"Cemut Noie!"

4.5K 760 50
                                    

"Yah hujan Jen."

"Humm?" Jeno mendongak. Air hujan begitu deras mengguyur bumi. Jika ia berangkat sekolah dengan mengendarai motor seperti biasanya pasti ia akan basah kuyup.

Wush~

Udara dingin berhembus kencang menerpa tubuh Jeno. Si kecil itu sampai bergidik kedinginan. "Ndak cekulah unda!"

"Loh~ Ada mobil kok, nggak kehujanan kalo berangkat. Bentar bunda ambil kunci mobil ayah dulu. Mumpung ayah berangkat siang!"

Doyoung pun masuk untuk mengambil kunci mobil Jaehyun.

"Noie ndak mau cekulah~" Jemari mungilnya menggenggam erat trolley handle kopernya.

Udara yang dingin ini pasti sangat enak jika digunakan untuk tidur. Tapi sayang sekali, bundanya seorang Kim Doyoung, juga istrinya Jung Jaehyun yang tak akan memberi ijin jika ia sakit atau acara keluarga yang sangat penting.

"Humm~"

.
.
.

Bel masuk pun berbunyi.

Lalu 5 menit setelahnya murid kelas A pun dibentuk menjadi beberapa kelompok kecil untuk memudahkan Sunny mengecek pekerjaan murid-muridnya.

Di meja bundar paling belakang, terlihat Jeno berkelompok dengan Hwall, Felix dan juga Seungmin.

Keadaan begitu tenang.

Setiap anak mendapatkan kertas bergambarkan buah apel, 5 kertas origami berbagai warna, gunting kertas dan 2 lem kertas untuk tiap meja.

"Noie bilu ah~" Jeno mengambil sebuah kertas origami warna biru dan memotongnya kecil-kecil dengan gunting kertas.

Saat asyik memotong tiba-tiba suara sang bunda terdengar di telinganya.

Kalo motong ukurannya segini sayang.

Ia dengan cekatan memotong origami sesuai arahan bundanya saat mereka membuat mozaik.

"Noie ingat xixixi~"

Sementara itu, Hwall yang duduk tepat di samping Jeno terus melihat semua yang anak itu lakukan.

Saat Jeno memotong kertas warna biru, Hwall lantas mengambil kertas warna biru dan memotongnya.

Beberapa saat kemudian begitu selesai menggunting, Jeno mengambil lem dan mengoleskannya sedikit ke kertas bergambarkan buah apel.

Dengan seksama Jeno menempelkan potongan origaminya ke pola apel. Matanya yang sipit semakin menyipit untuk memastikan kertas origaminya tak keluar dari pola.

"Cikit lagi~ Noie celecai~" Gumam Jeno.

Melihat Jeno sampai menyipit Hwall pun menirukan bagaimana mata Jeno melihat kertas kerjanya.

"Hehe~"

"Celecai~!" Jeno tersenyum lebar saat mozaiknya selesai. Sangat indah menurut Jeno.

Akan tetapi saat dilihat lihat ia merasa sepi. Sekitar apel warna biru itu tampak kosong.

"Ah! Noie gambal cemut!"

Jeno pun mengambil tempat pensil di tas. Kemudian ia mengambil pensil warna merah, lalu membuat 3 bulatan berdempetan dan 3 garis sebagai kaki di bulatan tengah.

"Xixi~ Noie gambal banyak banyak!"

Setelahnya Jeno dengan giat membuat banyak semut beraneka warna di sekitar apelnya.

Tentu saja hal itu tak luput dari pandangan Hwall. Begitu selesai dengan mozaiknya Hwall mengambil beberapa pensil warna milik Jeno dan membuat semut yang lebih besar dari Jeno.

Jeno SafariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang