Sekarang bukan hanya Jeno yang tertarik akan keperluaan para gadis, tapi anak laki-laki yang lainnya juga "Kenapa nih? Kok pada diem, kagak semangat mau ke pantai?" sahut Haechan
"Ini─ di antara lo semua, ada yang bawa jaket ngga?" agar cepet selesai, Ana pun memberanikan diri untuk membuka suara
"Nihhh" tak disangka-sangka yang menyahuti bukan mereka, malah seorang Yangyang dengan jaket ditangannya "Pake aja punya gua" ia baru akan meninggalkan aula dan tidak sengaja mendengar percakapan, maka dari itu kebetulan sekali ia membawa jaket
"Buat siapa emang?" tanya Jaemin, membuat para gadis menunjuk Yuhi dan terjadilah aksi tatapan mencengkram antara Muhammad Haechan dengan Yangyang
Mengetahui hal tersebut, Yuhi langsung merebut jaket ditangan Yanyang karena merasa jengkel dan ingin mempersingkat waktu "Udah, bodo amat... yang penting kita keluar dari aula dulu, nanti Bu Ani marah-marah lagi" ucap gadis itu, langsung melingkarkan jaket tersebut dipinggangnya "Yuk!" buru-burulah mereka keluar dari aula
Baru sampai di lobi kampus, mereka sudah menemukan kenampakkan Bara dan kawan-kawannya sedang bercakap dengan mata melirik-lirik ke arah mereka "Entar dulu hi" disitu Gea baru ingat "Bukannya lo baru selesai kemarin yah?"
"Iya Ge, lo tau kan dari kapan gue dapet? Masa kalo ia sekarang masih ada sisa, gak mungkin sebanyak ini" mendengar ucapan Yuhi, seketika Jisung langsung menggaruk kepalanya merasa sangat kebingungan
"Gak paham gua, mereka lagi ngomongin paan" gerutu laki-laki itu, membuat teman-temannya mengangguk setuju
Alih-alih penasaran, Yuhi pun dengan ragu menyentuh bercak darah dibelakang roknya itu "Gila, merah banget ampe ke tangan" awalnya ia merasa takut untuk mencium baunya, tapi ternyata bercak tersebut tidak bau amis malah sangat wangi "Ngga, ini bukan darah!" sentak Yuhi
Seketika anak laki-laki menoleh mendengar sentakan mengejutkan itu "Shhh, kalian anggap aja ngga denger ya" setelah mendengar Maudy bicara begini, akhirnya mereka mengembalikan pandangan mereka ke arah semula
"Terus apaan kalo bukan darah?"
"Ini, punya siapa nih?" sahut Jaemin, seraya memperlihatkan sebuah liptint kecil kepada para gadis "Tadi gue nemu dideket bangku Lili, tapi punya Lili bukan yang ini" ucapnya
"LIPTINT" nah, mereka pun akhirnya menemukan jawabannya kalau bercak merah dibelakang rok Yuhi bukanlah karena bocor bulanan, melainkan ada yang sengaja menaruh liptint dibangkunya "Tapi siapa anjir yang tega netesin liptint ke rok lu?"
Lili pun meraih liptint yang ada ditangan Jaemin, tapi laki-laki itu tidak dengan mudah menyerahkannya "Jaem, ngga sekarang" kata Lili, membuat senyuman laki-laki itu seketika pudar dan pasrah menyerahkan benda yang ia temukan tersebut
"Kalo dari bentuknya sih, ini liptint murahan─ ngga ada merek, dan kayaknya warnanya terlalu tua"
"Siapa coba... tega banget ngerjain orang kek gini, mana abis ini kita lanjut ke pantai" gumam Yuhi, ingin tidak peduli tapi tentu saja masih pensaran dan ingin tahu apa tujuan mereka melakukan hal kejam ini padanya
"Seluruh siswa, silahkan memasuki bis... perjalanan akan segera dilanjutkan"
###
15:21
Untungnya semua murid diperbolehkan mengganti seragam mereka dengan pakaian bebas, jadi rok putih tersebut bisa termusnahkan "Ampe ketemu pelakunya, gue guyurin air lipstick seember entar" gerutu gadis itu seraya menuruni bis
"Hahhaha... suruh berenang dikolam liptint aja, jangan suruh naik sampe lu puas" berbagai macam kekesalan mereka lampiaskan ditengah keadaan pantai yang penuh angin dan senja yang hampir sempurna

KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu!
Teen Fiction"Kalau masa SMA lo cuma putih abu aja, coba diteliti ulang. Siapa tahu warna lain lagi sembunyi di suatu tempat!" @Nadarayoo, 2018