"M-makli~"

5.5K 693 89
                                    

"Hiks!"

Di sore hari saat Doyoung hendak membangunkan Jeno, ia mendengar suara tangis putranya dari dalam kamar.

"Jeno?"

"Undaaa~ Huhuuu~

"Loh!" Doyoung pegang dahi Jeno. "Minum obat ya, badannya Jeno panas."

"Gendong~"

"Iya sayang."

Sang bunda lantas menggendong bayinya. Ia ambil obat penurun panas di kotak obat kamar Jeno.

"Capek badannya?"

"Iya hiks!"

"Okey okey abis minum obat bunda pijit ya."

"Hum~"

.
.
.

Di keesokan harinya panas Jeno tak kunjung turun, yang ada temperatur tubuhnya semakin tinggi.

"Ke dokter ya Jen, biar sembuh~"

Jeno hanya diam, ia terlalu pusing untuk menjawab apa yang bundanya katakan.

Doyoung bergegas mengambil cardigan dan dompet. Ia lalu memesan gocar sambil mempersiapkan putranya.

.
.
.

"Jae~"

"Kenapa? Jeno gimana?"

"Jeno kena DB. Ini lagi nyari ruang inap."

"DB?!" Jaehyun sontak berdiri.

"Trombositnya turun, lemes anaknya terus ada merah merah di tangannya."

"Ya Tuhan. Aku kesana sekarang." Tak lagi memikirkan pekerjaannya, Jaehyun menyambar kunci mobilnya dan bergegas ke rumah sakit.

.
.
.

Tak lama setelah Jaehyun datang, Jeno pun di pindahkan ke ruang inap.

"Adek makan yuk~"

Sang ayah sejak lima belas menit yang lalu terus berusaha membujuk putranya untuk makan. Tapi si kecil malah memeluk erat boneka iron mannya. Mulutnya tak enak. Ia tak nafsu untuk makan.

"Makan terus minum obat~"

"Ndak~" Suara serak Jeno terdengar samar.

Doyoung pijat kaki putranya pelan. "Jeno mau makan apa? Nanti bunda beliin~"

"Pelmen~"

"Okey nanti bunda beliin yupi ya~ Kalo makan bubur bayi mau?"

"Iya."

Sang bunda bergegas pergi mencari apa yang Jeno inginkan. Meninggalkan Jaehyun yang sebenarnya sangat ketakutan.

"Adek makan yang banyak~" Ayah takut.

.
.
.

Jam besuk telah tiba. Oma dan opa datang untuk melihat keadaan cucunya.

"Jagoan kok sakit~" Ucap Heechul sambil mengusak-usak rambut Jeno.

"Nda~" Mata sipit Jeno kembali berair. Ia pusing mendengar suara opanya yang keras dan kepalanya yang di usak-usak.

Yuri yang sadar akan gelagat Jeno langsung menarik mundur suaminya. "Heh! Sakit cucumu itu!"

"Hiks!" Jeno ingin semuanya keluar kecuali bundanya. Kepalanya pusing mendengar suara-suara yang saling bersautan. "Ndaaa~" Anak itu berusaha bangun agar ia bisa memeluk sang bunda.

Jeno SafariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang