Putih Abu #Sembilansembilan

1.4K 78 5
                                    

"Abang! Mama mau ke pasar anterin yuk, sekalian ke masjid"  ucap Mama Haechan dari luar kamar, lalu sedetik setelah itu ia membuka pintu kamar putranya dengan menenteng tas belanja

"Astaghfirullah, kamu gak tidur?" melihat kondisi Haechan yang memprihatinkan, kantung mata, bola mata memerah, dan lain-lain membuat Mama Haechan langsung terkejut dan sedikit khawatir "Kamu kenapa, Bang? Kenapa gak tidur?" tanya Mama Haechan seraya menduduki ujung ranjang milik putranya

Haechan hanya bersandar dibantalnya seraya menatap ke depan tak bersuara atau pun bergerak "Haechan! Denger Mama, kamu kenapa?" setelah sedikit mendengar sentakan, Haechan akhirnya bergerak untuk menatap sang Mama

Laki-laki itu memasang raut wajah menyedihkan lalu meneteskan airmata "LOH LOH?" Mamanya jadi semakin bingung sekarang

"Gapapa Ma─ aku mau mandi dulu" tanpa menjelaskan apapun, Haechan bangkit dengan sempoyongan dan berjalan menuju kamar mandi

"Ya Allah, itu anak kenapa sih?! Udah tau masih sekolah, masa begadang sampe pagi gitu" gerutu Mama Haechan, heran

###

Tak hanya saat sholat di masjid, sampai disekolah saja Haechan masih terlihat layu sekali. Tidak ada tanda-tanda semangat seperti biasanya. Padahal laki-laki itu tidak pernah tidak semangat setiap hari

Saat akan menapakki tangga, ia berpapasan dengan Yuhi, tapi Haechan terus berjalan dan sama sekali tak menoleh sedikitpun pada gadis itu. Entah karena mengantuk, atau memang sengaja "CHAN!" tapi ternyata Yuhi memanggilnya

Haechan berhenti melangkah setelah mendengarnya. Setelah terhitung 4 hari tidak saling bicara, akhirnya Yuhi lah yang memulai kembali percakapan. Laki-laki itu hanya diam tak berbalik atau berkutip

"Gue mau ngomong, lo juga katanya kemarin mau ngomong sama gue kan─ ayo sekarang, sebelum bel" mendengar ajakan ini Haechan berbalik

"Ngomong disini! Gue siap dengernya" padahal ada banyak orang yang juga menapakki tangga, tapi dengan mudahnya Haechan mengatakan kalimat seperti itu, membuat Yuhi tak paham lagi padanya

"[MONYET!!! INI BOCAH EMANG BENERAN PENGEN PUTUS KAYAKNYA!!]" ingin berteriak langsung, tapi Yuhi hanya berteriak didalam hatinya

"Wessss, kenapa nih pengen terang-terangan? Biar diliat siapa sih emang? Siapa?" ucap Yuhi, seketika membuat Haechan tertawa kecil

"Bukannya lo yang pengen semua orang denger, biar gak backstreet lagi kan?" disanalah mereka saling menuduh satu sama lain

Disisi lain, Gea dan Chenle baru saja datang. Mereka yang sadar akan keadaan tangga memilih untuk bersembunyi terlebih dahulu agar bisa menyaksikan perdebatan dipagi hari yang mendung ini "SHH, keknya itu Haechan sama Yuhi" gumam Gea seraya bersandar ditembok

Chenle memeriksa hal tersebut dengan mengintip ke arah tangga dari balik tembok "Iya" ucapnya, membenarkan gumaman Gea sebelumnya

"Kita disini dulu, tunggu yang lain" kata Gea, entah untuk apa

Mendengar hal itu Chenle menggeleng heran "Ngapain ah, gue mau naik!" baru selangkah lebih maju Gea sudah melarangnya dengan menarik paksa tas ransel Chenle

"ISH─ DIEM DULU DISINI!" dengan terpaksa laki-laki itu pun menuruti kemauan sang kekasih

###

LANGUAGE 2 | 6
06:21

Gea: BURUAN PADA DATENG!!
Gea: send a picture
Gea: Jln menuju tangga diblokade

Baranita Pd: Waw knapa tuh?

Putih Abu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang