Putih Abu #Delapanpuluh

1.8K 73 16
                                    

"Maaf ya Yuhi, gue sebagai moderator gak mau nunjukkin kartu pemain yang udah mati" kukuh Hyunjin, tapi itu memang membuat permainan semakin mencengkram

"Maaf ya gue salah nunjuk orang" ditengah sesi diskusi, Ana tiba-tiba mengutarkan permintaan maafnya "Gue ngeramal Renjun, dan hasilnya 'V' gue kira dia WW pura-pura jadi Villager gitu" jelas Ana lagi

Mendengar hal tersebut, Jeno jadi merasa telah berhasil melindungi orang yang benar "Tapi, apa gue bisa percaya sama lo, na?" Maudy bersuara "Soalnya tadi aja lo gugup banget pas ketauan lupa ngomong orang baik, waktu Yuhi komenin"

"Itu- gue emang lupa, gara-gara bingung mau ngucapinnya yang mana dulu"

"Sekarang gue gak bisa percaya sama siapa-siapa dah, apalagi gak punya kekutan apa-apa" sahut Bara, merasa tidak berguna

"Woy, tunggu-tunggu" Haechan yang sedari tadi menyimak percakapan akhirnya bersuara juga "Kalo Renjun Villager, terus Yuhi dan lo juga katanya Villager, pasti salah satu di antara 3 orang ini ada yang bohong- karena Villager cuma 2"

"Nahhh- si Bara udahlah vote" dengan lancangnya Eric berkata seolah-olah dia itu memilih orang yang benar

"Apaan sih gue beneran ngga guna, kalo gue sebutin itu role- gue yakin bakal langsung keluar dari sini karena ngelanggar aturan, buktinya daritadi gue gak mau nyebutin penduduk desa dalam bahasa inggris kan?" Bara langsung mengucapkan pembelaannya

Dua orang lainnya yang mengatakan kalau mereka Villager juga, malah diam "Lo yang paling bawel deh, gantung dia aja dulu" celetuk Jisung, tanpa perasaan

Hyunjin hanya menyimak permainan ini sambil melahap camilan dan teh hangatnya "Waktu diskusi tinggal satu menit, tentukan satu orang yang akan digantung atau divote" ucapnya, mengingatkan

"Jadi, vote siapa dulu?" tanya Angel, bingung

"Ana aja, dia paling mencurigakan" sahut Yuhi, yang ternyata sedari tadi malah mencurigai Ana

"Jangan hi, gue penting- kalian butuh gue buat menang" kali ini Ana sungguh-sungguh dalam berkata, membuat yang lainnya sedikit tergoyahkan

Tapi, Maudy kembali menemukan hal janggal "Kalian yang lo maksud itu Villager atau Werewolf?!" lagi-lagi, Ana tidak hati-hati dalam berbicara, membuat maknanya jadi ambigu dan tidak bisa dipercaya

"Oke, waktunya vote- kita lakukan death vote supaya lebih cepet. Aturannya sebut satu nama yang diyakini sebagai Werewolf"

Maudy, Renjun, Chenle, Jisung, Yuhi dan Bara memilih "Ana" ucap mereka setelah ditanya siapa yang akan di vote

"Gue gak tau kenapa percaya sama Ana ya" ucap Lili, lalu dia pun memvote Bara sama seperti Jaemin, Eric, Ana dan Angel

Sedangkan Haechan dan Jeno masih saja merasa bingung "Gue ikut yang terbanyak aja dah" ucap Haechan, lalu dengan terpaksa Jeno pun mengangguk

Dan otomatis Ana akan tereliminasi karena dia mendapatkan 8 vote dari teman-temannya "Tunggu, gue mau ganti" saat Hyunjin akan mengumumkan kematian Ana, Haechan malah merasa salah "Gue vote Bara aja"

"Gue juga!" Jeno malah ikut mengganti votingnya, Hyunjin memang sejenak merasa kesal, tapi ya sudahlah

"Oke, jadi vote nya 6:7 Bara yang terpaksa harus digantung, atau dieliminasi dari permainan- ayo sayang, kamu udah mati ceritanya" Hyunjin merangkul Bara seraya mengambil kartunya

"Dan permainan masih berlanjut, sekarang semuanya tertidur" Bara beranjak dari karpet, bukan menduduki sofa setelah itu, tapi dia malah berjalan ke kamarnya

"Cek Ana- Seer cek Ana" ucap Eric ditengah posisi tengkurapnya "Mana bisa Seer ngecek dirinya sendiri" sahut Haechan, sekarang merasa percaya pada Ana

Putih Abu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang