Yuhi langsung memeriksa ke arah bangku Haechan mendengar informasi menyedihkan tersebut. Ternyata benar saja, disampingnya sekarang terdapat dua sejoli yang sangat menempel seperti dunia milik berdua
"Apa?" tanya Haechan, menyadari tatapan Yuhi yang kurang mengenakan
Gadis itu pun hanya memasang raut wajah menyedihkan "Tukeran bangku yo" sarannya, seraya menepuk paha Haechan pelan
Laki-laki tersebut hanya melirik ke arah sampingnya dengan santai seperti terlihat tidak ada masalah, tapi sedetik setelah itu ia menegakkan badannya dan berbisik "Sebenernya dari awal gue udah ngga tahan, kalo kenal udah gua tempeleng anjir" bisiknya, seketika membuat Yuhi tertawa
"Ya makanya tukeran sini─ kasian bat sih wkwk" akhirnya mereka berdua pun setuju untuk bertukar kursi, meskipun dengan menunduk-nunduk karena takut menganggu yang lain "Kayaknya pengantin baru deh, makanya lengket gitu" gerutu Yuhi, dibalas anggukan Haechan
"Nahhh kan, jadinya tukeran juga" ledek Ana
Haechan mengedarkan sepasang matanya lalu mulai menepuk tubuh Jeno "Lo berdua canggung gitu si megangin popcorn berduaan─ pegangan tangan sekalian kek" celetuknya
Hanya dibalas jari tengah oleh Jeno, dan tawa meremehkan dari Ana
"Ana, tangan lo pasti udah dingin banget yakan? Tuhh no, angetin" Haechan masih tidak bisa diam, membuat Ana hampir naik darah. Kalau begini jadinya Haechan maupun Yuhi sama saja, percuma juga mereka bertukar kursi
"Gak usah sok ngasih saran dah─ coba lo liat Yuhi tuh, tangannya pasti juga dingin, kan ini AC anjir" protes Ana seperti menantang Haechan, namun juga sambil mengeluarkan emosinya
Tapi, Haechan dengan mudahnya meraih tangan Yuhi tanpa kaku sama sekali "Tangan dia gak pernah dingin, malah anget terus nihh" ucapnya, seraya memperlihatkan kedua tangan mereka yang saling menggenggam
Walaupun Yuhi terlihat sangat terkejut dan tidak terima "Apaan si ah!" dengan cepat gadis itu melepaskan genggaman tangan Haechan
Jeno yang memperhatikannya hanya tertawa diam-diam "Kasian, ditolak lagi" gerutunya, tahu betul bagaimana temannya sedang modus
Setelah itu, tibalah adegan yang menjadi inti dari cerita dimana kedua peran utama menghabiskan waktu berdua dikamar "Anjir, pantesan bunting orang maennya dikasur" gumam Eric, membuat Angel langsung menyuruhnya untuk diam
"Gea sama Chenle juga sering maen dikamar berduaan" ucap Maudy, membuat Jaemin dan Renjun yang mendengarnya langsung mengangguk
"Mereka kan udah akrab dari bayi" kata Renjun, ada benarnya juga
"Lagian kagak mungkin Lele berani berbuat sesuatu yang jantan kek gitu" sahut Jaemin, langsung direspon oleh kekehan Renjun
Lain dengan Lili yang malah tidak setuju "Kenapa ngga mungkin? Kalo udah hilaf mah, ngga bakal ada yang ngga mungkin" ucapan Lili ini ternyata memancing otak miring Jaemin
"Ohh iya ya─ kayak waktu diruang ganti baju itu" bisiknya "Aku masih inget jelas rasanya"
"Jaem!" sentak Lili seketika memukul badan laki-laki disampingnya itu karena tidak bisa menahan emosi
Namun Jaemin tidak menyerah begitu saja, setelah menggoda Lili dan membuat kedua pipinya merona. Laki-laki itu menyampaikan sebuah kecupan dipipi gadis itu secara tiba-tiba, lalu terdiam kembali menatap layar seolah tidak terjadi apa-apa
Sedangkan Lili masih mematung kaget. Mau menoleh pun rasanya berat sekali, entah jantungnya yang berdetak dua kali lipat lebih cepat dari sebelumnya, atau wajahnya yang memerah. Semua itu hanya bisa ia sembunyikannya dalam kedua tangannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu!
Teen Fiction"Kalau masa SMA lo cuma putih abu aja, coba diteliti ulang. Siapa tahu warna lain lagi sembunyi di suatu tempat!" @Nadarayoo, 2018