Putih Abu #100Empatenam

1.6K 78 17
                                    

Bunda memarkirkan mobilnya dengan sangat lancar, mereka semua pun jadi selamat sampai tujuan "Kak, terus motor kamu disekolah dong?" tanya Bunda, baru ingat kalau halaman rumahnya sedikit terlihat lebih kosong

"Iya, aman kok tapi" jawab Jaemin "Ayo Lil, masuk─ anggap aja rumah sendiri" kata laki-laki itu seraya membuka pintu

"KAKAK─" Arka yang melihat pintu baru terbuka pun langsung berlari walaupun masih belum stabil, dengan cepat-cepat ia memeluk Jaemin yang padahal masih sibuk terduduk membuka sepatu

Lili hanya menatap pemandangan itu sambil melepaskan sepatunya, ia tersenyum saat Arka melirik ke arahnya "Kakak" panggil bayi itu, sepertinya baru bisa mengatakan beberapa kata, jadi ia menyebut semua orang dengan sebutan itu

"Kakak Lil" tapi Lili terkejut saat Arka tiba-tiba menyebutkan nama panggilannya

"Dihhh─ gue aja gak pernah dipanggil gitu Lil, kok sama lo lancar?" diantara iri dan juga merasa tidak adil, Jaemin berprotes seraya menggendong adik kecilnya itu

"Ngga tau, mungkin Arka lebih suka punya kakak kayak gue kali" Lili menyombongan dirinya, sambil menggenggam tangan kecil yang sedari tadi melambai-lambai padanya

Mereka berdua jadi berjalan bersamaan memasuki rumah, karena keberadaan Arka yang membuat Lili dan Jaemin jadi sangat kompak. Lili yang terus menggenggam tangan Arka, sedangkan bayi itu kan ada dalam gendongan Jaemin

"Hahahah─ kalian ngapain berdiri terus, duduk sinih" akibatnya Ayah Jaemin pun jadi terheran melihat kelakuan anak-anaknya

Menyadari Ayah Jaemin ada diruang tengah, Lili pun menghampirinya segera dan tak lupa mencium tangan calon mertua "Lili, apa kabar?" jika dihitung-hitung, Lili dan Ayah Jaemin ini baru bertemu tiga kali. Pertama saat pernikahan kakaknya, dua saat Bunda melahirkan, dan ini kali ketiga, maka dari itu mereka sedikit canggung

"Alhamdulillah baik, Om" jawab Lili

"Om? Agak aneh ngga sih dipanggil Om, Bun?" tanya Ayah Jaemin, membuat Bunda yang sedang sibuk menghangatkan nasi goreng langsung tertawa "Aneh yah─ suruh panggil Ayah aja" kata Bunda, dari dapurnya

"Tuhh denger kan Lil, panggilnya Ayah aja─ oke?" mendengar permintaan ini, Lili hanya bisa mengangguk kecil sambil tersenyum "Agak tua juga kalo dipanggil Om" gerutu Ayah Jaemin lagi

Lili jadi bersyukur dipertemukan dengan keluarga Jaemin yang tidak pernah membuatnya ketakutan atau tidak nyaman. Maka dari itu ia selalu merasa tidak enak jika diajak bertamu kesini, rasanya ia telah metepotkan, padahal Bunda selalu menginginkan hal itu

"BUNDA─ Arka main air!" ditengah itu, suara Jaemin dari kamarnya tiba-tiba muncul membuat anggota rumah menoleh kaget

Ayah yang ada diruang tengah bersama Lili pun langsung bangkit untuk memeriksa putranya itu "Bentar ya Lil, kebiasaan nih" kata Ayah Jaemin, seraya tergesa-gesa memasuki kamar Jaemin "AAAAA! HING─" Arka menangis setelah keluar dari kamar Jaemin, ia meronta-ronta minta diturunkan karena sepertinya ingin tetap berada didalam sana

"Kenapa, Arka?" tanya Lili, melihat Arka begitu kuat menangis hingga air matanya mengalir deras dipipinya

"Biasa Kak Lil─ Arka selalu ganggu kalo Kakaknya lagi mandi" kata Ayah Jaemin "Mau main air, ngga dikasih masuk, pasti nangis"

Mendengar alasan Arka menangis Lili langsung tertawa "Jangan main air, nanti basah bajunya" ia membantu Ayah untuk menenangkan Arka, tapi baru kali ini Arka langsung berhenti menangis

"Lohh-lohh, langsung berenti?" bahkan Ayahnya pun bertanya-tanya karena biasanya Arka baru berhenti setelah melihat Jaemin selesai mandi

Tapi kali ini Arka dengan cepat menghentikan tangisannya "Sini─ Kakak gendong" tidak cukup sampai disitu, Arka langsung melebarkan kedua tangannya memberi kode bahwa ia ingin digendong oleh Lili

Putih Abu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang