Semua kandidat calon ketua osis sedang menduduki kursi mereka yang tepat berada disebelah jajaran tempat mencoblos. Banyak sekali adik kelas yang menoleh ke sana sebelum benar-benar memilih
"Vote saya aja dek, dijamin ngga bakal nyesel" kata Hyunjin sambil menebarkan senyuman, membuat para adik kelasnya tersipu
"Hm, fix ini mah kalo lo yang menang berarti mereka milih ketos yang ganteng─ bukan yang bener" protes Gina, seratus persen fakta
"Dihh ya kagak elah─ emang menurut lu gue kagak bener, Gin?" kali ini Hyunjin bangkit dari bangkunya, hendak mengajak baku hantam Gina yang sedari tadi mencari gara-gara dengannya terus menerus
Tapi, tiba-tiba kemunculan Sunwoo berhasil membuat mereka berdua jadi kaku "Khem" deheman kecil Sunwoo perdengarkan "Ayo, makan siang dulu" laki-laki itu mengulurkan tangannya tepat dihadapan Gina, karena Sunwoo tahu kekasihnya itu belum makan akibat sibuk mengurusi urusan osis ini
"Ciee, khawatiran gitu" ledek Jeno, membuat Hyunjin seketika kembali menduduki bangkunya dengan wajah tertekuk entah mengapa
"Nanti aja wu, gue mau selesein ini dulu" Gina meraih tangan Sunwoo, namun berkata begitu karena memang acaranya sudah tanggung berjalan bahkan hampir selesai
Tapi, sepertinya kekasihnya tidak mau memahami situasi ini "Selesein pemungutannya, apa selesein bercandanya?" sindir keras Sunwoo, lengkap dengan pandangan yang mengarah pada Hyunjin
Benar saja, laki-laki itu salah paham terhadap apa yang tidak sengaja dipandangnya tadi "Apaan sih?!" kata Gina, tak mau memerangi Sunwoo yang entah mengapa jadi sensitif seperti sekarang ini
Hyunjin kembali bangkit dari bangkunya lalu berjalan mendekati Sunwoo dan Gina "Sorry─ kalo ada salah" dengan mudahnya laki-laki itu mengucapkan kata maaf, setelahnya ia berjalan pergi ke arah gerombolan anak-anak yang sekelas dengannya
Jeno baru sadar kalau ternyata Sunwoo tengah menyindir Hyunjin sedari tadi "Eh, wu, ngapa sih?" tanyanya, sedikit khawatir menyadari wajah Sunwoo begitu memerah layaknya orang yang siap untuk meledakan kemarahannya
"Sunwoo─ lo kenapa si? Gue sama Hyunjin cuma becanda kayak biasanya kok, dari dulu juga kan lo udah tau, gue sama dia temenan karena sering satu tim"
"Ya terserah, gue tau ini lo balas dendam yang kemaren kan? Lo cemburu liat gue sama Hina jadi ketua sama wakil market day yakan"
"Dihh! Ngga ada─ ngapain gue cemburu? Bukannya sekarang lo yang lagi marah-marah ngeliat gue bercanda sama cowok lain?!" mereka akhirnya beradu argumen tepat didepan bangku para kandidat calon ketua osis
Maka dari itu Jeno memilih untuk bangkit dari sana, daripada harus menyaksikan adegan menyedihkan tersebut "Jeno!" saat tidak tahu harus kemana, para gadis memanggilnya lengkap dengan senyuman seorang Ana yang sangat membuatnya semangat
Jeno pun jadi menghampiri mereka "Tadi gue coblos lo" pamer Gea, sambil menunjukkan jari kelingkingnya yang sudah ditandai oleh tinta ungu
"Bagus─ terus siapa lagi?" Jeno tersenyum, laki-laki itu sangat senang teman-temannya bisa percaya padanya
"Gue juga, tapi Ana malah nyoblos orang lain no... parah kan dia? Kalo lo menang nanti jangan kasih trakitran" kata Yuhi, langsung dihadiahi sebuah tatapan sadis dari Ana
"Gapapa, gue ngga mau menangin ini juga si─ kayaknya jadi wakil lebih enak, ngga terlalu banyak bebannya, cuma harus support ketua aja"
"Iya juga sihh, tapi lo yang paling berkualitas kalo dibandingin sama yang lain─ lo tuh udah ganteng, pinter, tinggi, berwibawa, aktif lagi" puji Maudy, sepertinya terdengar sangat berat dan berlebihan
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu!
Teen Fiction"Kalau masa SMA lo cuma putih abu aja, coba diteliti ulang. Siapa tahu warna lain lagi sembunyi di suatu tempat!" @Nadarayoo, 2018