Putih Abu #Delapanempat

1.7K 84 3
                                    

"Ku sayang— padamu—🎶"
"Tapi maaf, sebatas teman saja—🎶"

Ana menekuk wajahnya, lagu yang diputar mall siang bolong begini benar-benar membuatnya tak enak hati "Gimana dong na? Gue harus bilang apa sama Chenle?" gadis itu sekarang tengah duduk disebuah restoran, menemani Gea yang curhat tentang masalahnya

"Ya udah jujur aja, bilang kalo ke dufannya lusa aja— soalnya besok lo ada janji sama temen, gitu"

"Yahh tapi kan Chenle bakal nanya, sama siapa? Mau kemana? Sampai jam berapa? Kudu gue jawab apa?" Ana tertegun, mendengarnya. Dia mengira kalau Chenle itu laki-laki yang simple ternyata tidak

"Terus nanti kalau dia marah pasti lama baikannya" tambah Gea lagi, seraya memainkan sedotan jus alpukat yang mereka pesan sebelumnya

Ana jadi ikut bingung, gadis itu ingin membantu tapi tidak tahu harus bantu bagaimana. Dan saat sedang berpikir, ia melihat kenampakan Yuhi dan Lili sedang berjalan berdua "Loh, Lili Yuhi tumben berduaan?" refleks lah mulutnya melontarkan pertanyaan seperti itu, Gea pun ikut menoleh

"Eh, iya?" temannya itu ikut heran menyaksikan dua gadis yang sebelumnya tidak pernah pergi keluar berdua saja seperti yang sedang dilihatnya sekarang ini "Emang Jaemin sama Haechan lagi kemana?" bertanya-tanyalah Gea

Ana hanya mengangkat kedua pundaknya merasa tak peduli "Tuh Jaemin sama Haechan" ternyata dua laki-laki tersebut ada dibelakang mereka, meskipun berada sangat jauh dibelakang

"Hahahahahha" Gea langsung tertawa melihat pemandangan tersebut "Lucu sih"

"Apanya yang lucu njir?"

"Ya lucu lah, terlupakan gitu mereka hahahahaha"  didalam tawa seorang Gea ini, tersimpan sebuah ledekan keras untuk dua laki-laki yang sangat menyedihkan tersebut

###

"Lain kali lo ngomong dulu ke gue ya, kalo mau jalan" gerutu Haechan, sambil menyaksikan dua gadis yang berjalan jauh didepan mereka, jarkanya sekitar 1 meter

Jaemin menghela nafasnya kasar "Yah, untung sayang" dengan sabar mereka membuntuti kekasih mereka yang memang sudah lupa diri tersebut

Saat sampai didepan bioskop, Yuhi menoleh ke belakang disusul Lili juga "Loh, pada kemana?" tak melihat kenampakan kekasihnya, Yuhi bertanya-tanya

"Apa kita keasikan ngobrol, jadinya mereka ditinggalin hi?" celetukan Lili ini membuat Yuhi sadar juga "Iyaaaa kayanyaa" keluh gadis itu dengan penuh rasa bersalah

"Ya udah, gue cari Haechan dulu yah Lil"

"Iya, gue telepon Jaemin nih— kita ketemu didepan sini lagi nanti, oke hi"

"Ok!"

***

Ternyata benar saja, Haechan menyuruh Jaemin untuk duduk bersamanya disebuah cafe didalam mall, mereka asik menyeruput secangkir kopi panas tanpa peduli pada bioskop yang padahal akan mulai dalam beberapa menit lagi

"Chan, lo yakin mereka gak nyariin?" Jaemin sedikit khawatir pada ide temannya yang sedikit gila ini, meskipun ia setuju tapi tetap saja hatinya tidak tenang

"Tenang aja— paling yang nyariin tuh cuma Lili, nah Yuhi pasti ngehasut dia buat ngelupain kita" pikiran negatif seorang laki-laki yang ternyata tengah marah pada kekasihnya

Yuhi yang dipikiran Haechan :
"Ahh tenang aja Lil, mereka kan udah gede— pasti nanti juga dateng telat, mendingan kita masuk duluan yuk!"

Semua itu membuat Jaemin sedikit menggeleng tak yakin, karena setidak peduli-tidak pedulinya Yuhi pasti dia akan mencari kekasihnya yang hilang "Lo lagi berantem sama Yuhi, chan?" akhirnya, Jaemin jadi menuduh yang tidak-tidak

Putih Abu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang