"Jaem, tadi siapa yang adzan?" sampai dibasement bersamaan, Lili dengan tak sabarnya langsung menyambar Jaemin dengan pertanyaan seperti itu
"Haechan—" tanpa basa-basi Jaemin menjawabnya, didengar langsung oleh Yuhi yang kukuh menyatakan kalau itu bukanlah suara kekasihnya
Semuanya tertawa, bahkan Ana dengan puasnya memukul badan Yuhi "Haha! Mampus, popping cheese dua porsi gede, alamatnya gue chattin nanti, hi—" seraya berlalu, Maudy meledek temannya itu dengan senyuman miring andalannya
Lili juga tersenyum evil penuh kemenangan "No php!" melihat teman-temannya berlalu, Yuhi masih terdiam mematung tak percaya akan ending dari senjatanya itu
"Hi—" bahkan kehadiran Haechan juga tak disadari olehnya "Yuhi woy!"
"Apaan si!!" sekarang gadis itu malah meninggikan suaranya, saat berhasil disadarkan dari lamunan
"SALAH GUE APAAN AMPE DIGAS GITU—" Haechan ikut meninggikan suaranya, sambil menaruh kembali helm yang sebelumnya sudah sampai dikepalanya
Mendengar sentakan itu Yuhi menghela nafas "Ngga! Buruan mana helm gue!?" percakapan mereka kali ini, dihiasi oleh suara tinggi dan tanda seru dimana-mana
"Gas terus! Nih—" bahkan laki-laki itu melemparkan helmnya pada badan Yuhi "HEH! Lo kok ngegas sih!"
"Lo DULUAN!" Haechan memakai helmnya, setelah sentakan terakhir itu, ia tak peduli lagi dengan apa yang terjadi selanjutnya "Bisa gak si, punya cewe tuh lembut dikit—" gerutu laki-laki itu, membuat Yuhi terkejut mendengarnya
"Hah? Apa?"
"Apaan?! Buruan naek!"
"Ngomong depan gue, gak usah ngedumel!" sentak Yuhi, sambil menaruh helmnya dijok motor
Bertengkar, ini adalah pertama kalinya mereka berdua bertengkar hebat seperti sekarang. Masalahnya, Haechan maupun Yuhi lebih sering berpura-pura bertengkar ketimbang bertengkar sungguhan
Haechan menghela nafasnya, laki-laki yang sudah stay dimotornya itu kembali menuruni kendaraannya sambil membuka kaca helm "Lo kenapa sih? Biasanya juga b aja gue becandain kaya gitu—"
"Tau ah!" gadis itu malah beralih memakai helmnya, tak mau memperpanjang percakapan
"Gaje dih, lurusin dulu hi— entar tiba-tiba lo ngambek sama gue, males gue nimbalinnya—" jujur sekali, Haechan mengatakan apa yang memang sebenarnya selama ini menjadi kebiasaan gadisnya itu
"Males?!" gadis itu menoleh, masih dengan nada tingginya "Bukannya gue ngambek juga gara-gara lo! Kok males?!"
Haechan kembali kebingungan, sepertinya laki-laki itu baru saja salah berucap "Bukan— maksudnya—"
"Udahlah! GUE GAK MOOD—" Yuhi melemparkan helm nya ke badan Haechan, sama seperti yang sebelumnya laki-laki itu lakukan. Dan dengan terburu-buru, gadis itu berjalan ke arah gerbang sekolah
"Loh— Yuhi! WOY YUHI—" meskipun mendengar panggilan ini, Yuhi tetap kukuh pada moodnya lalu segera pulang dengan angkutan umum
###
/Panggilan sedang berlangsung
Yuhi Ariestaaa
1:24:30"Udah satu setengah jam lo curhat woy, gue jadi gak belajar-belajar ini—"
"ALAH— BESOK JEPANG INI, LO JAGO JEPANG KAN SENPAI" Yuhi yang disebrang sana, ternyata baru saja mengadu soal problematika hidupnya yang baru saja terjadi
Sambil mengunyah camilan kripik kentang ditoples, Lili menikmati percakapan tersebut "Hahaha, iya dah— agama juga udah nalar lah ya" kata gadis itu, menyetujui ucapan temannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu!
Teen Fiction"Kalau masa SMA lo cuma putih abu aja, coba diteliti ulang. Siapa tahu warna lain lagi sembunyi di suatu tempat!" @Nadarayoo, 2018