Putih Abu #Tujuhlima

1.5K 86 2
                                    

Tok tok tok

"My Angel— aku disini sayang"

Lili sedang sibuk melipat selimut yang baru saja ia gunakan, langsung tertawa mendengar suara dari luar kamarnya "Jel, udah sanah, pangeran Eric sudah menunggu wkwkwk" ledek Lili

Angel yang sedang mengikat rambutnya hanya memasang raut wajah datar dan sesekali menguap "Bentar—" ucap gadis itu, sambil meraih sepasang sepatu sport putih yang menjadi satu-satunya alas kaki yang ia bawa

"Buruan sayang, abang sudah tidak sabar lagi"

"Bacot" umpat Angel, mendengar kalimat tersebut

"Wahahaha, ternyata selera lo turun jel— dari Kak Mark yang manis, turun ke playboy cap kodok kayak Eric" ledekan lain mulai muncul dari seorang Yuhi

Angel sudah selesai memakai kaos kaki dan juga menyeletingkan jaketnya "Ya lo juga turun, dari yang ganteng kayak Hyunjin, jadi si dekil Haechan wahahahhahaa" meninggalkan kalimat pembalasan, Angel berlalu sambil menenteng sepatunya

Lili tertawa mendengar ledekan tersebut, begitu pula Gea yang baru saja bangun "Pagi-pagi udah kusut aja muka lo, hi" ledek Gea, menjadi pelampiasan bantal Yuhi yang harusnya ia lemparkan pada Angel

"Yang lain kemana?" tanya Gea, kebetulan baru bangun karena sedang tidak melakasanakan ibadahnya

"Ana lagi mandi, kalo Maudy diculik Renjun pagi-pagi" jelas Lili, dibalas anggukan kecil dari Gea

###

"Lo tau kan, kalo pagi-pagi dicuaca kek gini enaknya tidur?" Eric dan Angel memakai sepatu mereka didepan teras rumah, disanalah Angel menggerutu

"Hehhh gak boleh, nanti kalo berat badan kamu naik gimana?" entah mengapa, Eric ini kadang-kadang sangat menyebalkan sekali, meskipun memang sedikit perhatian

"Ah, serah dah— buruan ayo"

"Kuy!"

Mereka pun akhirnya benar-benar menelusuri sekitar villa berdua saja, sambil berlari pelan ditengah cuaca yang sejuk, memang sangat cocok untuk jogging, tak akan mengundang rasa lelah dan malah bersemangat

Ditengah jalan, Angel menyadari tali sepatunya lepas "Angel, tali sepatu kamu lepas" tiba-tiba, suara Mark melintas dalam ingatannya "Aku iketin yah" gadis itu berhenti berlari, membuat Eric juga menghentikan langkahnya dengan refleks

"Kamu capek ngga? Aku gendong sini" entah mengapa, Mark selalu saja muncul dalam pikirannya, padahal Angel sudah mencoba untuk melupakan semua itu "Angel—" panggil Eric, tak digubris oleh Angel yang masih melamun

Gadis itu tersihir oleh masa lalunya, hingga lupa kalau sekarang ia sedang bersama dengan orang lain "My Angel— kamu kenapa sih?" Eric pun menyentuh dua pundak Angel, lalu menggiringnya untuk duduk dikursi pinggir jalan

Disitulah Angel akhirnya kembali pada dirinya. Eric berjongkok, lalu mulai mengikatkan tali sepatunya tanpa permisi "Lagi bayangin apa sih?" tanya laki-laki itu, sambil fokus pada tali sepatunya

Angel memang tak bisa menjawab, tapi yang dilakukan Eric hampir sama dengan apa yang Mark lakukan, hanya saja mereka punya cara yang berbeda "Ngga— cuma kagum aja, liat pemandangan" untung saja Angel punya sesuatu untuk dikatakan, kalau tidak mungkin Eric akan sedikit marah padanya

"Udah— mau lanjut, apa balik aja? Kayaknya kamu udah ngga mood" seraya mendongak menatap Angel, Eric masih berlutut bertanya padanya

Benar-benar berbeda, Mark dan Eric punya gaya masing-masing untuk bisa menjadi laki-laki yang perhatian terhadap Angel "Lanjut yuk—" diluar perkiraan, Eric jadi terkejut mendengar ucapan Angel yang satu itu

Putih Abu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang