Dilantai dasar, mereka semua sibuk terengah-engah karena harus menuruni tangga dengan terburu-buru, sedetik setelahnya mereka tertawa bersama
"Mampus" umpat Ana, puas sekali
"Beneran udah lo cabut kan, hi?" tanya Gea mencoba untuk memastikan azab yang baru saja mereka berikan itu
"Iya— udah, tenang aja, sukses" ucap Yuhi, seraya mengambil beberapa air mineral dari dalam kulkas
"Menurut kalian, mereka lanjut main atau beresin kamar?" tanya Maudy, benar-benar merasa penasaran
"Kalo Jaemin, pasti bakal beresin kamar" jawab Lili
"Haechan juga, hahahah"
"Ngga— Renjun bakal lanjut main"
"Jadi mau tebak-tebakan?" tanya Ana, membuat semua teman-temannya mengangguk "Oke vote, tim yang kalah traktir makan seminggu— pas udah masuk sekolah aja oke" saran Ana ini boleh juga
"Menurut gue mereka lanjut main, jelas lahh anak cowok mana mau beresin kamar sendiri" celetuk Angel, membuat Gea mengangguk
"Oke, jadi 3:3 ya, kalo Angel, Gea, Maudy kalah, traktir seminggu yesss" Ana bahkan belum mengatakan pendapatnya, sudah memutusakan saja kalau hasil votenya seri
"Lah, lo emang milih apa?" tanya Yuhi, membuat Ana mendecak
"Menurut lo, cowok serapih Jeno bakal lanjut main gitu? Pikir aja sendiri lah, orang kamarnya aja rapih, bersih, wangi lagi"
"Emang udah pernah gitu, masuk ke kamarnya?"
"Udah dong, yang ada pertanyaan itu tuh buat lo jel— udah pernah belom masuk ke kamar Kak Mark?"
Angel menekuk wajahnya "Tuh kan lo mah— gimana gue mau move on!" protesnya, dibalas Ana yang sedang menepuk dahinya "Sorry, lupa" ucapnya
###
Sudah tau tim mana yang menang?
Karena dilantai atas, mereka semua sedang berbenah membersihkan seluruh sudut kamar tanpa mengucap sepatah katapun, membereskan dengan hening dan tenang
"Rik, lo liat parfum gue?" tanya Haechan
Mendengarnya membuat Eric terkejut "ENAK AJA— KAGAK LIAT LAH, gue pake parfum gue sendiri" belum apa-apa sudah rockes seperti itu, padahal ditanya baik-baik
"Santai jing, gue nanya bukan nuduh"
"Ya lagian, gue minta sekali doang waktu itu— lo jadi nanyanya langsung ke gue, kayak nuduh" kembali berargumen, Eric tak mau disalahkan
"Woy lah, gue juga pernah minta parfum si Haechan, santai napah bos" sahut Jisung, hanya dibalas tatapan meremehkan dari Haechan
"Nih parfum lo, chan" dan malah Jeno yang menemukannya terlebih dulu, lalu langsung melemparnya pada sang pemilik, tapi sayangnya Haechan gagal menangkapnya
Dan sialnya lagi parfum itu menancap ditumpukan paku payung, karena memang dasarnya parfum gas, maka dari itu ruangan mereka langsung tertutup oleh gas dari dalam parfum tersebut
"Anjay— uhuk-uhuk"
"Goblok banget lo, chan uhuk!" mereka semua terbatuk-batuk karena gas parfum yang menusuk hidung mereka
"Tangkep yang bener, babi"
"YA LO NGEGAS LEMPARNYA JING"
"Keluarin parfumnya woy, gak berenti-berenti eta gasnya" ucap Chenle, ada benarnya juga
"Yahhh, abis dah parfum gua!"
###
"Ribut banget sih di atas" ucap Suci baru saja muncul setelah sedari tadi tak nampak dihadapan mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu!
Teen Fiction"Kalau masa SMA lo cuma putih abu aja, coba diteliti ulang. Siapa tahu warna lain lagi sembunyi di suatu tempat!" @Nadarayoo, 2018