"Werewolf telah memakan seorang warga, dan Seer gagal menemukan siapa Werewolfnya, Lili— silahkan naik ke sofa karena lo dibunuh Werewolf" ucap Hyunjin
"Sudah diduga, terus nanti gimana votingnya anjay" keluh Jaemin. Angel langsung menggeleng-geleng "Gara-gara hasutan bloon lu Jaem, males gue jadinya ah! Masa kalah!"
"Mau vote siapa, hi?" tanya Chenle, merasa kalau timnya memang sudah di ambang pintu kemenangan "Vote Angel aja, terus makan Jaemin— kan dia gak bisa bawa orang kalo dimakan" ucap Yuhi benar-benar terdengar menyebalkan
"ANJING WOY! 2 VS 2 TUH, YA KITA BISA NYAMAIN VOTE LAH" sentak Jaemin tak terima
Chenle dan Yuhi tertawa bersamaan mendengarnya "Ehhh, kalo mau nyamain vote terus ujung-ujungnya gue makan lu, besoknya Angel mati digantung karena udah 2 VS 1, gimana?"
"Jaemin-jaemin, goblok banget sih" ledek Chenle
"Ya udah gak usah dilanjut, orang WW udah pasti menang" sahut Angel sudah tak bersemangat lagi
Hyunjin mengangkat bokongnya dari sofa yang mulai sempit, "Akhir cerita— desa telah hancur, Werewolf memenangkan permainan" ucapnya, seraya mengangkat sebelah tangan Yuhi
"YEAY!! MENANG— MENANG—" mereka yang berada di tim Werewolf melompat-lompat kesenangan mengetahui kalau hasil akhirnya adalah kemenangan bagi mereka "Padahal tim Villager lebih banyak, tapi yang menang tim gue hahahahaha" ledek Yuhi, merasa bahagia seraya bertos ria dengan Jisung, Chenle, Renjun dan Eric
"Dasar curut, bilang ke gue Villager— ternyata lo WW goblok" Haechan menyentak, begitu kesal karena sudah dibohongi
"Ya lu percaya aja chan, mentang-mentang dia cewek lu" ledek Gea, tak terima juga
Maudy menepuk pundak Gea lalu menatapnya dengan datar "Lo juga nuduh gue yang ngga-ngga Ge, padahal gue Spellcaster" mendengar hal itu Gea langsung tersenyum malu "Hehe, maaf dy"
"Si Yuhi juga anjir, awal-awal bisa bangat nyurigain Ana— harusnya dari awal dia digantung karena nyurigain Seer" Jeno angkat bicara
"Ana nya juga malah ciut, harusnya lu bangga jadi Seer, pamerin ke rakyat lu, bikin semuanya percaya sama lu" sahut Jaemin, membuat Ana mengacungkan tangan membentuk huruf O
"Udah-udah, sekarang mendingan kita tidur— udah jam 10" Lili melerai perkelahian
Tapi yang lainnya enggan untuk berkata iya "Main sekali lagi, gue gak terima tim Villager kalah" Haechan menduduki karpet seraya bersiap untuk melanjutkan permainan
"Ngga ah, gue ngantuk" anak perempuan tidak mengetujui kemauan Haechan, mereka mengeluh sudah mengantuk dan mulai menguap satu persatu "Kalian kalo mau main ya udah main, kita mau tidur" ucap Angel sambil berjalan ke arah kamar disusul oleh Gea dan Lili
"Gue juga ah" ketiga gadis lainnya juga mengikuti teman-temannya untuk pergi ke kamar. Tersisa anak laki-laki ditengah ruangan dengan karpet besar dan sofa yang masih menyisakan tempat lesehan yang luas
Jaemin menduduki karpet disebelah Haechan dengan bersemangat "Ayolah, begadang hoam" ucapnya, padahal sudah sempat menguap
Yang lainnya jadi kebingungan, setelah berpikir sejenak mereka pun setuju pada rencana Haechan untuk bermain sekali lagi, dan begadang sesuai apa yang Jaemin katakan
###
"Allahuakbar Allahhuakbar—" suara adzan subuh mulai berkumandang, Ana terbangun seraya menatap jam dinding "Hoam— subuh guys, bangun!" seraya meregangkan tubuhnya, gadis itu berkutip membangunkan teman-temannya
Lili yang mendengar suara Ana langsung membuka kedua matanya "Bangun! Bangun!" menemukan Ana tengah berjalan kesana-kemari membangunkan yang lainnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu!
Teen Fiction"Kalau masa SMA lo cuma putih abu aja, coba diteliti ulang. Siapa tahu warna lain lagi sembunyi di suatu tempat!" @Nadarayoo, 2018