Putih Abu #Tigasatu

2.1K 94 14
                                    

"Hehe, bentar lagi gue ke lapangan, chan" ucap Jaemin, masih sambil menggenggam tangan Lili, sangat tidak mau gadis itu pergi lagi. Sedangkan Lili mencoba untuk melepaskan genggaman itu

"Ya udah— lo duduk aja pinggir lapangan, kalo udah bener-bener sehat baru gabung" ucapan Haechan ini dibalas anggukan keras seorang Jaemin

Haechan menutup pintu uks, lalu dengan segera berjalan pergi meninggalkan ruangan sakral tersebut "Sialan, bocah sakit ada maunya doang!" umpatnya seraya memakai topi kembali ke lapangan

**

"Lili belom balik juga nih, padahal udah gue dispenin" disisi lain dari lapangan, marching band colorguard juga memulai latihannya. Karena waktu mereka tinggal dua hari lagi, maka dari itu semua anggota izin dari jam pelajaran dan memulai latihan

"Langsung aja deh, Lili kayaknya sibuk" sindir Gina disambut senyuman penuh makna dari teman-temannya

Lapangan basket dipenuhi oleh dua eskul yang sangat sibuk, lusa mereka akan melaksanakan lomba besar. Mungkin akan sangat banyak penghargaan yang mereka dapat, karena seperti yang semua orang ketahui kedua eskul ini memang eskul yang paling disegani seluruh penjuru sekolah. Tidak mungkin kalau sebuah perlombaan diikuti tanpa membawa hasil apapun

"Aduh—" tadinya latihan berjalan lancar, tapi Yuhi tak sengaja melemparkan colorguard nya dengan cara yang salah. Hingga bendera warna-warni itu terjatuh mengenai wajahnya, dahinya terasa perih— mungkin ada luka disana, tapi gadis itu terus melanjutkan gerakannya

"Yuhi— jidat lo bengkak" ucap Ana yang sadar akan bentuk dahi Yuhi begitu aneh, "Sakit sih" ringisnya

"Ya udah obatin dulu"

"Tanggung ah, nanti aja"

Setelah menyelesikan gerakan, Yuhi berlari ke arah tasnya, mengambil sebuah cermin dari sana— lalu menatap memar yang ada didahinya "Ihhh... bengkak gede ternyata" luka didahinya itu termasuk parah, karena bengkak besar dan ditengahnya terdapat robekan segaris mengeluarkan darah

Angel yang sepertinya mempunyai jam kosong dikelasnya memilih untuk menontoni teman-temannya latihan, gadis itu membelalak kaget melihat dahi Yuhi "IHHH LO KENAPA, HI?!" seperti biasanya, Angel memang selalu histeris melihat hal kecil sekalipun, apalagi melihat hal seperti ini

"Biasa aja woy— gak usah tereak-tereak!" omel pasukan sebelah, membuat Angel bangkit dari posisinya "Cewek lo luka tuh anj-" baru akan mengumpat, pembina eskul paskibra datang ditengah-tengah mereka "Anjay, Bu Yonta— untung gue gak jadi ngomong anjing" bisik Angel, ditertawai oleh anak marching band

###

"Ayo, keluar!" Lili yang sepertinya mulai menyadari pemulihan dari Jaemin, mengajak laki-laki itu untuk keluar dari ruangan yang sudah hampir berjam-jam mereka gunakan, rasanya tidak enak karena beberapa orang yang hendak masuk ke sana jadi mengurungkan niatnya akibat kehadiran mereka berdua

"Lemes sayang—" goda Jaemin, entah mengapa begitu menyebalkan sekali dimata Lili

"Haduh... untung jantung gue masih kuat" gumam benak Lili, sambil menghela nafas "Gue bantuin, yang penting keluar dulu dari sini, gak enak sama kakak kelas" gadis itu membereskan semua yang telah digunakannya, obat-obatan, gelas, dan kotak makannya yang sudah kosong, lalu menatap Jaemin yang masih bersandar dengan senyuman anehnya

"Ayo— kenapa malah diem?"

"Bantuin turunnya dong— sini tangannya"

"Astaghfirullah, emang lo balita apa? Turun dari ranjang aja harus dibantuin, badan tinggi gitu juga ih!" omel Lili, tak tahan lagi dengan sikap manja laki-laki dihadapannya itu

Putih Abu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang