Putih Abu #Tigabelas

2.4K 138 28
                                    

Pukul 16:34 sore

"Sekarang semuanya mandi, makan, istirahat, sholat dan segala macem yahh. Setelah itu kita akan adakan ngaji bersama dilapangan"📢

Tak terasa hari pertama pelantikan rasanya bukan apa-apa untuk mereka semua, tak ada rasa lelah sama sekali— yang ada malah kebosanan karena terlalu banyak berdiam diri

"Abis mandi kita ngapain?" tanya Yuhi sangat ingin mulai mengikuti kegiatan

"Ngaji bersama dilapangan" jawab Bara sambil menenteng mukena nya

"Hmm... kapan gue ikutannya?" keluh Yuhi, di susul tepukan hiburan dari Ana yang masih senasib dengannya

"Tenang, abis ngaji kita inisiatif ngadain api unggun sambil bakar-bakar jagung" ditengah itu Mark dan Angel datang bersamaan membawa kabar baik

"Asikkkkk... meskipun gue gak suka jagung, gapapa dah— yang penting gak suruh jaga barak lagi" celetuk Yuhi sangat jujur

"Wahahaaa... ngomong-ngomong Kak Mark tumben jalan berduaan sama Angel? Emang lagi gak sibuk?" tanya Ana mencoba paham pada keadaan

"Ya ngga senggang sih sebenernya, tapi Angel bilang ada sesuatu yang mau diomongin. Jadi berusaha buat luangin waktu" ucap Kak Mark begitu lembutnya

Laki-laki seperti ini mana mungkin akan dengan mudahnya dilepaskan begitu saja, pikir Ana. Kurang apa Mark yang selalu mau mendengarkan keluhan Angel? Kurang apa laki-laki itu sampai seorang Angel ingin cepat-cepat mengakhiri semuanya?

"Kita ngomongnya disana aja, Kak—" pinta Angel,

Mark langsung mengangguk sambil tersenyum tak tahu apa-apa. Rasanya Ana sangat ingin mencegah semuanya, tapi mungkin bukan hak nya untuk ikut campur ditengah hubungan mereka

"Kasian Kak Mark yah" gumam Yuhi, pelan

Ana menoleh lalu mengangguk "Padahal siapa yang pertama kali ngajarin Angel main gitar, sampe bela-belain pulang malem dari gereja" kata gadis itu sangat tak terima dengan keputusan seorang Angel

"Iya yahh... coba gue bisa ngelarang Angel"

"Gak akan bisa, Angel kan batu" sahut Lili yang baru saja menyelesaikan kegiatannya mengambil air wudhu

Hari semakin larut, matahari telah menenggelamkan dirinya. Langit cerah berubah menjadi hitam, entah mengapa bintang dan bulan belum juga muncul hingga saat ini

Mungkin langit mengerti, kalau seorang Mark tengah patah hati— dan menyembunyikan dirinya bersama dengan kesedihan dalam hati laki-laki itu

Sambil menyusun beberapa kayu untuk api unggun, Mark terlihat begitu tak bertenaga. Apalagi saat menuangkan bensin ke kayu-kayu tersebut, pandangannya kosong

melihatnya saja, membuat mereka semua tak tega "Lo beneran mutusin Kak Mark, Jel?" tanya Ana masih belum percaya

Angel bungkam, disisi lain murid-murid mulai berdatangan lalu mendudukan diri diatas tiker yang sudah disediakan disekitar api unggun

"Belum sih—" Angel bersuara, membuat mereka semua menoleh. Termasuk anggota paskib yang diam-diam sudah duduk disatu tiker tepat disamping mereka

"Kak Mark gak mau putus" lanjut Angel, seketika seluruh orang yang mendengarnya menoleh menatapnya

"Lo ceweknya Kang Mark?" tanya seseorang membuat mereka akhirnya sadar kalau eskul paskib telah duduk disamping mereka saat ini

"Lohhh kok!" sentak Ana terkejut, menyadari dengkul Jeno sedikit bersentuhan dengan dengkulnya

Putih Abu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang