Putih Abu #Sepuluh

3K 128 25
                                    

Suara-suara kokokan ayam dipagi hari pun berkumandang, disusul dengan adzan subuh yang sungguh indah dan jaraknya begitu dekat

"Akhirnya lega juga" Maudy yang dari tadi malam menahan kencing nya akhirnya merdeka juga

"Kalo udah pagi, suasananya beda banget yah" ucap Lili sambil menaruh mukenanya

"Gue kan udah bilang, sebenernya pelantikan itu seru— cuma malemnya aja yang nyeremin" kutip Bara seraya pergi keluar masjid untuk mengambil air wudhu

Kali ini Gea ikut bergabung dengan mereka untuk melaksanakan sholat subuh bersama, kecuali Angel yang non muslim, dan Yuhi, Ana yang sedang tidak boleh menjalankan ibadah

"Gimana kemaren, bisa tidur gak?" tanya Angel sambil membantu Ana dan Yuhi membereskan barak mereka

"Boro-boro, yang ada gue sibuk ngejaga nih pembalut supaya gak bocor" jawab Yuhi

"Hahaha... lagian lo hari pertama sih, hi" celetuk Ana sambil mengemasi baju yang akan ia pakai setelah membersihkan tubuhnya nanti

"Iya nih, sial banget ya"

Setelah membereskan barak, mereka bertiga berjalan ke tempat pemandian untuk perempuan. Berbeda dengan toilet, pemandian ini hanya untuk mandi dan merendam diri di air panas

###

Pukul 07:00

Mereka semua berkumpul dilapangan dengan baju pdh (pakaian dinas harian) untuk masing-masing eskul, yang berbeda-beda.

"Wow— anak colorguard tuh cakep-cakep ya ternyata" celetuk Sanha, masih ingat si mantan pacar Bara?

"Ya iyalah, apalagi cewek gua" sahut Haechan disertai rangkulan sadis pada kawan seangkatannya itu

Jeno melirik ke barisan eskul tersebut, dia sedikit penasaran mendengar kutipan kagum teman-temannya. Dan ternyata benar saja, mereka lebih dari cantik untuk seukuran teman seangkatan, pikir Jeno

Pdh untuk eskul colorguard adalah rok rampel banyak dengan panjang sedikit diatas lutut dan baju seragam putih selengan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pdh untuk eskul colorguard adalah rok rampel banyak dengan panjang sedikit diatas lutut dan baju seragam putih selengan

"Kenapa sih, warnanya harus pink?" Jaemin ikut dimabuk kepayang menatap pemandangan indah disebelah kiri mereka

"Namanya juga pemain bendera warna-warni, ya harus enak diliat lah— makanya warnanya pink" sambar Renjun beserta tatapan tanpa kedipan miliknya

"Emang paskib, apa-apa item!" sentakan Gea membuat lamunan mereka semua pecah, lalu menoleh ke arah gadis tersebut "Apa?— Wajar kan kalo suatu saat gue pindah ke sana" tambah gadis itu lagi sedikit kesal

Chenle yang berada disebelahnya tertawa "Iya, lu lebih cocok pake yang pink-pink daripada item" kata laki-laki itu, mendukung seratus persen

"Pengumuman!" ditengah itu mikerofon kembali berkumandang "Kita akan memulai kegiatan upacara dilapangan besar, nah disepanjang perjalanan menuju ke sana— kita bisa sambil memetik ilmu dengan menelusuri kebun-kebun sayur dan buah" 📢

Putih Abu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang