Sepulang sekolah, mereka belum kunjung melangkah ke rumah masing-masing karena masalah tersebut. Ditambah lagi hari ini jadwal untuk latihan rutin extrakulikuler
"Guys, hari ini gue mau gabung sama marching—" Gea datang memasuki ruang kelas sambil tersenyum, saat sadar kalau suasana sedang haru, gadis itu mengganti raut wajahnya seketika "Maudy kenapa?" tanya gadis itu seraya berlari menghampiri mereka
"Panjang ceritanya" ucap Lili, sambil menunduk tak mau ikut campur
Ditengah suasana hening, Bara sang tokoh utama datang dengan senyuman diwajahnya "Ehh temen-temen, kita mulai pemanasan aja yuk langsung!" tanpa punya rasa bersalah, gadis itu dengan santainya mengambil alih memerintah mereka semua
Yuhi yang sudah tidak tahan lagi, beranjak dari kursinya "Hehhh, lo tuh watados banget sih!" sentaknya seraya mendorong tubuh gadis itu cukup kencang, yang baru hampir terjatuh tidak benar-benar terjatuh
"Hi, sabar ihhh— udah gak usah pake emosi" Ana menarik tangan Yuhi untuk berhenti memenuhi emosinya tersebut
Bara yang tak terima tentu saja menampakkan smirk nya "Kok lo kasar gitu sih, hi!" sentaknya sambil berjalan mendekati mereka semua
"Tanya sama diri lo sendiri, anjing!" suasana kelas semakin hening dan hanya fokus menontoni perkelahian Bara dan Yuhi yang berucap semakin lama semakin keras nan kasar itu
"Gue punya salah apa sih sama lo!!"
"Bukan sama gue, tai!! Suka pura-pura bego gini dah, heran gue sama lo!! Dikit-dikit sok angel, dikit-dikit baper, kayak bocah lo tuh!!"
"Guys udah— berantem gak bakal nyelesein masalah, daripada gak enak didenger eskul lain mendingan kita pemanasan aja dulu, Kak Irene dateng 15 menit lagi" sebagai ketua yang baik, Gina mengintruksikan mereka semua
Sejenak suasana kembali tenang, Maudy yang belum merasa baik tentu saja memilih untuk bergabung bersama mereka agar suasana hatinya cepat pulih
"Ge, emang lo gak paskib?" tanya Ana pada Gea yang sepertinya memang serius akan bergabung dengan eskul marching
Gadis itu menarik badan Ana, lalu berbisik "Gue mau keluar paskib" bisik Gea dibalas anggukan paham dari Ana. Pantas saja sedaritadi Gea terlihat sangat bersemangat mengikuti latihan, ternyata memang itu tujuannya
Sejenak mereka mengambil istirahat sambil menunggu senior yang ternyata belum kunjung datang setelah 20 menit. Saat sedang bersantai dibawah pohon sambil meneguk air, Herin dengan pakaian latihannya datang menghampiri Gea "Ge, lo gak serius mau keluar kan?" tanya gadis itu, tak sengaja didengar oleh mereka semua
Gea melirik Ana, memberikan kode kalau dirinya tak tahu harus menjawab apa "Sorry, rin— gue kayaknya gak cocok dipaskib deh" jawabnya dengan nada pelan
Tiba-tiba Herin meneteskan airmata, membuat mereka yang melihatnya begitu terkejut "Lo mau ninggalin gue sendirian? Tega banget, Ge, gue gamau sendirian" gadis itu tegeletak dibawah tanah sambil menunduk menyembunyikan wajahnya dikedua kaki Gea
"Lo gak sendirian, rin— angkatan kita kan lumayan banyak" Gea menenangkan, tapi Herin malah makin tak mau "Banyak cowoknya! Ceweknya??"
Gea kembali terbungkam, pasalnya anggota perempuan disana memang hanya mereka berdua. Jika salah satu dari mereka mengundurkan diri, otomatis satu nya akan jadi boomerang bulan-bulanan senior
"Herin!! Baris!" panggil Jeno dari kejauhan, membuat Herin tak mau enyah dari sana
"Rin, maaf— gue—" baru akan mengatakan sesuatu, Herin malah beranjak dari posisinya sambil mengusap airmata yang masih membekas dipipinya. Gadis itu memakai topi dikepalanya lalu tersenyum pada Gea "Jangan keluar yah Ge, pliss—" ucapnya sekali lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu!
أدب المراهقين"Kalau masa SMA lo cuma putih abu aja, coba diteliti ulang. Siapa tahu warna lain lagi sembunyi di suatu tempat!" @Nadarayoo, 2018