Putih Abu #Duasembilan

2K 96 21
                                    

Jaemin membuka pintu rumahnya dengan kasar, membuat penghuni rumah terkejut "Jaemin, pelan-pelan Bunda kaget tau" mendengar ucapan Bundanya, Jaemin tak merespon apapun

Laki-laki itu memasuki kamarnya lalu menutupnya dengan kasar pula. Hina yang heran akan kelakuan saudaranya itu tentu saja tak tinggal diam "Hina tanya dulu yah, Bun" ucap gadis itu disetujui oleh sang Bunda

Hina mengetuk pintu kamar Jaemin, lalu memasukinya tanpa peduli pemiliknya mengizinkan atau tidak "Jaem, gue masuk nih" kata gadis itu dari balik pintu

Jaemin melemparkan bantalnya ke sembarang arah membuat Hina terkejut "Keluar!" sentak laki-laki yang sedari tadi menahan emosinya. Dengan segera Hina kembali keluar lalu menutup pintu kamar Jaemin rapat-rapat

"Kenapa, Hina?"

"Gak tau, Bun— kayaknya Jaemin lagi ngamuk gitu, matanya merah, mau nangis" mendengar informasi ini, Bunda sedikit khawatir pada putra sematawayangnya itu. Pasalnya Jaemin tidak pernah pulang ke rumah dengan keadaan seperti itu, dia juga jarang sekali marah— kecuali, karena bertengkar dengan Lili

"Berantem sama Lili kali ya?" teka Bunda, dihadiahi ekspresi bingung Hina yang tak tahu apa-apa "Lili siapa, Bun?"

Bunda Jaemin terkejut mendengar pertanyaan itu "Loh... kamu gak tau Lili siapa?" Hina menggeleng, menyetujui pertanyaan Bunda "Lili itu pacarnya Jaemin, yang orangnya cantik, baik, terus kalo ngomong suaranya lembut banget" penjelasan Bunda yang terbilang berlebihan ini membuat Hina terdiam

Selama ini dia tidak tahu kalau Jaemin sudah memiliki seorang kekasih "[Pantesan Jaemin suka gak mau berangkat pulang sama gue]" dalam benak gadis itu dengan pikiran penuh tanya, seraya meraih handphone nya

[WhatsApp]

Bara
Online

Bar
Lo ko gk blg jaemin udh pnya pcr?
Ktany gpp plg sma jaemin tiap hari
Gw jdi gk enk sma pcrny nih

"Hina— mendingan kamu tidur gih, biar Jaemin gak marah-marah lagi sama kamu" suruh Bunda, yang setiap pagi selalu saja mendengar keluhan Jaemin soal Hina yang sangat lamban saat bersiap untuk berangkat ke sekolah

"Besok, Hina naik angkot aja, Bun"

"Nahh gitu dong, kamu kan udah lumayan lama disini— masa gak hapal-hapal sama jalan ke sekolah"

Hina mengangguk menyadari ucapan Bunda. Setiap hari selama ini, Bara yang selalu menyuruhnya untuk berangkat bersama Jaemin, karena katanya wajar kalau saudara yang tinggal serumah berangkat bersama. Dan posisi itu, adalah posisi dimana Hina tidak tahu kalau Jaemin telah memilki seorang kekasih

"Besok, Hina mau minta maaf sama pacarnya Jaemin, Bun— kayaknya Hina yang bikin mereka berantem" gadis itu menyadari kesalahannya, membuat Bunda Jaemin tersenyum

"Iya, ide bagus, bilang juga— Bunda gak mau Lili berantem sama Jaemin, karena Bunda juga sayang sama Lili, gitu oke?" Hina sedikit terkejut menyadari kalau Bibi nya itu ternyata juga sudah dekat dengan gadis yang Jaemin kencani, berarti selama ini kehadirannya benar-benar sangat mengganggu

###

"Eh, Lili sama Jaemin putus?"

"Demi apa?"

Bel sekolah belum berdering, tapi gosip sudah menyebar seantero sekolah. Bahkan tak jarang gadis-gadis terlihat senang mendengar kabar tersebut, entah dari mana asalnya berita itu bisa tersebar, tapi yang pasti Ana ataupun yang lainnya belum mengetahuinya

"Yes! Akhirnya nambah lagi cogan yang jomblo" Yuhi menuruni motor sambil menguping umpatan senang dari teman yang parkir disebelahnya "Hah? Cogan jomblo? Siapa?" tanya gadis itu dengan helm yang masih menghiasi kepalanya

Putih Abu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang