Jam istirahat pun berbunyi "Ehh, lo tau ngga hari ini Bara sama Suci masuk sekolah?" belum apa-apa Angel sudah bergosip menghadap ke belakang, tepatnya ke arah bangku teman-temannya
Ana mengemasi benda-benda dimejanya sambil memiringkan bibir "Emang kenapa sih? Syukurlahh kalo udah boleh masuk" gerutunya
"Ya ngga lah! Pasti entar dia balas dendam nih sama kita─ soalnya ada tatapan aneh gitu dari Suci, pas gue gak sengaja papasan ditangga tadi pagi" kutip Angel, dengan raut wajah serius
Maudy sibuk meregangkan tubuhnya yang mulai merasakan lelah "Yang penting makan dulu, gue laper" selain itu, gadis ini ternyata merasa kekurangan tenaga
Tanpa basa-basi ia beranjak dari bangkunya diikuti oleh Gea yang setuju betul "Iya, kan kalo mau tempur harus penuh energinya" ucap Gea
"Btw, hari ini gue gak ikut ya" ditengah itu suara Yuhi pun akhirnya terdengar, membuat teman-temannya seketika menoleh "Mau nemenin Ana" tambah Yuhi lagi seraya meraih kotak makan yang tak biasanya ia bawa dari laci meja
"Mm, ini mah gue ngerti─ lo gak mau ketemu Haechan kan?" tuduh Maudy
Mendengar tuduhan tersebut Yuhi menggeleng keras "Gue udah baikan kok sama dia, jadi jangan su'ujon mulu napahh" protesnya, langsung dibalas tawa dari Lili
"Hah, balikan?" alih-alih mencarikan suasana, Ana ikut menimbrungi percakapan "BAIK-KAN BUDEG!" tapi malah dapat pukulan pelan dilengannya, dari Yuhi
"Dia tuh gak mau ketemu Yangyang, bukan Haechan" kata Lili yang sudah siap untuk pergi ke kantin, dengan uang dan handphone disaku roknya
"Ohhhh─ takut ditanya lagi Ariesta bisa ikut aku ke bazar kan?" ledek Angel membuat Yuhi semakin dibuat frustasi, ditambah lagi tawa dari yang lainnya
Gadis itu melepaskan ikat rambutnya "Ayolah gengs, jangan jadiin gue bulan-bulanan terus... dede lelah" keluh Yuhi sambil memeluk kotak makannya
"Rambut lo gak panjang-panjang sih, katanya mau move on─ kenapa masih aja stuck jadi gadis idealnya Haechan hmm?" kali ini Gea yang memulai sebuah topik bulan-bulanan
"Aku tau kamu suka cewek rambut pendek, makanya aku potong rambut" tambah Ana, semakin membuat topik menjadi hidup
"HAHAHAHAHAHHA" mereka tertawa lagi, rasanya hari ini adalah hari tersial dalam hidup Yuhi. Karena ternyata membully lebih enak daripada dibully :v
"Ya udah, skuy ke kantin─ lo bedua mo nitip gak? Biar entar kita makan dikelas"
Setelah mendapatkan beberapa titipan, mereka pun berjalan keluar kelas. Menyadari koridor begitu sepi, dengan leluasa mereka bisa mengobrol sambil berjalan "Lili..." ditengah itu, tak disangka, Hina muncul dari tangga
Membuat mereka semua refleks untuk berhenti melangkah, terutama Lili yang tadi terpanggil "Gue mau ngomong sesuatu, bisa berdua aja ngga?" mendengar perkataan Hina, Lili dan yang lainnya jadi saling menukar pandangan
"Ngomong disini aja gak bisa?" Angel yang pertama kali memerangi, karena ia yakin ada yang tidak beres dengan Hina yang tanpa angin atau badai tiba-tiba saja menemui Lili
Tapi sepertinya Lili malah memarahi Angel dengan menautkan kedua alisnya, memberi kode agar tidak bersikap kasar "Oke─ kita duluan" Angel pun paham
Mereka akhirnya menuruni tangga lebih dulu meninggalkan Lili yang setuju untuk mendengar apa yang mau Hina sampaikan berdua saja
"Kenapa?" saat sudah berdua, Hina malah tidak kunjung bicara membuat Lili bingung harus bagaimana
Gadis itu terlihat sangat gelisah dan gugup "[Aduhhh gue gak bisa Bar!]" bahkan ia menggerutu dan menyebut nama Bara didalam hatinya "Mm, gue─"
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu!
Teen Fiction"Kalau masa SMA lo cuma putih abu aja, coba diteliti ulang. Siapa tahu warna lain lagi sembunyi di suatu tempat!" @Nadarayoo, 2018