"Ndak boleh pelgi pelgi!"

5.8K 757 107
                                    

"Unda ayo main cana~"

Di teras rumah, bocah berusia 4 tahun terlihat sedang menunjuk-nunjuk rumah tetangganya. Terhitung sudah 3 hari Mark tak bermain ke rumahnya dan ia sama sekali tak melihat batang hidungnya.

"Kak Mark kan lagi pergi sama tante Ten sama Sungchan."

"Pi Makli cekulah unda!"

"Iyaa tapi kak Mark nginep di rumah sodaranyaa. Jeno lupa?"

Merasa tak terima kedua tangan Jeno lantas mengguncang tubuh sang bunda. "Napa ndak pulang pulang undaaa~ Noie cinii~!"

"Aduh jangan di goyang-goyang gini bunda pusinggg~"

"Makli pulang!"

"Bunda tanya tante dulu ya? Jeno yang sabar."

Jeno pun hanya dian dan naik ke pangkuan bundanya. Ia lantas menumpukan dagunya ke bahu sang bunda dan bergumam. "Makli napa ndak pulang~? Noie kanen~"

.

Hari semakin siang, sang ayah yang akan pulang sebelum makan siang akhirnya sampai di rumah.

"Ayah pulang~" Sapa Jaehyun dengan nada cerianya saat melihat si buah hati duduk di teras rumah sendirian.

"Humphhh!"

Melihat Jeno yang hanya menggembungkan pipinya, Jaehyun pun berjongkok di depan Jeno, "anak ayah kenapa cemberut gini hmm?"

"Makli napa ndak pulang pulang!"

"Kangen?"

"Mau main ayah~"

"Sekarang ganti baju, ayo ikut ayah!"

"Manaa?"

"Ketemu sama kak Mark, mau?"

"Mau yah! Ayo ayooo~!"

"Ayah ganti baju dulu, yuk yuk~"

.
.
.

Bukan Jaehyun namanya jika tak menepati janjinya pada Jeno. Seperti sekarang, dirinya dan si kecil berdiri di depan suatu gang. Jaehyun sengaja menunggu disini karena Ten memintanya untuk menunggu di sini.

"Mana yahh~!" Tanya Jeno tak sabaran. Bahkan kaos ayahnya sempat menjadi korban karena terus di tarik-tarik.

"Sabarr~"

Dan di ujung sana, Jeno dapat melihat Mark tengah di gandeng oleh maminya.

"MAKLI!"

Saking senangnya Jeno sampai berlompatan sambil menarik-narik tangan ayahnya. "Uh uhh! Makli yah Makli!"

"Iya iyaa~ Yang classy dongg biar kesannya mahal! Aduh masak anaknya ayah kayak gini!"

Tak menggubris perkataan sang ayah, Jeno lebih memilih untuk berlari ke arah Mark. Sekarang ia tak lagi bisa menunggu terlalu lama.

"Hai Jeno-"

Grep

Jeno langsung saja memeluk erat tubuh Mark. Ia tak mau lagi Ten mengambil miliknya terlalu lama.

"Nte nakal!" Tukasnya sambil menatap sengit Ten.

"Nte nakal!" Tukasnya sambil menatap sengit Ten

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeno SafariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang