"Iyak, yok cobain lo masuk─ bait pertama sampe reffrain" suruh Haechan, dengan sedikit menambah tenaga dijari jemarinya membuat kelas Bahasa 2 dipenuhi oleh petikan gitarnya
"Terakhir... ku tatap mata indahmu, dibawah bintang-bintang🎶 terbelah hatiku, antara cinta dan rahasia...🎶" suasana siang menjelang sore ini mulai dipenuhi dengan ketenangan saat Gina mengeluarkan suara lembut ciri khasnya, ditambah lagi nyanyianya sangat serasi dengan gitar yang Haechan petik
"Ahh, bisa-bisa tidur nih gua kalo udah ada yang beginian dikelas" gerutu Angel, seraya menjatuhkan kepalanya ke meja dan mulai menguap
Alunan gitar pun sampai pada klimaks bait pertama, setelah ini Haechan akan mengeluarkan suaranya "Hoo🎶 ku cinta... padamu, naamun kau milik sahabatku─ dilemaaa... haatiiku huuu, andai ku bisa berkata sejujurnyaaa... hoo ooh🎶" seisi kelas langsung menutup mulut mereka, mengetahui Haechan menambahkan banyak falset yang begitu berbeda dengan bait pertama
"Gila-gila, kok gue baper gini sih" gerutu mereka, yang merasa kalau nyanyian Haechan tidak hanya menusuk telinga, namun menusuk ke dalam hati juga
"Merinding ih, kayak ada setan" kata Ana, maksudnya ia tak percaya kalau nyanyian Haechan sampai membuat bulu kuduknya berdirian
"Jangaaan─🎶" baru saja memasuki reffrain kedua, dimana mereka sama-sama bernyanyi bersama, tapi tiba-tiba Haechan menghentikan petikan gitarnya "Kerendahan suara lo" protesnya
"DIHHH ELAHH, LAGI ENAK-ENAK" akibatnya ia jadi didemo oleh gadis-gadis sekelas
"Ya bentar atuh, kan ini baru latihan─ mo denger lengkapnya entar aja diprom" kata Haechan "Coba ah, ulangin reff kedua" ucapnya, kembali memetik gitar
"Jangaaan─🎶" mereka pun kembali bernyanyi bersama untuk mengoreksi kekurangan
"Kurang tinggi dikit lagi Gin, nanti suara lo kalah" protesnya lagi
"Yah gimana anjir? Suara lo ketinggian" Gina merasa kalau suaranya telah mencapai nada tertinggi, tapi kenyataannya nada segitu tetap saja tertutup oleh suara Haechan "Lo ambil suara satu ajalah, gue dua"
"Gak bisa anjir, kan lo cewe─ suara lo harus lebih tinggi, gak bagus kalo gue ambil suara satu" kata Haechan
"Ahh, suara lo segimana coba! Kapasitas suara gue cuma sampe situ, tetep gak bisa lebih tinggi dari lo, nanti falls"
"Ya udah reff dua gue ambil sendiri, lo tutup pake falset biar kagak flat kayak reff sebelumnya" kata Haechan
"Jangaaan─ (Jangaaan)🎶" mereka mempraktekan ide Haechan, dan hasilnya memuaskan. Namun disaat Haechan dan Gina saling tersenyum bersama, Yuhi terlihat tidak bisa menahan dirinya lagi dan mulai beranjak keluar dari kelas
"Nahh bagus banget udahh, lanjutin sampe abis" ucap Gea, malah membuat Haechan beranjak sambil menaruh gitar dibangku yang tadinya ia duduki "Dihh, lo mau kemana chan?"
Laki-laki itu sempat melihat ke arah bangku Yuhi yang sedari tadi diacuhkan olehnya "Mau nyusulin permaisuri gue" melihat bangku itu kosong, tentu saja ia tak bisa tinggal diam
Maudy pun menoleh ke arah meja Lili dan Yuhi, dan benar saja, disana hanya terdapat kenampakkan Lili yang sedang tertidur "Lil─ Yuhi kemana?" Maudy yang tega pun, membangunkan temannya itu hanya untuk bertanya, dan tentu saja Lili juga tidak tahu karena Yuhi pergi saat dirinya sedang terlelap
"Ke toilet palingan" sahut Ana, karena sedari tadi mereka hanya fokus memperhatikan pertunjukkan Haechan dan Gina, jadi tidak tahu kemana perginya Yuhi
"Lil, Jaemin jadinya ngekos di Bandung?" ditengah topik ini, tiba-tiba Maudy membahas soal hal yang membuat Lili kehilangan selera
Gadis yang tadinya akan kembali tidur dengan menutup wajahnya menggunakan jaket itu jadi mengurungkan niatnya "Iya, tadinya mau sama Neneknya atau dirumah Om Jungwoo, tapi ternyata jauh dari kampus" jelas Lili
![](https://img.wattpad.com/cover/164504269-288-k532346.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu!
Roman pour Adolescents"Kalau masa SMA lo cuma putih abu aja, coba diteliti ulang. Siapa tahu warna lain lagi sembunyi di suatu tempat!" @Nadarayoo, 2018