Putih Abu #100Tujuh

1.6K 84 1
                                    

"Gapapa" kata Haechan

"Boong─ coba sini gue rasain, siapa tau lo demam" dengan lancangnya gadis kepang dua ini langsung menempelkan tangan kanannya pada dahi Haechan

Tentu saja laki-laki itu tak terima, dengan segera Haechan menyingkirkan tangan Suci "Gapapa kan kata gua!" sentaknya, merasa kalau yang Suci lakukan telah berlebihan

"Tapi, panas kok─ ke uks yuk" kali ini ulahnya bertambah lagi, tak cukup dengan dahi, Suci sekarang meraih lengan Haechan berniat mengajaknya ke uks

Renjun tersenyum aneh melihat kelakuan gadis itu, ia tau bagaimana rasanya jadi Haechan saat ini "Ci, udah napah─ laki mah tidur bentar juga langsung sembuh, jangan lebay" mendengar Renjun sedang menyelamatkannya, Haechan menoleh sambil melepaskan secara paksa genggaman tangan Suci

"Urusin nihh ah, cabe-cabean" gerutu Haechan sebelum tergeletak dimeja lalu memejamkan kedua matanya

Suci langsung menekuk wajahnya saat dengar gerutuan Haechan, apalagi Renjun tertawa setelahnya "Bodo ah, pokoknya gue mau ambil obat di uks" kukuh gadis itu, dan dengan segera ia melangkah keluar kelas

"Batu amat─" gumam Renjun

"Belom gua kasarin makanya gitu, liat aja entar" diam-diam Haechan masih sadar dan mendengar semua percakapan, meskipun sambil tergeletak

Teman sebangkunya itu menggguk, lalu menepuk pelan punggung Haechan "Lagi gini tuh enaknya dibelai doi chan, suer" ucap Renjun, berhasil membuat Haechan tertawa kecil, lalu mulai mengacungkan jari tengahnya

Renjun juga tertawa melihat respon Haechan "Beneran dahh─ jadi keingetan pas gue sakit waktu itu, Maudy apa-apa jadi nurut sama gue wkwkwk" kali ini Haechan mengangkat kepalanya, dan tanpa ampun langsung mengeteki Renjun "Adahhh, sorry-sorry─ tapi iya si, badan lo anget"

###

Bel istirahat pertama telah berbunyi, Yangyang dengan sebuah kotak makan ditangannya berjalan ke arah kelas 11 Bahasa 2. Melihat ada seorang gadis berdiri didepan pintu, ia langsung tersenyum "Tolong panggilin Yuhi─" ucapnya

Siti membelalak mendengar perminataan tersebut "Bentar ya" gadis itu langsung berlari ke dalam kelas menuju meja Yuhi dan Lili "YUHI─ ASTAGHFIRULLAH, baru putus... udah ada aja gantinya" celetuknya, membuat yang ada didalam kelas jadi kebingungan

Bahkan Yuhi pun juga "Apaan?" tanyanya

"Itu didepan ada cogan nyariin lo─ bagi-bagi kek ke gua satu ihhh! Mantan lo dehh, gapapa mantan lo"

Lili langsung tertawa mendengar cicitan Siti yang lumayan panjang itu "Kurang belaian banget sih ti... coba cari atuh yang bener, biar gak gini mulu" kutipnya

"Mantan gue? Mau? Ambil aja ambil wkwkwk" sambar Yuhi, sebelum mengangkat pantat untuk berjalan keluar kelas

***

"Yuhi!" sesuai ekspetasi, Yuhi puas dengan dirinya karena tadi firasatnya berkata benar soal laki-laki yang datang ini adalah Yangyang

Gadis itu tersenyum kecil "Kenapa Yang, padahal belum waktunya makan siang lohh" sebelumnya Yangyang memang sudah menjajikan Yuhi soal makan siang bersama diluar sekolah, tapi sepertinya terlalu cepat karena ini baru memasuki jam istirahat pertama

"Bukan─ gue mau ngasih ini, buatan Ibu" laki-laki berpenampilan rapih itu menyodorkan kotak makannya dengan tangan kanan "Cobain deh" memang dasarnya Yuhi sedang jombelo, jadi beginilah sifat Yangyang

"Buat gue?" dengan segera Yangyang mengangguk menyadari Yuhi mulai menatapnya

Gadis itu pun meraih kotak makan berukuran kecil tersebut meskipun sedikit merasa tidak enak "Makasih, tapi harusnya gak usah repot-repot─ gue gak suka lo jadi aneh gini Yang, biasa aja dong... kayak sebelumnya" celetuk Yuhi, tak takut mengutarakan isi hatinya

Putih Abu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang