"Heum~"

5.2K 833 49
                                    

[Sebenarnya ini bonus chapter yg kmrn]
[Tpi krn udah keburu ngantuk, yaudah baru ke post skrg]
[Wkwkw]
[Enjoy~]
.
.
.
[Note: baca chap sblmnya ya]
[Biar nyambung]

.
.
.

Begitu Mark menyetujui untuk bermain ke rumah Jaemin. Jeno dan Mark pun keluar untuk meminta ijin Ten.

Dan Ten yang mengintip dengan Sungchan bergegas berlari ke sofa depan tv. Ia harus berpura-pura menonton tv dan bermain dengan Sungchan agar Jeno dan Mark tak mencurigainya.

Tap tap tap

Tak begitu lama, Ten mendengar suara kaki yang berlari kearahnya. Tuh jeno sana Mark kesini, ayo tunjukkan bakat akting mu Ten~

"Nte pida pida nte~"

Ten mengernyit mendengar rengekan Jeno
"Mau apa? Siang siang gini sepedaan ntar item gimana~?"

"Huu~ Mau Nana nte~ Pida pida~"

"Nana? Rumahnya kan jauh, ntar kalo sepedaan bisa sampe sore. Mending di rumah aja, main sama tante, kakak Mark, sama dek Sungchan."

"Noie mau cama Nana~"

"Kalo ke Nana naik motor atau mobil, biar cepet."

"Noie bica!" Jeno tetap kekeuh dengan permintaannya. Kalau hanya naik motor atau mobil itu sangat mudah buatnya. Kan?

"Nyetir sayang ahaha~ Kalo naik aja ya dek Sungchan juga bisa~"

Tapi Jeno tak menanggapi pernyataan Ten. Maminya Mark itu tidak bisa di andalkan sekarang. Lebih baik ia pulang dan meminta bundanya atau tante Kai ke rumah Jaemin.

"Noie pulang~"

"Dianter kak Mark?"

"Hu'um!"

"Yaudah, Mark, anter Jeno."

"Iya mi~" Dengan patuh, Mark mengantarkan Jeno pulang.

Namun, ketika mereka baru saja keluar rumah, kedua mata mereka melihat mobil merah yang terparkir di depan rumah.

Jeno ataupun Mark sangat kenal dengan mobil itu.

Lalu, begitu seseorang keluar dari mobil,

"NANA~!" Jeno langsung berlari menuju pagar. "Nana~ Noie cini xixi~" Kedua tangan mungil itu keluar dari pagar untuk menggapai tubuh Jaemin.

"Mi~ Nana main cama Nono ya~" Pinta Jaemin pada Baekhyun yang baru saja turun dari mobil.

"Silahkan~"

Mendapat persetujuan, mata Jeno berbinar seketika. "Lumah Noie yuk! Casseu cana~"

"Yuk yuk!" Jaemin mengangguk antusias.

Lalu dengan bantuan Baekhyun membuka pagar, Jeno pun keluar dari pagar. "Makli ayo~"

"Hu'um!" Mark pun segera mendekati Jeno yang telah bergandengan tangan dengan Jaemin.

Grep

Mark menggenggam erat tangan Jeno yang satunya. Lebih erat dari genggaman Jaemin hingga si kecil Jung itu merasa tak nyaman.

"Makli lepas!" Jeno mengayunkan tangannya yang digenggam Mark.

"Nggak mau! Ayok ke rumahmu, kita main sama sama!" Mark lantas menarik Jeno dari sana. Dan otomatis Jaemin yang sedang digandeng Jeno ikut tertarik.

"Pilan pilan Makli!" Protes Jeno ketika mereka mulai berjalan. Bagaimana tidak? Mark berjalan sangat cepat.

Tak hanya Jeno, Jaemin pun ikut protes. "Makkie! Nti jatuh!"

"Iya iya!"

Setelah itu, Mark memelankan jalannya.

"Nana nti main lobot lobot yuk! Nti Noie ilonman Nana bumbubii~"

"Bumblebe itu punyaku!" Sahut Mark kesal.

Mainan favoritnya ia berikan untuk dimainkan Jeno, bukan Jaemin.

"Pi nya Noie!"

"Nggak mau!"

"Nana main cama ka Lucas." Pernyataan Jaemin langsung merebut perhatian Jeno.

"Ndak cama Noie?"

"Nana ndak mau main lobot."

"Pi Noie mau lobot lobot~"

Sebelum Jaemin menjawab Mark langsung menawarkan diri. "Sama aku ntar!"

"Heum~" Jeno bimbang.

Jaemin tak mau bermain robot-robotan dan memilih bermain dengan Lucas. Sedangkan dirinya ingin bermain robot-robotan dengan Jaemin.

Lalu karena Jaemin tak mau, Mark menawarinya untuk bermain bersama. Sementara itu, Jeno sudah terlalu sering bermain dengan Mark, jujur, ia ingin orang yang lain. Tapi kalau bukan Mark siapa lagi yang mau bermain robot-robotan?

Jadi, dengan sangat berat hati Jeno memutuskan untuk bermain dengan Mark. Mungkin dari sana ia bisa menarik Jaemin untuk ikut bermain bersama.

Sementara itu, Baekhyun yang sedang mengamati ketiga anak itu jadi terheran. "Ini sinteron apa gimana?"

.
.
.
TBC~

Jeno SafariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang