Hari ini adalah hari yang membahagiakan bagi Mada dan Ulfa. Dan hal itu membuat para bujang juga ikut bahagia. Apalagi, setelah para saksi menyerukan kata "Sah" setelah Mada mengucapkan ijab kabul.
Mereka tidak menyangka bahwa hari ini akan datang juga.
Abang tertua mereka sudah melepas status lajangnya. Abang mereka resmi menjadi suami orang dan akan menjalani kehidupan pernikahannya bersama seseorang yang ia cintai.
Di satu sisi mereka senang abang mereka akhirnya menikah. Tetapi, di sisi lain mereka juga sedih karena abang mereka tidak akan tinggal satu rumah lagi dengan mereka. Yah, meskipun begitu, mereka tetap akan menjadi tetangga.
Iya, setelah mereka tahu Mada dan Ulfa sudah membeli rumah di sebuah perumahan. Nanda langsung membeli satu rumah juga di dekat rumahnya Mada dan Ulfa. Hal ini membuat Mada geleng-geleng kepala.
Sepertinya, omongan mengenai mereka akan menjadi tetangga meskipun sudah menikah benar-benar mereka lakukan. Tetapi, Mada tidak akan keberatan jika dia bertetangga dengan adik-adiknya ini. Jadi, kalau Mada dan Ulfa punya anak, dia bisa menjadikan para adik ajaibnya babysitter dadakan.
Banyak yang mengira pernikahan Mada dan Ulfa akan menjadi pernikahan yang megah dan diadakan di hotel bintang lima. Tetapi, pasangan baru itu memilih menikah dengan tema sederhana. Mereka juga hanya mengundang orang-orang terdekat mereka saja. Ini semua sudah kesepakatan antara dua keluarga. Terlebih, orang tua nya Ulfa tidak mempermasalahkan jika menginginkan resepsi pernikahan yang sederhana. Toh, yang menikah juga anak mereka.
"Gue kira, Kak Ulfa bakalan pake bridesmaid gitu. Tahunya, nggak" ucap Cakra.
"Gue juga mikir, gitu. Gue malah mikir, Bang Mada bakalan jadiin kita pagar ayu" ucap Janu.
"Kalo elo, mah pagar besi!" ucap Hadi.
"Kalo cewek, kan bridesmaid. Kalo cowok apa namanya?" tanya Renjana.
"Brad Pritt" celetuk Janu.
"Groomsmen, anjir! Kenapa tiba-tiba Brad Pritt? Lagian, namanya bukan Brad Pritt! Tapi, Brad Pitt! Pritt itu bunyi peluit! Dikira Brad Pitt itu tukang parkir apa?!" ucap Hadi yang sudah darah tinggi berkat celetukan Janu.
Cakra dan Jiro sudah terkikik geli sejak Janu menjawab pertanyaan Renjana. Dua pemuda itu sudah bengek karena ucapan Janu yang selalu asal bunyi.
"Ya ampun. Kalian ini kenapa kerjaannya ribut mulu? Padahal, ini hari bahagianya abang kita, loh" ucap Nanda yang datang bersama Hana.
Nanda sibuk bertemu dengan beberapa rekan bisnis Darma yang juga ikut diundang karena berteman dengan ayahnya Ulfa. Dan alasan Nanda membawa Hana, untuk mengenalkan kepada semua orang bahwa dia sudah memiliki pasangan.
Istilahnya, Nanda itu mau pamer.
Nanda sudah malas dianggap jomblo sama rekan-rekan bisnisnya Darma.
"Biasa, Janu ngidupin api" gerutu Hadi ke Janu yang hanya cengengesan.
"Ini, kita boleh makan, kan?" ucap Cakra yang matanya menatap lapar hidangan yang ada di acara pernikahan Mada dan Ulfa.
"Nggak, Cak. Cuma boleh dilihat aja" ucap Hadi.
"Kamu lapar, ya Cak? Sama, aku juga" ucap Jiro ke Cakra yang tersenyum lebar.
"Gas lah, kita makan!" seru Cakra sambil menarik Jiro.
"Kamu nggak makan, Hana?" tanya Hadi sambil menatap datar tangan Nanda dan Hana yang saling menggenggam.
"Nanti aja, bang. Aku belum lapar banget, kok" jawab Hana sambil tersenyum ke Hadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
[FF NCT DREAM] KARSA
Fanfiction*Lanjutan dari cerita Teduh* Hanya keseharian tujuh pemuda setelah semua masalah yang terjadi.. Cast: 1. Mark Lee as Mada Cazim 2. Huang Renjun as Renjana Wistara 3. Lee Jeno as Janu Oliver 4. Lee Haechan as Hadinata Byantara 5. Na Jaemin as Nanda G...