"Sedih?"
"Hu'um~" Jeno yang ditinggal Lucas pulang mengangguk lemah.
"Kenapa? Masih belum puas main sama kak Lucas?"
"Casseu~"
"Kan besok sekolah~ Terus kak Lucas juga nggak bawa baju buat sekolah."
"Noie cana~" Rengek Jeno sambil memeluk leher Doyoung.
"Heum? Kalo Jeno kesana bunda sama siapa?"
"Ayah~"
"Ayah nggak lucu kayak Jeno~ Nggak bisa dimainin."
"Unda~ Casseu~"
"Bunda terus gimana Jenooo~"
"Cama ayah~ Unda~"
"Tapi bunda maunya Noie~"
Perseteruan terus berlanjut hingga ketukan pintu terdengar.
Tok tok tok
"Ayah pulang~!"
Jeno dapat mendengar suara sang ayah yang baru saja mengantar Lucas pulang. Tapi kenapa sosoknya tak segera muncul. "Huh?"
Tok tok tok
"Mungkin ayah mau dibukain pintunya, ayo ayo bukain Jeno~" Bisik Doyoung.
Mendengar itu Jeno pun bergegas turun dari pangkuan bundanya.
Pikirnya, jika sang bunda tak mau mengantarnya ke rumah Lucas, mungkin saja sang ayah bisa.
Cklek
"Aya- MAKLI~!"
"Gimana? Seneng kak Mark kesini?" Tanya sang ayah sambil bersandar di pintu.
"Hu'um!" Jeno mengangguk cepat, "Makli ayo ayo macuk~!" Tangan mungil itu lalu meraih tangan Mark dan menyeretnya masuk ke rumah.
"Waw~ Aku yang udah berbesar hati bawa tuh anak kesini, sekarang aku dikacangin?! Anaknya Doyoung benar-benar!"
Jaehyun pun hanya bisa geleng-geleng kepala dan memasuki rumah. Kalau ada Mark, Jeno pasti melupakan segalanya.
"Unda~ Noie bawa Makli~"
"Loh Mark? Tumben main sore-sore?" Tanya Doyoung yang terheran-heran melihat Mark berada di rumahnya.
"Dia nginep. Nih bajunya besok." Jaehyun lalu menaruh sebuah tas lumayan besar di meja.
"Tapi besok Senin?"
"Iya, Ten pergi sama Sungchan, mendadak katanya."
"Ooo~" Tapi didalam hatinya, Doyoung merasa ada yang janggal. Pergi di Minggu sore? Lalu menitipkan anaknya ke tetangga sampai besok pagi? Apa sekolah Mark lebih ringan dari jalan jalan?
Sepenting apa? Batin Doyoung.
"Mark ada pr nggak?"
"Nggak om, udah aku kerjain sama mami kemarin."
"Okey, kalo gitu ayo ntar malem kita ke mall~ Kita beli mainan buat Jeno sama Mark~"
"Uwaaa~" Jeno yang mendengar mainan baru tentu saja senang.
"Makasih om!" Si Mark akhirnya tersenyum lebar.
Dari tadi putra sulung Lee terus menekuk mukanya karena mami dan adiknya pergi menyusul papinya. Oleh karena itu, Jaehyun mencoba menghiburnya dengan memberikannya mainan. Setidaknya rasa cemburu dengan Sungchan yang diajak Ten menyusul Taeyong berkurang.
"Sama sama~"
"Oke sana sana main ayah mau nonton sinetron dulu."
Jeno yang hendak duduk di samping Doyoung langsung di bawa Jaehyun ke samping Mark. "Main sana sama kak Mark. Awas kalo cium cium lagi! Mainannya ngga jadi ayah beliin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeno Safari
FanficBagaimana ketika si Noie kecil masuk taman kanak-kanak? [untuk yang baru baca, bisa ke baby Jeno daily dulu ya, biar nggak begitu bingung~]