Dan─ hari yang ditunggu-tunggu pun akhirnya datang juga, hari pertama Masa Orientasi Sekolah atau biasa disingkat MOS agar lebih mudah. Kegiatan itu jatuh pada hari Rabu, artinya MOS hanya akan berjalan tiga hari sampai dihari Jum'at
"Yes! Untung cuma tiga hari, kalau seminggu bisa gabut gue" gadis dengan rambut kuncir kuda ini adalah Maudy Karina, dia teman baru Yuhi dikelas 10 ini dan akan mulai menjadi teman sebangku juga selama MOS
"Sekarang yang gue mau cuma air─ dehidrasi ini" keluh Yuhi yang duduk bersama Maudy, dikursi bawah pohon dengan terik cahaya matahari siang yang serasa menembus kulit
"Nih air─" ditengah itu sebotol air mineral muncul secara tiba-tiba didepan wajah Maudy, padahal yang baru saja berharap ada air adalah Yuhi
Maudy menatap botol tersebut, lalu perlahan mendongak memeriksa siapa yang menggenggamnya "Rendy?" karena sedang sibuk terpesona oleh kepedulian sang kekasih
Maka dari itu Yuhi mendahului Maudy untuk merebut botol air mineral tersebut "Makasih ya, Renjun" ucapnya, lancang
"Hehh─ itu kan air gue!" protes Maudy, tak terima
Cowok yang dipanggilnya Renjun itu mempunyai nama lengkap Rendy Juniko, dia adalah kekasih Maudy yang sudah berjalan hampir satu tahun. Yuhi memanggilnya Renjun, karena itu adalah singkatan nama Rendy yang dibuat oleh eskulnya
"Udah SMA ehhh, masih aja kayak bocah" ucap Renjun, membuat Maudy berhenti mencoba merebut botol air mineral yang tengah berada dimulut temannya itu
"Hehehe, sorry yah dy─ abisnya gue haus banget" kata Yuhi, tak lupa membagi air tersebut dengan Maudy juga
***
Ana hanya berdiri didepan kelas yang didapatnya, memperhatikan kegiatan Yuhi dan teman barunya dari koridor sana "Yuhi gampang banget punya temen baru sih" gerutunya
"Lu juga dong─"
Seketika suara tersebut membuat Ana segera menoleh, ia memeriksa siapakah orang yang bicara disampingnya itu "[Jeno, lagi?]" dalam benak Ana, sambil memperhatikan wajah laki-laki tersebut
"Kita gak sekelas na─ sayang banget yah"
Ana tak habis pikir, kenapa seorang Jeno tiba-tiba saja banyak muncul dalam hari-harinya belakangan ini "[Alhamdulillah kali]" kata benaknya, selalu bertolak belakang dan selalu mengutarakan kenyataan
"Tapi kalo mau berangkat bareng bisa kok... kan kita satu sekolah lagi" Jeno terus mengajaknya bercakap, tapi Ana masih bungkam, tak ingin memecah suasana indah ini "Ana─" sampai Jeno memanggil namanya dengan jelas, barulah gadis itu tersadar
"Eh, iya─ terserah lo aja deh" kata Ana asal-asalan
"Hah?" tentu saja Jeno kebingungan, mendapati jawaban frontal yang baru saja Ana katakan itu
"Eh, gue salah ngomong ya?"
"Hahahahaha... lu tuh ngelamunin siapa sih?"Cubit── Ana berubah menjadi patung setelah Jeno baru saja mencubit pipinya "[What the─]" rasanya ingin mengumpat, tapi entah mengapa Ana malah bungkam bahkan benaknya pun tak kuasa berkomentar
"Udah ah gue ke kelas yah, jangan kangen"
Setelah Jeno berlalu menuju kelasnya, Ana tumbang sambil memegangi pipi kanannya "Apa-apaan sih, njing" kalimat kasar pun akhirnya dapat terlontarkan
"Na─ ayo masuk"
"Ahaaaa... Liliiii" setelah melihat Lili menegurnya, seketika seorang Ana refleks meraih tubuh Lili dan memeluknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu!
أدب المراهقين"Kalau masa SMA lo cuma putih abu aja, coba diteliti ulang. Siapa tahu warna lain lagi sembunyi di suatu tempat!" @Nadarayoo, 2018