[FF NCT DREAM] KARSA

Chapter 131

Nanda memarkirkan mobilnya ini setelah dia dengan Renjana tiba di rumah utama Keluarga Graciano. Mereka berdua pergi ke sana setelah mengantar Jiro pulang. Awalnya, Renjana ingin Jiro ikut bersama mereka. Tetapi, Jiro tidak mau karena baginya, rasanya aneh pergi ke rumah besar itu bertiga saja tanpa para abang nya yang lain.

Tujuan mereka datang ke rumah utama ini karena Renjana ingin membahas tentang tawaran Kakek Yudha. Sebuah tawaran yang pernah Nanda katakan kepadanya. Sebenarnya, niat awal Nanda hanya mengantar Renjana lalu dia pulang bersama Jiro. Tetapi, Renjana tidak mau. Dia ingin Nanda menemaninya meskipun orang-orang di rumah besar ini baik kepadanya. Renjana masih merasa sungkan. Jadi, dia ingin Nanda menemaninya sampai urusannya dengan Kakek Yudha selesai.

"Eh eh eh, siapa ini yang datang?" Nenek Sukma langsung menyambut dua cucunya ini. Dia memberikan ciuman sayang di pipi Nanda dan Renjana. Terlihat sekali kalau sang nenek senang melihat dua cucu nya datang ke rumah.

"Kalian habis dari mana?" tanya Nenek Sukma, yang langsung menggandeng dua cucu nya itu sambil berjalan menuju ruang keluarga.

"Dari penjara, nek. Habis jengukin temen" jawab Nanda.

"Kalian di sini sampai siang aja, ya? Kita makan siang sama-sama" ucap Nenek Sukma yang tentu saja tidak bisa mereka tolak. Apalagi setelah mereka ditatap dengan mata berbinar itu.

"Hmm.., nenek, kakek ada di rumah?" tanya Renjana yang masih ragu memanggil Nenek Sukma dengan panggilan nenek.

Nenek Sukma memberikan senyuman hangatnya ke Renjana. Dia tahu kalau Renjana masih sungkan kepada mereka meskipun mereka sudah seterbuka ini kepada Renjana. Sepertinya, Renjana masih merasa kalau beberapa dari Keluarga Graciano ini tidak menyukai kehadirannya. Efek dari Nirmala begitu lekat ke Renjana sehingga Renjana masih merasa tidak ada yang menyukai kehadirannya di Keluarga Graciano.

"Ada, kok sayang. Kakek mu ada di kamar. Mau ketemu sama kakek, ya?" ucap Nenek Sukma dan Renjana menganggukkan kepalanya.

"Nanda, kamu tunggu di sini dulu, ya? Nenek mau temani Renja dulu ke kamar kakek mu" ucap Nenek Sukma ke Nanda yang mengacungkan jempolnya.

"Siap, nek!"

"Eeh, nggak pa-pa, nek. Aku bisa ke kamar kakek sendiri" ucap Renjana yang merasa tidak enak karena Nenek Sukma sampai mengantarnya ke kamar nya Kakek Yudha. Dia tidak mau merepotkan Nenek Sukma.

"Nenek takut kamu malah salah masuk kamar nanti. Ruangan di lantai dua itu buanyak, loh sayang. Nanti, kamu malah masuk ke kamar tante mu gimana?" ucap Nenek Sukma yang dengan gembira menggandeng Renjana lalu membawa anak itu berjalan menuju tangga.

"Dan nenek nggak merasa direpotin, kok. Ayo, nenek temenin. Sekalian, nenek mau ngobrol-ngobrol sama cucu nenek ini."

Nanda hanya bisa geleng-geleng kepala melihat Nenek Sukma begitu gembira. Senyuman nenek nya itu begitu lebar sambil menatap hangat ke Renjana yang masih kikuk dengan Nenek Sukma. Terlihat sekali kalau Nenek Sukma berusaha membuat Renjana nyaman.

"Huft, gue pikir Nenek Sukma ini bakalan sama kayak Tante Nirmala. Ternyata, nggak" gumam Nanda yang duduk di sofa sambil memikirkan semua hal yang telah ia lewati selama ini.

"Bisa gawat kalo Nenek Sukma juga nggak suka sama Renja. Yang ada, keluarga Graciano yang lain bakalan terang-terangan nunjukin mereka nggak suka sama Renja."

Nanda tahu, kalau beberapa keluarga dari Graciano ini ada yang tidak setuju dengan Darma karena mengadopsi anak temannya. Terlebih, anak tersebut sudah dewasa bahkan sudah memiliki pekerjaan. Tetapi, mereka tidak bisa bertindak seperti Nirmala karena mereka bukanlah bagian dari keluarga inti. Mungkin, mereka bisa saja menampakkan taring mereka jika hanya Kakek Yudha yang setuju. Sayangnya, Nenek Sukma juga setuju sehingga mereka hanya bisa diam tidak berkutik.