"Ngasih tau kalau tadi Mama saya telpon, Bu" kata Maudy membuat seluruh teman-temannya menoleh kaget
***
"Huhhh, kok lu bisa alesan kek gitu dy?" setelah Bu Ani dan Bu Mahmudah pergi meninggalkan kamar mereka, Ana pun langsung menagih rasa bingungnya itu
Maudy hanya menunjukkan sekilas chat yang Renjun kirimkan padanya sekitar 15 menit yang lalu
"Ohhhhh pantesan, Alhamdulillah sihh gercep dia"
***
Sedangkan Yuhi dan Haechan tengah berhadapan dengan Pak Maman dan guru-guru yang lain diloby depan "Jam berapa ini?" mereka terlambat memasuki gerbang hotel, tentu saja mau tidak mau akan ada hukuman yang menanti keduanya
Karena mendapat pertanyaan seperti itu, Yuhi pun menyalakan layar handphonenya "Jam 10 lewat 10, Pak" kebetulan mereka hanya terlambat 10 menit dari batas waktu yang ditentukan
"Ya udah, kan telat 10 menit berarti push up 10 seri" mendengar suruhannya, Yuhi mengangguk dan segera mengambil posisi, tapi Haechan tidak, ia malah terkejut "10 seri Mister?" tanyanya, heran sekali
Yuhi tak peduli, gadis itu sudah memlai kegiatannya "Satu... dua..." bahkan ia menghitung karena ingin cepat sampai dan merebahkan dirinya dikamar yang nyaman, bersih dan dingin
"Iya, chan─ kenapa? Ngga sanggup? Masa danton ngga sanggup cuma 10 seri doang" tantang Pak Maman seraya kembali menduduki sofa memperhatikan dua murid nakalnya itu
"Sepuluh..." bersamaan dengan itu, Yuhi bangun dari posisi push up nya "Udahh, Mister" dengan watados ia berkata begitu, sontak Pak Maman dan Haechan jadi menatapnya dengan bingung
"10 seri dodol─ 100 PUSH UP!" kata Haechan ngegas sekali
"HAH?!" dan betapa terkejutnya seorang Yuhi saat mendengar sentakan keras tersebut. Ternyta sedari tadi ia tidak sadar kalau 10 seri itu memang jumlahnya menjadi 100 kali push up
"Apa?" sentak Pak Maman, mulai menantang Yuhi "Di marching... 10 seri itu jumlahnya sepuluh?" semprotnya
"Lagian katanya udah putus bisa-bisanya masih jalan bareng─ perasaan udah dari tadi temen-temen lu pada masuk hotel, lu bedua kemana dulu? Mojok?"
Tak mau mendengar ocehan lebih jauh lagi, Haechan pun segera turun untuk melakukan apa yang gurunya inginkan itu "Saya itung sendiri, Mister" ucap Haechan, disusul seorang Yuhi yang mulai berjongkok
"Chan, gue 50 lo 150 yah?" bisik gadis itu, seketika seorang Haechan yang baru menyentuh angka 5 pun menggerakkan kepalanya ke arah Yuhi "Ogah" ucapnya
"Dihhhh... jahat banget sih lo, kan semua ini juga gara-gara lo mau liat pesta kembang api dulu tadi!" Haechan tak mendengar ocehan gadisnya itu, dan hal itu berhasil membuat Pak Maman tertawa
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu!
Fiksi Remaja"Kalau masa SMA lo cuma putih abu aja, coba diteliti ulang. Siapa tahu warna lain lagi sembunyi di suatu tempat!" @Nadarayoo, 2018