"Anjay, Hyunjin udah diputusin- terus sekarang dia dikelas Ipa 2 misah sendiri, kasian gua" Eric bergumam seraya menduduki bangkunya
"Wkwkwk, takdir"
"Lah, emang dia putus?" Haechan yang tak tahu apa-apa, bertanya-tanya seraya mulai mencopot satu persatu kancing bajunya
"Iya, lo kagak tau? Padahal kemaren curhat digrup" Jisung yang duduk tepat dibelakangnya, menjawabi pertanyaan Haechan
"WOY, itu lo semua mau ganti baju dikelas?" melihat mereka mulai menanggalkan pakaian, Suci yang ternyata sekelas dengan gerombolannya langsung berkicau
"Emang napa? Gue pake kaos lagi kok"
"Ya meskipun pake dobelan, lo semua kan harus tau malu- ke kamar mandi kek atau ganti diloker olahraga" mendengar keinginan Suci yang terasa munafik ini, Renjun malah sengaja membuka seleting celananya dihadapan gadis itu "IH RENJUN!" menyadari hal itu, Suci berteriak
Seisi kelas menoleh pada mereka "Bilang aja lo doyan ci, gak usah munafik" ledek Eric, hanya mengundang tawa gerombolannya. Dan Suci sang pengganggu pun mulai berjalan keluar kelas dengan penuh dendam
"Si Jaemin mana?"
###
Jaemin yang mereka tanyakan itu, ternyata sedang menghampiri kekasihnya yang masih berada ditengah lapangan "Lil, lo ngapain disono?" karena tak tahu apa kesalahan Lili, laki-laki itu jadi bertanya
Lili yang mulai kepanasan, menutupi kepalanya menggunakan tangan "Dihukum, gak bawa topi gue" dengan jujur ia mengatakan kesalahannya
Membuat Jaemin mendecak kesal "Padahal gue bawa topi dua" hanya hal sepele yang masih bisa di atasi saja Jaemin sudah merasa lalai, apalagi hal besar di masa depan nanti
"Yah gue kan gak tau, perasaan dirumah topinya udah gue masukin tas"
Semakin membuat khawatir, Jaemin melompati tanaman dihadapanya lalu menghampiri Lili ditengah lapangan "Ayo kabur aja!" seraya menggenggam tangan gadis itu, Jaemin berniat membawa lari Lili dari hukuman BK
Tapi, Lili menggeleng takut "Lili- JAEMIN- ngapain pegang-pegangan GITU!!" mendengar omelan Bu Wike, Lili langsung melepaskan secara paksa genggaman Jaemin "SINI KALIAN!!" padahal baru hari pertama, tapi guru BK sudah ketat saja
Lili dengan pasrah berjalan mendekati Bu Wike, tak sedikit murid yang juga dihukum jadi menatap ke arahnya "Bersihin semua sajadah di masjid, vakum cleaner nya ada dilemari- nih kuncinya!" Lili terkejut seraya menerima kunci lemari yang Bu Wike serahkan
"Loh, kok berat banget hukumannya Bu?" kesalahannya hanya tidak membawa topi, tapi hukumannya seperti seakan-akan Lili telah melanggar aturan sekolah "Yah sekalian sama Jaemin! Liat tuh rambutnya belum dicukur!" mendengarnya, Jaemin juga ikut terkejut
"Yahhh, saya mau ganti baju Bu- masa dihukum, padahal tadi udah jadi petugas" berniat mengurangi hukuman, Jaemin beralasan
"Ah ngga, UDAH SANA BURUAN!" tapi hati keras Bu Wike, tak akan mampu digoyahkan hanya dengan rayuan kecil seperti itu
Dengan pasrah Jaemin dan Lili pun mengiyakan hukuman tersebut, ditengah jalan laki-laki itu masih sempat-sempatnya meraih tangan Lili "HEH- GAK USAH ITU PAKE PEGANG-PEGANGAN!" tak tahu saja Bu Wike masih mengawasi mereka
Lili tertawa mendengar omelan yang terdengar lucu tersebut, begitupula Jaemin yang malah sengaja tidak melepaskan genggaman tangannya dan malah makin dipererat "Astaghfirullah!" Bu Wike makin naik darah saja dihari pertama pagi-pagi begini
###
"Ngga ya ampun, walas kalian Bu Dewi- dia gak masuk karena hamilnya udah 5 bulan, katanya masuknya nanti aja kalo udah normal, jadi nitipin kalian ke Bapak dulu" semuanya lega mendengar ucapan Pak Maman ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu!
Teen Fiction"Kalau masa SMA lo cuma putih abu aja, coba diteliti ulang. Siapa tahu warna lain lagi sembunyi di suatu tempat!" @Nadarayoo, 2018