah dan tak ada kesempatan untuk ikut lomba.

Yang pertama, jangan dekati bunda. Jeno harus mengadu pada ayahnya terlebih dahulu, alasannya tentu saja sang ayah lebih lunak dibanding bunda.

"Kok belum tidur Jeno?"

Sang bunda yang tengah mengaduk teh hangat di dapur dikejutkan dengan suara langkah Jeno yang berisik.

"Ayah mana nda?"

"Di ruang kerja."

"Okey~" Jeno pun berlari menuju tempat dimana sang ayah berada.

Doyoung menggelengkan kepalanya. Wajah Jeno yang panik membuat bundanya itu jadi menerka-nerka. Masalah apa yang sedang putranya lakukan.

.

Di ruang kerja Jaehyun yang sedang mengecek laporan dikejutkan oleh kedatangan putranya.

"Ayah!"

Mata sang ayah beralih dari laptop ke Jeno. Ia tunda sebentar pekerjaannya untuk mendengarkan putranya. "Kenapa?"

"Ayah~ Ayo buat patung~" Cicit Jeno sambil mendekat ke ayahnya.

"Patung?" Kedua alis Jaehyun langsung menukik.

"Bu guru minta aku buat patung dari plastisin yah~ Tadi aku lupa~"

Mendengar penjelasan Jeno, ayah satu anak itu langsung melirik jam di dinding.

"Jam 9 lebih ini Jen?"

"Maaf ayah~"

"Cari plastisin dimana terus? Udah tutup jam 9." Jaehyun sandarkan punggungnya pada kursi.

"Aku punya tapi warna biru~" Jawab Jeno pelan.

"Emang kenapa kalo warnanya biru?"

"Bu guru minta warna coklat ayah~"

"Ya Tuhan~!"

Sang ayah pun menutup laptopnya. Lalu ia ajak putranya untuk bertemu dengan sang istri.

"Bilang sama bunda." Ujar Jaehyun begitu mereka sampai di ruang tengah. Tempat dimana Doyoung sedang menikmati serial drama dengan teh hangat.

Jeno yang masih belum menemukan solusi pun mendekat ke sang bunda.

"Nda~"

"Kenapa?"

"Aku ada tugas~"

"Terus?" Doyoung yang telah menebak lantas menaruh teh hangatnya ke meja.

"Di suruh buat patung bunda~ Dari plastisin~"

"Okey~?"

"Tapi aku belum buat~ Lupa~"

"Kok bisa lupa? Biasanya ditulis kan tugasnya di buku?"

Jeno SafariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang