Putih Abu #Dualima

2.1K 111 30
                                    

"Ya dah" Haechan mengalah, membuat Hyunjin tersenyum ke arah Yuhi sambil menadahkan tangannya "Mana, hi? Gue pake ya, masa lo mau pelit sama mantan"

ting

Haechan menoleh kaget ke arah Hyunjin, Yuhi pun terlihat panik menyadari kalau kekasihnya itu memang belum mengetahui hal tersebut "Apa?" menyadari tatapan Haechan padanya, tentu saja Hyunjin bertanya

"Mantan?" tanya laki-laki yang tak tahu apa-apa itu, sambil menatap tegas ke arah Yuhi

Teman-teman Yuhi hanya tersenyum-senyum tipis, ingin meledek tapi mungkin waktunya belum tepat, maka dari itu mereka hanya menggerutu pelan "Mampus mampus mampus" dalam benak Ana

"Topi nya dikelas, gue ambil dulu" untuk menetralisir keadaan, Yuhi pun berjalan cepat ke arah kelas. Padahal alasannya pergi, hanya untuk memisahkan diri dari zona berbahaya itu

"Ngakak— Yuhi, jangan kabur lo" ledek Angel, diiringi langkah kaki mereka menuju ke masjid

Haechan masih menekuk wajahnya terlihat kesal "Gue ngambil topi dulu ya, chan" ditambah lagi dengan ucapan Hyunjin yang satu itu, mood nya semakin buruk saja

**

"Mampus lo, entar Haechan pasti marah-marah" Gea menggerutu sambil memakai mukenanya, Yuhi yang berada disebelahnya hanya memasang raut wajah khawatir sambil fokus ke arah kiblat

"Udah, sholat aja dulu— liat dong siapa imamnya" Ana menggerutu, membuat semuanya fokus ke arah depan "Subhanallah... udah fix, gak boleh disia-siain yang kayak gini mah, Lil" goda Maudy

Lili tak berkomentar apapun melihat Jaemin yang sekarang tengah berada ditempat imam dan akan memulai kepemimpinannya itu.

"Ihhhh... Jaemin imam" ditengah itu, barisan belakang berkomentar cukup ribut "Gak nyangka tuh bocah udah gede sekarang" mendengar kalimat yang satu ini, Ana menoleh. Dan benar saja, Bara terlihat sedang begitu mendukung Hina yang berada disampingnya

"Siapa, na?" tanya Yuhi

"Bara sama Hina lahh" bisik Ana, disusul dengan berkumandangnya komat, dan sholat pun dimulai dengan khusyuk

Selanjutnya setelah selesai, seluruh kaum adam yang tak punya urusan lagi segera keluar dari masjid. Kecuali para hawa yang harus melipat mukena mereka terlebih dahulu

"Badmood gak sih?" setelah sekian lama bungkam, akhirnya Lili mengucapkan sebuah kalimat juga. Ana tak menjawab apapun atas pertanyaan itu, hanya fokus melipat mukena "Lo aja itu mah— berpikiran negatif mulu" celetuk Maudy dari samping Lili

Bara menyadari kehadiran mereka semua akhirnya, maka dari itu dia sedikit mengencangkan suaranya dengan sengaja "Nanti pulang bareng yuk, Hin" ucap Bara, sedikit bervolume "Eh, maaf— gue pulang sama Jaemin"

"Ohh iya yah, lo kan serumah sama Jaemin" seperti ingin semua orang mendengarnya, Bara semakin menaikan volume suaranya

"Sabar, Lil— tahan—" Ana yang sadar akan emosi Lili yang mulai naik, dengan segera mengusap punggung gadis disampingnya itu agar merasa baik "Pengen dijambak lagi kali, Lil" sentak Maudy, sepertinya didengar oleh dua orang dibelakang mereka itu

"Kuy, ke kelas!" Bara buru-buru beranjak dari tempatnya, padahal dia belum memakai kaos kaki "Kaos kaki lo, pake dulu, Bar" kata Hina mengingatkan "Diluar aja" jawab Bara dari luar masjid

Seketika hal itu membuat mereka tertawa "Huahahahahahaaa... takut sama lo tuh, dy" ledek Gea dengan tawa yang masih tersisa

"Lagian, jadi pelakor aja belagu" Maudy meninggikan suaranya, meledek mental Bara yang ternyata bukan apa-apa jika dibandingkan dengan mereka

Putih Abu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang