Mendengar jawaban Jaemin, Lili kembali menatap layar handphone nya mengetik sesuatu lagi
[WhatsApp]
Pramudya Jaemin
Onlineseberapa percaya lo sama dia?
apa dia pernah rahasiain sesuatu dari lo?Lili menatap Jaemin yang masih mencoba menyaring pertanyaan darinya itu, sedetik setelah itu laki-laki dihadapannya mendongak menatap padanya "Seratus persen— dia gak seribet itu" kata Jaemin dengan segenap kejujuran
Lili 🙊
OnlineIntinya
Apa yg lo curigain dri renjunMasih menatap Jaemin yang ternyata mengirim pesan padanya, Lili tak tahu harus berkata apa setelah membaca pesan itu
Pramudya Jaemin
Onlinegue liat renjun berduaan sma bara pas api unggun
gue takut mereka ada apa2
makanya gue tanya sma lo
seberapa percaya lo sma renjunTmn lo aja yg menel
Renjun kgk mungkin kek gituhmm
iya, firasat gue juga berkata sprti itu :"
bara emng susah diomongin
coba dong lo tarik renjun supaya gak kepancing lgi sma tuh ceweIntinya renjun kudu kuat imannya
Klo narik mah pasti lahh
Gw kan panutandihhh :v
yaudahlah, pokoknya gue gak mau maudy kenapa-napa
pastiin yah renjun bakal lebih kuatin iman wkwkCoba gtu sekali2 lo blg
Gw gk mau jaemin knpa2
Yg diperhatiin org laen mulu
SebelMembaca pesan terkahir yang Jaemin kirimkan membuat Lili seketika mendongak "Serius napah!" sentak Lili, sambil memukul sisi badan Jaemin
"Bodo wle!" ledek laki-laki itu sambil menjulurkan lidahnya
"Jangan kayak bocah deh Jaem, inget lo tuh udah mau jadi abang" mendengar ucapan Lili, seketika Jaemin teringat akan titipan sang Bunda "Astatang, gue lupa Bunda nitip kripik ubi"
"Dihh, tuh kan harusnya lo inget-inget Jaem— udah tau orang lagi ngidam gitu gak bisa dienggain"
Jaemin langsung beranjak dari kursinya lalu menoleh ke seluruh penjuru bis "Woy, yang tadi beli kripik ubi siapa?" dia mencoba untuk menemukan kripik ubi tersebut ditengah teman-temannya
"Gue beli" sahut Yuhi sambil memperlihatkan kripik berwarna ungu yang masih dibungkus rapih tersebut
Jaemin tersenyum senang "Gue beli ya, hi— kasian Bunda ngidam kripik ubi" dengan raut wajah memelas, laki-laki itu mencoba untuk membujuk Yuhi agar memberikan kripik tersebut
"Oke, gue kasih secara cuma-cuma buat lo, tapi— ada syaratnya"
"Yes! Apa-apa syaratnya apa? Apapun itu bakal gue jabanin" Lili yang sedari tadi menyimak, hanya tertawa menatap perjuangan seorang Kakak yang akan segera punya adik tersebut
"Entar aja deh, gue pikirin dulu— tapi lo kudu janji bakal lakuin apapun, okay!"
"Okay bos!" dan dengan mudahnya Jaemin mendapatkan sebungkus kripik ubi ditangannya
"Daripada dikasih ke Jaemin, mendingan buat gue" Haechan yang sedari tadi bersandar dijok kursinya menoleh pada gadis disampingnya dengan lemas
"Lo kenapa lagi dah? Perasaan tadi udah gak kenapa-napa" ditengah sibuknya seorang Yuhi berbenah tas ranselnya yang sungguh kecil, dia menyempatkan diri untuk memperhatikan Haechan
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu!
Fiksi Remaja"Kalau masa SMA lo cuma putih abu aja, coba diteliti ulang. Siapa tahu warna lain lagi sembunyi di suatu tempat!" @Nadarayoo, 2018