Keesokan harinya pun tiba~
Semua murid berangkat menggunakan kendaraan pribadinya, ada yang diantar orangtua, ada yang naik angkutan umum. Karena peraturan sekolah mengatakan, mereka tidak boleh membawa kendaraan ke sekolah
Nah, mereka semua sekarang tengah berkumpul dirumah Yuhi untuk berangkat bersama menggunakan mobil pribadinya
"Gea jadi ikut gak?" tanya Yuhi sambil membantu teman-temannya memasukkan barang ke bagasi
Tak lama, yang dibicarakanpun datang "Jadi lahh" ucap Gea dengan tas ransel hitam yang ada dipunggungnya, lumayan berukuran besar
"Wow! Paskib tuh sebenernya mau ngapain sih? Ini kan pelantikan semuanya, tapi kok barang bawaannya paling banyak sendiri" celetuk Bara, sibuk merapihkan surainya
"Pah, kalo tujuh orang muat kan?" tanya Yuhi, diiringi anggukkan sang Papa sambil berjalan mengambil kunci mobil "Muat lah, kecil-kecil semua ini" kata Papa Yuhi
"Ayo lah langsung, udah jam enam kurang limabelas nih" ucap Papa Yuhi seraya memasuki mobil
"Oke, yuk masuk!"
Ternyata memang benar perkiraan Papa Yuhi, tiga orang dibelakang, tiga orang ditengah, dan Yuhi disamping Papa nya. Jadi semuanya bisa berangkat bersama menggunakan mobilnya
"Wahhh... ini rok abunya masih pada baru semua, Papa seneng deh liat cewek yang pake rok abu pendek, keliatannya cantik sekali" puji Papa Yuhi ditengah perjalanan
Mereka semua tertawa mendengarnya "Ada yang ketinggalan gak?" tanya Yuhi sambil membagikan permen mint kepada semuanya
"Gak ada, cuma masih gak siap aja— tiga hari tanpa ac kamar" celetuk Angel, membuat Papa Yuhi ikut tertawa juga
"Ehh— ngomong-ngomong disini siapa yang udah punya pacar?" tiba-tiba saja sang Papa bertanya seperti itu, membuat mereka semua seketika bungkam
"Shhh!" kata Yuhi, memberi kode kepada teman-temannya untuk tidak menjawab
"Kenapa sih? Jawab aja— Papa malah tenang kalo udah pada punya pacar, kan jadi ada yang jagain disana"
"Uhuk!" Bara tersedak saat sedang meneguk air mineral, dia mengira Papa Yuhi akan marah dengan bertanya seperti itu. Eh, malah sebaliknya
"Cuma saya yang gak punya pacar, Papa Yuhi" sambar seorang Bara membuat yang lainnya menoleh pada gadis itu, terheran
"Lohh? Jadi semuanya udah punya, kecuali kamu?" tanya Papa Yuhi, masih terfokus pada kegiatan menyetirnya tanpa terkejut sedikitpun
"Ngga, saya juga gak punya kok" ucap Ana pelan
"Iya, saya mah gak laku, Papa Yuhi" ucap Bara sambil menekan dirinya sendiri
"Yahh... ngga gitu juga, kamu gak punya pacar bukan karena kamu gak laku— mungkin kamu belum nemuin yang tepat, yang cocok sama karakter kamu"
Dibalik diamnya mereka semua, terdapat opini setuju terhadap perkataan Papa Yuhi dalam benak masing-masing anak
"Coba nanti tunjukkin sama Papa, yang mana pacarnya Yuhi?!"
"What?" Yuhi terkejut setengah mati mendengar permintaan Papanya itu
Mereka semua tak bisa menahan tawa mendengar dan melihat respon seorang Yuhi "Siap, Om. Nanti saya tarik orangnya suruh sungkem depan, Om" kata Maudy dengan antusiasnya
"Dihhh... ngga-ngga, ngga mau, Papa gak usah keluar dari mobil pas sampe disekolah, oke" Yuhi panik
###
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu!
Teen Fiction"Kalau masa SMA lo cuma putih abu aja, coba diteliti ulang. Siapa tahu warna lain lagi sembunyi di suatu tempat!" @Nadarayoo, 2018