Putih Abu #100Empat

1.6K 83 2
                                    

Maudy hari ini sedang sibuk menatap pc nya, menonton sebuah performance live dari sebuah boy grup korea yang dia dapat dari Gea "Wessss ternyata iya, ganteng" gumamnya

Tok tok tok

"MAUDY!!!" ditengah itu, dari depan teras rumahnya yang tengah kosong, terdengar suara ketukan pintu dan teriakan seseorang "Anjay, siapa sih tuh? Ganggu bae" gerutu Maudy, tapi beranjak juga untuk membuka pintu

"Maudy─ hiks" dan ternyata itu Gea dan airmatanya, saat pintu terbuka ia langsung meraih tubuh Maudy, memeluknya dengan erat

"Hehhh, lo kenapa? Kok lo nangis Ge??" Maudy pun berhasil dibuat kebingungan

"Huhuhuhuuu─ Chenle sama Bara dy, MEREKA BERDUA KAYAKNYA ADA APA-APA DEHH HUHUHUHUUU─"

"Aduh, udah cup cup cup─ mendingan lo berenti nangis dulu Ge, baru jelasin secara rincinya" kata Maudy seraya membawa tubuh lemas Gea menuju sofa diruang tamunya "Nihhh, minum nih" bahkan ia juga mengambilkan segelas air dari dapur

"Huhuhu, gue benci si Barbar itu BENCI!"

"Pelanin suara lo, nanti kedengeran tetangga─ ke kamar gue aja deh, yuk! Biar lo bisa rebahan juga"

###

"Lil, kamu kok masih disini? Katanya keluarganya Jaemin udah dateng" kata kakak Lili yang sedang terduduk gugup menunggu acara dimulai

Lili masih menemaninya meskipun benar kata kakaknya kalau keluarga Jaemin sudah datang "Aku mau nemenin Mba aja" ucapnya, ikut gugup

Tapi sang kakak malah tertawa kecil mendengarnya "Hahaha, ya ampun Lil gak boleh gitu─ udah sana salim dulu sama calon mertua" ledeknya

"Ishh, ngga ah" meskipun bilang tidak, tapi akhirnya Lili melangkah juga keluar dari ruang rias pengantin

Sebagai pagar ayu, gadis itu mengenakan kebaya yang sama dengan keluarganya. Kebaya modern berwarna hitam "[Subhanallah]" membuat Jaemin hanya bisa terkagum-kagum didalam hatinya "Hai, Lil" sapa laki-laki itu, canggung sekali

Lili tersenyum lalu mulai menghampiri Bunda dan Ayah Jaemin untuk mencium tangan mereka "Ya ampun Lili─ kamu cantik banget" puji Bunda "Iya, kayak Bunda waktu SMA" Ayah juga ikut menambahi pujian tersebut, membuat Lili semakin merasa canggung dan tersipu

"Tat-ta" bahkan Arka ikut menambahi percakapan "Hai, Arka─ mau digendong sama Kakak ngga? Disana ada banyak kue loh" gemas dengan penampilan bayi kecil itu Lili jadi ingin menggendongnya, dan kebetulan Arka langsung meregangkan kedua tangannya menginginkan hal tersebut

"Duhhh, masih kecil udah paham aja deh─" gerutu Bunda seraya menyerahkan Arka

Jaemin yang sedari tadi hanya memandangi kekasihnya tak mau berkutip apa-apa selagi ia menikmati kecantikan Lili "Jaem, ke sana yuk!" sampai gadis yang sedang menggendong Arka itu mengajaknya untuk mengambil beberapa makanan, barulah ia memecah lamunannya

"Ayo!" dengan antusias ia beranjak

"Bunda sama Ayah disini aja ya Lil, enak nih AC nya" kata Bunda dengan secangkir teh dimeja

"Iya Bunda─ nanti kalo mau apa-apa ada pramusajinya disana, panggil aja minta sama dia"

"Ohh, oke-oke"

***

"Nyam-nyam─" Arka sibuk menikmati sepiring kecil kue rasa coklat, sedangkan Jaemin masih dengan kegiatan yang sama, yaitu memandangi Lili yang sedang menyuapi adiknya

Sadar akan pandangan tersebut, Lili langsung menepuk pundak laki-laki itu cukup kencang "Lo ngapain sih? Mendingan makan kue nya" merasa sedikit malu, gadis itu menyarankan sesuatu pada Jaemin agar tidak memandanginya terus menerus

Putih Abu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang