Putih Abu #Sembilan

2.6K 138 4
                                    

Lili menyorotkan senter handphone nya ke arah kepala Yuhi "Heehh— lo mau nakut-nakutin cewek lo sendiri apa" ucap Lili membuat Yuhi kebingungan

"Hehe..." ternyata itu adalah Haechan dan Jaemin yang kebetulan sedang berjalan melewati lorong tersebut

bug

"Adaw! Sakit beb!" akibat kejahilannya itu Yuhi memukul keras perut Haechan tanpa perasaan

"Mampus!" sentak Yuhi kesal

"Lo semua ngapain sih pada disini? Pantesan gue cariin ke barak gak ada, ternyata mejeng disini" ucap Jaemin yang sebelumnya mendatangi barak mereka untuk mencari Lili

"Mejeng? Heh— kita tuh kebelet pipis makanya maksain jalan ke toilet gelap-gelap gini" sahut Bara yang terlihat sudah tidak tahan lagi

"Ohh gitu, yaudah ayo kita anter ke toilet— soalnya mati lampunya masih setengah jam lagi kata panitia, jadi kalo nunggu nyala mungkin lo bakal ngompol dicelana" penjelasan Jaemin yang satu ini malah membuat mereka semua semakin enggan untuk pergi ke toilet

"Mendingan ngompol dicelana daripada harus dianter sama lo bedua" sentak Maudy sedikit kesal, masa iya ke toilet diantar oleh laki-laki?

"Halah, giliran sama Renjun aja lo peluk-pelukan dikamar mandi cowok" celetuk Haechan, membuat semuanya terkejut

"Cepu banget sih jadi cowok!" Maudy yang merasa malu pun tanpa basa-basi memukul badan Haechan

"Aduh! Udah napah, hari ini gue dipukulin mulu" keluh Haechan

"Emang iya, dy?" Yuhi yang masih penasaran tentu saja bertanya, begitu pula yang lainnya sama-sama terlihat penasaran

"Ngga! Lo percaya sama gue apa sama—
ucapan Maudy terhenti, dengan kata lain dia sadar kalau Yuhi tentu saja akan lebih percaya pada pacarnya

"Ahhh— lo boong ya, chan!" tapi sebaliknya, Haechan yang terlalu banyak berbohong tak akan semudah itu membuat Yuhi percaya terhadap apa yang dia ucapkan

"Suer sayang— aku liat mereka lagi peluk-pelukan disebelah wastafle didalem kamar mandi cowok" jelas Haechan sambil mengangkat dua jari nya

Mereka semua menatap Maudy dengan penuh senyuman. Senyum-senyum dewasa yang penuh teka-teki

"Ihhhh diem napah!" sentak Maudy semakin merasa malu

Seketika mereka tertawa melihat kekesalan yang Maudy lontarkan itu, dan suara burung hantu tiba-tiba terdengar

"Buset— udah kayak film horor aja ada suara burung hantu" kutip Haechan sambil memperbesar cahaya senternya

"Udah jam setengah sepuluh, kita harus cepetan kalo mau ke toilet— sebelum ada yang ikut bercanda sama kita" ucap Jaemin menakut-nakuti

"Ihh... lo kok ngomong gitu sih, Jaem—" omel Lili seraya memukul pelan lengan Jaemin

Mereka pun berjalan menuju toilet perempuan

**

Ana bangkit dari posisi jongkoknya, sudah hampir sejam dia menunggu lampu menyala. Tapi tak kunjung menyala hingga saat ini

"Sampe kapan ini, astaghfirullah" bulu kuduknya mulai berdiri

Gadis itu menyalakan handphone nya lalu menekan ikon senter "Astaghfirullah!" munculah sesosok laki-laki tampan dihadapannya saat senter itu menyala

"Haha, ternyata lo disini, na?" itu Jeno, dia yang sedari tadi mencari Ana, dan akhirnya mereka bertemu juga

"Lo nyari gue?" tanya Ana, tak tahu harus senang atau malah curiga— kalau ternyata sosok Jeno ini hanyalah jelmaan bagaimana?

Putih Abu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang