Putih Abu #Enamtujuh

1.6K 89 7
                                    

"Assalamu'alikum" Yuhi sudah sampai dirumahnya tengah malam tadi, dan sekarang dirinya tengah berdiri didepan rumah tetangga untuk membagikan oleh-oleh "Ohhh iya, makasih Teh" kata sang tetangga dibalas senyuman kecil seorang Yuhi dengan malasnya

Setelah tak ada satupun tentengan lagi ditangannya, gadis itu pun kembali ke rumah segera "Udah kan, Mah?" tanyanya seraya menduduki sofa dengan rasa lelahnya

"Ehh, belum-"

"Hah? Kan udah semua, emang komplek belakang juga dikasih?" protesnya, karena ditengah panasnya cuaca seperti sekarang ini memang begitu tidak baik untuk keluar dari rumah

Mama Yuhi tersenyum seraya menyerahkan satu totebag besar berwarna coklat pada putrinya "Kasih ke Haechan" mendengar perintah tersebut, tentu saja kedua matanya ikut berekspresi "Buruan-"

"Ihh gak mau ah, jauh-" meskipun sudah mendapatkan dorongan, Yuhi terus saja mengeluh

"Naik motor mah jadi deket, udah sana buruan- tadi soalnya Mama udah kabarin ke Mamanya Haechan"

Dan dengan segenap paksaan dan juga rayuan, Yuhi pun meraih kunci motor dengan penuh rasa malas, sebelum pergi ia sempatkan mengetik sebuah pesan untuk seseorang yang akan segera ditemuinya itu

###

Sedangkan Lili sedang merasa bahagia karena sebentar lagi ia sampai dirumahnya, apalagi jalanan hanya macet didaerah tertentu. Gadis dengan earphone nya itu sejenak menatap pada layar handphone menemukan sebuah pesan dari Angel

Angela Roseline
Online
Lil, udah sampe mana? Lo balik hari ini kan yah? Jangan lupa oleh-olehnya wokeh :)

Lili menautkan kedua alisnya membaca pesan tersebut "Biasanya Yuhi yang demen kek gini" gerutunya

"Ahahahaha" disisi lain, Kakak perempuannya sedang tertawa disampingnya seraya menatap layar ponsel "Bu, masa Cahyo mau ngelamar Eli hari minggu nanti" ternyata itulah yang membuatnya bahagia, membuat Lili langsung tertegun bukan main

"Serius?" sahut Lili, tak percaya

"Beneran El?"

"Iya, ini dia ngasih tau sendiri"

Kabar tersebut bukan cuma membuat seorang Lili terkejut, melainkan dia merasa kalau diumurnya sekarang ternyata sudah cukup panik dan sensitif mendengar kata pernikahan

###

Yuhi masih dalam perjalanannya menuju rumah Haechan, merasa handphone nya bergetar gadis itu langsung menepi untuk menjawab panggilan tersebut

"Halo-" tak membaca terlebih dahulu siapakah yang menghubunginya ditengah perjalanan, Yuhi terburu-buru menggeser tombol hijau

"Halo Yuhi, lo udah di Jakarta kan ya?" terdengar suara Maudy dari sebrang sana, sejenak Yuhi tak mengenali suara tersebut lalu mulai memeriksa layar handphonenya

"Ohhh Maudy, iya udah- emang kenapa sih, dari kemaren nanyanya gitu mulu, kali-kali nanya tuh udah makan atau belum gitu kek hahahay"

"Anjir, itu mah tugasnya Haechan kali woy- masih mending gue kagak nanyain oleh-oleh, hahahaahahaha" ucapan Maudy sedikit membuat Yuhi tersenyum geli

"Yodah buruan ada apa? Gue lagi diluar nih"

"Itu, touringnya- lo ikut kan? Gea nanyain mulu soalnya, terus emang kamarnya udah dibooking, jadi sayang banget kalo ada yang gak ngikut" jelas Maudy

Yuhi langsung mengangguk mendengar topik yang sudah diduga-duga akan dibahas oleh temannya itu "Gimana Haechan aja ya, soalnya kemaren motornya masuk got, terus sekarang dibengkel, jadi kalo ngga pake motor gue, ya- gak ikut"

Putih Abu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang