Mereka bertiga pun sesegera mungkin berjalan ke arah Angel, berharap masih sempat menghentikan perlakuannya
PLAK!
"Astaga!" tapi terlambat
Angel sudah mendaratkan pukulannya tepat dipipi kanan seorang Jaemin "Maaf ya, ini hukuman karena lo sembarangan sama temen gue!" mendengar omelan tersebut Jaemin hanya tersenyum kecil
Teman-teman dimejanya masih tertegun melihat Jaemin dengan santai menyikapi perbuatan Angel. Tapi, diluar dugaan, senyuman yang tadinya menghiasai bibirnya seketika langsung musnah sedetik setelahnya "Lo pikir lo siapa? Kalo Lili yang nampar gue ya gapapa, ini lo! Ngapain lo berani-beraninya nampar gue? Mau gue tampar balik?" Jaemin marah besar, membuat seisi kantin jadi gempar
Semua orang tak bisa berkutip, kecuali Angel "Tampar aja─ orang gue ngelakuin hal yang bener, COWOK YANG SAYANG SAMA PASANGANNYA GAK BAKAL NGERUSAK KEHORMATANNYA! PAHAM LO!" deg tak sesuai dengan expetasi, Angel dengan mudahnya bisa menantang balik ucapan Jaemin
"Gue bersyukur ketemu sama cowok yang bener, Kak Mark, Eric, sejauh ini mereka sayang sama gue bukan karena fisik dan gak pernah main fisik" tambah Angel lagi, lalu memutar badannya berniat segera pergi dari sana
Jaemin tertegun, sejenak ia berpikir dan langsung menyalahkan dirinya "Eh, satu lagi─" ditengah itu Angel kembali menghadap pada meja mereka "Lo!" kali ini ia menunjuk Renjun
"Udah dikasih kesempatan kedua, jangan disia-siain! Gue gak mau temen gue kotor cuma gara-gara pacaran sama lo!" dan akhirnya setelah berkata begitu Angel berlalu meninggalkan kantin
Seluruhnya tak ada yang tak tertegun, semua ucapan Angel seakan jadi boomerang yang langsung masuk ke dalam tubuh mereka "Anjir, gue gak tau cewek gue kenapa tiba-tiba marah gitu? Lo gapapa kan Jaem, Ren?" Eric sedikit merasa tidak enak setelah melihat semua kemarahan gadisnya
Renjun tak bisa berkata-kata, Jaemin dengan lemas kembali menduduki bangkunya "Perasaan Lili aja gak marah sama gue" gerutu Jaemin, tak paham pada keadaan ini
Jeno yang duduk disampingnya langsung mencoba menenangkan temannya itu dengan mengelus pelan punggungnya, begitu pula Hyunjin yang langsung menunduk, sepertinya ia sedikit terkena pukulan atas apa yang Angel ucapkan
***
Gea, Maudy dan Lili sekarang berdiri dibelakang gedung kantin "Angel kenapa sih, serem banget" ucap Gea, merasa sedikit canggung melihat Maudy dan Lili hanya diam tak berkutip
Angin di area sana begitu terasa sejuk, bahkan cukup untuk menenangkan siapapun yang sedang tertekan "Ayolah... Angel cuma lagi emosi, mungkin karena Ana masih dirumah sakit" Gea masih berusaha membujuk kedua temannya itu agar segera berhenti berdiam diri
Padahal cuaca sedang bagus, tapi suasana hati mereka sepertinya tidak "Untung kita cabut ke sini, kalo tadi lanjut nyamperin... gak tau deh bakal gimana" gumam Gea lagi
Sejenak Maudy jadi terngiang ucapan Mamanya belakangan ini "Kalo kamu merasa terpaksa atau gak nyaman sama Rendy, bilang sama Mama yahh dy─ soalnya cowok yang terbaik buat kamu kan cuma kamu yang bisa nentuin, Mama gak maksa" mungkin sekarang pemikiran Maudy soal kekasihnya jadi berubah negatif
Apalagi setelah perkataan Angel tadi "COWOK YANG SAYANG SAMA PASANGANNYA GAK BAKAL NGERUSAK KEHORMATANNYA!" ucapannya ini seakan-akan menunjukkan kalau Renjun bukanlah laki-laki yang baik, yang menyayanginya tulus dari hati
"Maudy! Lili! Mau sampe kapan ngelamun gini... lama-lama gue tinggal juga nih"
Disisi lain, Lili masih bingung pula pada kisah cintanya "Ge..." panggilnya, membuat Gea menoleh "Menurut lo Jaemin cowok baik bukan?" tiba-tiba saja ia bertanya seperti itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu!
Teen Fiction"Kalau masa SMA lo cuma putih abu aja, coba diteliti ulang. Siapa tahu warna lain lagi sembunyi di suatu tempat!" @Nadarayoo, 2018