Putih Abu #100Delapanbelas

1.7K 84 10
                                    

Gea, Ana dan Yuhi berjalan keluar gerbang bersama-sama "Tin!!" tak butuh waktu lama, sebuah mobil pribadi milik Gea sudah membunyikan klakson membuatnya tersenyum

"Eh, mobil lo ganti Ge?" sadar akan bentuk mobilnya yang berbeda, Yuhi mulai menanyakannya

"Ngga, itu bukan mobil gue─ mobilnya Chenle" kata Gea, langsung dibalas anggukan pelan Ana dan Yuhi sambil berkata "Ohhhh"

"Ya udah, gue duluan ya"

"Iya, dadahhhh"

Setelah berpamitan, Gea berjalan mendekati mobil berwarna hitam mengkilap dipinggir jalan. Tanpa basa-basi gadis itu membuka pintu belakang "Ge─ maaf lama" disambut dengan ucapan Chenle yang satu itu

Gadis itu hanya tersenyum sambil memasuki mobil "Awas tiati" dengan lembut Chenle juga menghalangi bagian kepala Gea dengan tangannya agar tidak membentur atap mobil

Sudah duduk manis dibelakang tepatnya disamping Chenle, Gea langsung menampakkan senyuman manisnya sambil menoleh "Ngga lama kok, sama sekali ngga lama" ucapnya, berhasil mengangkat drastis mood Chenle ditengah cuaca hari yang mendung ini

###

"Pelan-pelan Ana, kaki lo tuh lagi sakit gimana sih?" seperti biasanya, Yuhi mengomel lagi melihat Ana terburu-buru memasuki mobil tanpa peduli kalau kaki berbalut gips miliknya itu membentur kemana-mana

Ayah Ana juga hanya menggeleng-geleng heran menyadari putrinya memang sangat menganggap remeh keadaannya "Minggu depan gipsnya buka aja dehh kalo kamu gak ngerasa sakit terus" sambar sang Ayah

Yuhi mengangguk keras mendengar ide Ayah Ana yang sangat benar "Orang udah ngga bengkak kok, buka aja" dan Ana malah dengan mudah menyetujuinya, sepertinya ia memang tidak peduli dengan kakinya

"Yuk Yuhi masuk, keburu turun ujannya nih udah gerimis" kata Ayah Ana, dibalas pergerakkan Yuhi yang dengan segera menaiki mobil

"Yuhi! TUNGGU..." ditengah itu, saat pintu baru saja akan tertutup. Sebuah suara terdengar memanggilnya, Ayah Ana menoleh membuat Yuhi yang sudah berada didalam jadi penasaran

Sedetik setelahnya, kenampakkan Haechan dan motornya pun terlihat jelas dari dalam kaca mobil "Wess, ini pacar kamu Yuhi?" tanpa basa-basi Ayah Ana langsung menyambar Yuhi dengan pertanyaan seperti itu

"Om─ saya mau pinjem Yuhi nya ya" Haechan mencium tangan Ayah Ana dengan sopan "Hari ini saya gak mau pulang sendirian" dengan jujur dan mantap laki-laki itu berkata, Ayah Ana jadi tersipu sendiri mendengarnya

"Ya udahh, bolehhh... kalian lagi berantem ya jadinya gini?" tuduhnya, bahkan kembali membuka pintu mobil "Kalo lagi berantem selesaian berdua, baik-baik─ jangan sampe pisah, nanti nyesel" kepala Yuhi kembali dibuat pening mendengar ceramahan Ayah Ana, rasanya ingin menutup pintu mobil nya lagi

Ana disampingnya hanya terkekeh nyaman melihat temannya sedang gelisah "Udah sana, gue udah aman sama bokap gue─ makasih udah jagain gue, sekarang giliran lo yang dijagain tuh" kata Ana, sambil meledek

Yuhi mengepalkan tangan kanannya lalu melayangkannya ke arah Ana "Kalo gak ada bokap lo bisa-bisa abis lo sama gue!" sentaknya kesal, dengan sedikit berbisik karena takut terdengar Ayah Ana

Alhasil Yuhi harus menuruni mobil untuk menghargai kemauan Haechan "Dahhh" tak lupa ia juga melambaikan tangan dengan malas pada Ana yang meninggalkan mereka lebih dulu

Gadis itu berbalik menatap laki-laki yang sedang tersenyum di atas motornya "Nihh helm..." dengan segera ia menyodorkan helm berwarna merah muda yang sudah lama tidak terpakai

"Gue juga tau ini namanya helm" kata Yuhi seraya meraih helm tersebut

Haechan tersenyum lebar sambil meraih tangan Yuhi "Sini gue pakein" apa-apaan ini, pikir Yuhi yang berniat memakai helm itu dengan kedua tangannya sendiri

Putih Abu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang