Seluruh murid taman kanak-kanak di pinggir jalan berhamburan keluar setelah bel pulang berbunyi. Mereka terlihat berlari tergesa-gesa menghampiri kendaraan yang menantikan kepulangan makhluk kecil menggemaskan ini
Kecuali sepasang kanak-kanak sebaya dengan seragam berwarna hijau yang melekat di tubuh mereka, malah memilih duduk di bangku bawah pohon dengan tempat makan berisi camilan manis di masing-masing pangkuan
"Ana, mau kue gak?" tanya anak laki-laki yang mengenakan topi senada dengan seragam hijau ditubuhnya, menawarkan kue di dalam tempat makan miliknya
"Aku bawa kok, rasa strawberry lagi kesukaan aku," keduanya saling menawarkan satu sama lain, berbagi macam rasa yang mereka punya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kalo ada susu jadi lebih enak pasti," anak laki-laki yang mempunyai mata tajam nan tipis ini Jeno namanya, lengkapnya tertera Rajeno Putra Aditya, setiap sedang bicara kedua matanya selalu membentuk senyuman manis seperti bibirnya
"Aku bawa susu!" di sebelahnya ada seorang gadis kecil yang di panggil Ana sedari tadi, ia sering menghias kuncir kuda disurainya menggunakan pita hijau. Tertera nama lengkap Paramitha Anandhin di saku bajunya
Alasan kenapa Ana duduk berdua bersama Jeno di sana bukan lain bukan tidak adalah karena ibu mereka yang belum datang menjemput. Berhubung rumah Jeno dan Ana bersebelahan alias tetangga, kesimpulannya, orangtua siapapun yang datang ke sana lebih dahulu mereka tetap bisa pulang bersama-sama karena satu arah membuat mereka terlihat selalu berdekatan
"Ibu kok belum dateng-dateng sih?"
Ana sendiri adalah gadis yang tidak banyak bicara. Tidak banyak bicaranya jika sedang bersama orang lain, yang dimaksud orang lain itu adalah teman yang tidak dekat dengan Ana, kecuali anak laki-laki di sebelahnya ini seorang Jeno yang selalu mengajaknya bicara dan tidak pernah bosan memunculkan topik pembicaraan
Kalau boleh di katakan, Jeno memang bukan cuma sekedar tetangga saja namun adalah teman pertama yang bisa diajak berkomunikasi dengan baik. Anak laki-laki yang selalu mengerti dan mau menghampiri Ana di saat keadaan apapun atau sedang di manapun.
"Oh... itu Mama ku!" Jeno beranjak dari kursi, rasa semangatnya jadi tertular kepada Ana yang buru-buru bergerak memasukan kotak makan ke dalam tas ransel, "Ayo! Na," ajak Jeno
Tanpa sadar karena tidak mau Ana ketinggalan Jeno menarik lengan Ana dan berlari bersama
Dua kanak-kanak berseragam hijau itu saling berpegangan tangan. Mereka bersama-sama menghampiri kendaraan yang menjemput dengan langkah kaki yang senada,
Betapa manisnya masa kecil kedua anak ini hingga membuat seorang ibu tersenyum lebar memandangi mereka dari kendaraan roda dua yang ia duduki
"Aduh, udah nunggu lama yah? Maaf Mama tadi kena macet di jalan," keluh Mama Jeno.
Sembilan Tahun Kemudian.
"Nggak lama kok, aku juga baru aja keluar Bu," tutur Ana