Ide: LeeJenoNa
[Enjoy~]
.
Beberapa bulan setelah kepindahan Mark
.
Sepulang sekolah beberapa anak yang berada di depan gerbang, entah sedang menunggu jemputan atau berburu jajan terlihat sedang menatap Jeno dengan jahilnya.
"Wih~ Jeno baru kelas 1 udah di jemput anak kuliahan~"
"Nggak takut Jen?"
"Peletnya merk apa?"
"Syirik aja sih." Gumam Jeno sambil tetap melenggang pergi menemui Mark si gerbang sekolah.
Bisa bisanya nunggu diluar mobil?! Mau jadi tontonan?!
"Masuk!"
"Galaknya~"
Walaupun protes Mark tetap masuk ke mobil. Kalau tidak dituruti bisa gagal rencananya.
"Perlu apa sampe jemput?" Tanya Jeno saat ia telah duduk di mobil.
"Nggak boleh?" Tanya Mark balik sambil menjalankan mobilnya.
"Ya terserah! Tapi kalo jemput nggak usah pake almamater gituan! Dikira pedofil ntar."
"Udah dari dulu sih. Kan jaman kau masih bilang Noie pulang~"
"Heh! Diingetin! Mau ditaruh mana muka tampanku ini?!"
"Di sini." Mark menepuk dada kirinya.
Sangat ingin bagi Jeno untuk mengumpat, tapi ia tak ingin mengingkari janjinya pada bundanya. Jeno anak baik Jeno anak baik~ Nggak boleh ngumpat~
"Mau kemana?" Tanya Jeno pada akhirnya.
"Ke Banyuwangi yuk, late night drive gitu. Tapi ini berdua deng."
"Nggak usah ngaco! Ayah nggak bakal bolehin!"
"Hehe, kemana ya~ Jalan jalan aja deh, ntar beli makan di drive thru, terus mampir beli es krim di punyanya om Johnny. Gimana?"
Jeno terdiam sejenak. Anak itu tampak menimang apakah ia boleh pergi atau tidak.
"Kok diem? Masalah tante tadi aku udah telfon, ayahmu juga."
Mendengar kata 'ayah' kepala Jeno reflek menoleh. "Ayah?"
"Nggak percaya?" Mark mengambil hpnya di saku, membuka riwayat telfonnya.
Benar
Tertera nama 'Tn. Jaehyun calon mertua(?)' di sana.
"Gilak, ayah ngebolehin?!"
"Iya dong, dukunnya mami kan sakti."
"Mark! Ayahku itu ih! Masak dipelet!"
"Nggak nggak~ Om bilang ntar mau vc kalo selesai rapat."
"Ganggu banget sih ayah! Pasti gitu."
"Nggak usah ngeluh. Beruntung om masih mikirin kamu. Toh kamu anak satu satunya~ Dikit wajar."
"Tapi ini? Ya kali Mark, kita mau, ah udah lah!"
"Ahaha~ Nggak usah ngambek~ Dapet ijin dari om aja aku bersyukur banget. Tau nggak tadi tanganku sampe dingin."
"Masak? Emang nakutin banget ayahku?"
"Dari dulu! Sekali pegang tanganmu hampir sendal melayang."
"Ahahaha~ Soalnya tau anaknya di deketin buaya~"
"Kalo ayahmu tau dan sadar, yang genit itu kamu. Guenitttt~"
Plak
"Jahat banget! Pokoknya aku bakal bilang ayah!"
"Eh jangan! Aku belom dapet restu! Di blacklist ntar!"
"Biarin, ada Nana~ Kak Haknyeon kemarin chat aku juga. Tapi belom ku bales sih."
"Nggak usah!"
"Kenapa? Siapa kamu siapa aku?"
"Nggak siapa siapa. Tapi ntar ku lamar kamu pake rumah, kayak tante dulu."
"Udah niru, di kasih tau lagi!"
"Biar nggak kaget kamunya."
"Dih."
"Tapi kamu masih SMA, baru kelas 1 lagi."
"Kenapa emang kalo aku masih SMA?! Nggak percaya kamu sama aku?!"
"Nggak Jen nggak~ Maksudnya nggak gitu."
"Alah~ Bilang aja nggak percaya sama aku."
"Sumpah aku percaya, tapi kalo kamu ingkar, aku bakal pergi."
"Beneran?"
"Iya."
"Hm."
.
Kali ini mereka memutuskan untuk berhenti dulu di kedai es krim. Jeno masih kenyang karena bekal dari bundanya sangat banyak.
Namun baru saja pesanan datang, hp Jeno berdering.
Ayah
Ayah ihh! Ngapain jadi vc?!
Ogah-ogahan Jeno mengangkat vc dari ayahnya. "Apa ayah?"
"Kenapa mukanya cemberut? Nggak suka ayah vc?"
"Nggak kok~"
"Hm."
"Kenapa vc yah?"
"Adek jemput."
"Yah! Emang kak Lucas mana? Masak yang jemput dek Haowen aku terus?"
"Udah balik dia ke Malang."
"Bunda?"
"Berani nyuruh istrinya ayah?"
"Iya iya, les piano kan?"
"Iyups~ Kalo pulang bilang sama Mark buat hati hati, jangan ngebut! Anak ayah lecet jangan harap dia masuk ke rumah ayah!"
"Iya~ Mark denger."
"Pinter. Udah ayah mau makan dulu."
"Iya~"
Begitu vc dimatikan oleh Jeno, Jaehyun tersenyum miring. Sebenarnya Haowen sudah mau di jemput istrinya, tapi karena putra kesayangannya sedang dijemput anaknya Tiway, ia jadi kepikiran gitu.
Sementara itu, di kedai es krim,
"Ayo balik."
"Baru nempel pantatku Jen~"
"Adekku ntar nangis kalo kita terlambat! Udah ayo balik, ntar malem deh kita keluar lagi."
"Bener ya!"
"Iya~"
"Terus ayahmu?"
"Aku ntar yang ngesot minta ijinnya. Udah ayok pulang!"
"Gemes banget sih~ Calonnya siapa~?"
"Nana."
"Jeno!"
"Ahahaha~"
.
.
.
TBC~[Udah ya spoiler nya]
[Yg protes itu nggak romantis]
[Kalo kata Jeno itu udah romantis]
[Wkwkkw]
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeno Safari
FanfictionBagaimana ketika si Noie kecil masuk taman kanak-kanak? [untuk yang baru baca, bisa ke baby Jeno daily dulu ya, biar nggak begitu bingung~]