"Malem-malem gini enaknya good day lahh—" alih-alih bosan, Yuhi berjalan ke arah dapur dengan niat membuat secangkir kopi yang dapat menghilangkan rasa bosan yang melanda
Oke, setelah memeriksa lemari, gadis itu tidak menemukan sesachet kopi yang ia inginkan, maka dari itu Yuhi segera meraih jaket dan berjalan keluar rumah untuk membeli good day varian chococino yang menjadi list teratas kopi favoritnya
"Hi— sekalian, beli sunlight ya" kata sang Mama, melihat putrinya itu bergerak mengeluarkan motor
"Iya, terus apalagi buruan—"
"Gak ada, udah itu aja"
Selesai mendengarkan pesanan yang untungnya tidak memberatkannya, gadis itu langsung menancap gas dan pergi ke mini market terdekat untuk membeli keperluan pribadinya
"Anjay— Bara tuh" dan saat hampir sampai disebuah indomaret, Yuhi melihat kenampakan seorang Bara tengah berdiri disamping mobil mini cooper berwarna hijau dengan handphone ditangannya "Sapa jangan sapa jangan?" tinggal selangkah lagi lebih dekat dengan teman lamanya itu
Tiba-tiba keluarlah seorang laki-laki dari dalam toko sepatu dan berjalan mendekati Bara, membuat Yuhi memalingkan wajah tak jadi menyapa "Siapa eta—" karena laki-laki tersebut mengenakan masker maka dari itu Yuhi tak mengenalinya
Lalu, sampailah gadis itu ditempat tujuannya. Bersamaan dengan langkah kakinya memasuki indomaret, mini cooper hijau itu melintas memperlihatkan Bara yang tengah bersandar pada laki-laki pemegang kemudi disampingnya
"Hm hm— ini sih kudu di up!" sambil bergumam, Yuhi pun akhirnya masuk ke dalam mini market tersebut
Langsung mengambil barang-barang yang dibutuhkan, setelah itu Yuhi langsung menuju kasir tanpa basa-basi berhubung ia juga ingin cepat menginfokan hot news tersebut
"Maaf Kak— ada uang pasnya aja?" kata laki-laki sang karyawan indomaret yang berjaga dikasir "Soalnya, lagi gak ada receh" tambahnya
Yuhi hanya menelusuri dompetnya dengan wajah masam "Masa jualan gak ada kembalian sih—" gerutu gadis itu, membuat karyawan kasir menunduk malu
Ditengah itu "Ehh— Yuhi kan?" dari belakang terdengar seorang laki-laki bertanya padanya. Sontak Yuhi pun menoleh "Yangyang, aduhh pas banget, lo punya receh gak? Ini duit gue belom pecah semua" to the point gadis itu membuat Yangyang tersenyum "Ada-ada, berapa?"
"Berapa Mas?" tanya Yuhi pada karyawan kasir
"Rp.23.400.00,-"
"Oke, ini sekalian sama punya saya aja— nanti struknya disatuin" ucap Yangyang seraya menaruh barang keperluannya dimeja kasir
"Thankyou Yang, besok gue ganti— rumah lo masih diblok C situ kan?"
"Ahahah, gak usah dih, ampe disamperin ke rumah segala" "[Mending kalo lo pacar gue hi, langsung gue kenalin ke Mama]" sambil berucap, ternyata laki-laki ini kadang suka bergumam dalam hatinya
"Btw, rambut lo pendek— tadi gue hampir gak kenal" sambil menatap wajah gadis dihadapannya, Yangyang tak bisa berhenti tersenyum
"Iya dong, gue bosen rambut panjang terus— tapi serius nih, gak gue ganti?"
"Mm, oh iya—" baru terpikir sesuatu Yangyang langsung mengungkapkannya, seraya menerima kembalian dari kasir "Gimana kalo sebagai gantinya, lo temenin gue work shop lusa" mereka bercakap seraya berjalan keluar karena antiran kasir mulai penuh
"Work shop? OH! Jangan bilang cerita lo terbit lagi? Astagaaaaaa bagi-bagi dong, cerita gue kapan terbit ahhhh!" mendengar tebakan dan respon dari Yuhi membuat Yangyang sedikit tertawa kecil
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu!
Teen Fiction"Kalau masa SMA lo cuma putih abu aja, coba diteliti ulang. Siapa tahu warna lain lagi sembunyi di suatu tempat!" @Nadarayoo, 2018