Putih Abu #100Enamempat

1.4K 78 16
                                    

Membuat Bunda tersenyum "Ngga dibawa, ribet─ nanti liat kakaknya naik panggung dia teriak-teriak hahahaha, malu ah" ucapnya jujur sekali

"Kaaalo, cuma teriak, nanti kalo ikutan naik ke panggung juga lebih parah yah, Bun?" sambar Yuhi

"Nahhhh, udahlah ngga usah ngaku sebagai Bundanya" sahutan Bunda ini membuat mereka semua tertawa. Disisi lain, Bunda pun mulai kebingungan melihat mereka semua sama cantiknya "Ini Maudy yah?" bahkan ia menunjuk Ana sambil menuduhnya sebagai Maudy

"Bukannnn─ yawloh, Maudy mah cakep, Bun" kata Ana, sedikit merasa bersyukur juga disebut sebagai gadis yang cantik

"Ihhh, berarti ini Maudy" sekarang Bunda malah menunjuk Gea, padahal Maudy sudah sedikit menunjukkan dirinya agar ditunjuk

"Haduhhh, bukan Bun" Lili malu sendiri melihat Bunda yang ternyata sudah mulai pikun "Ini Gea, ini Ana─ kalo Maudy yang ini" kata Lili seraya membantu Bunda menunjukkan nama teman-temannya yang benar

"Ohhh, ya ampun hahahha─ pokoknya yang Bunda inget Maudy sama Ana tuh cantiknya satu spesies, jadi ketuker gitu hahahah"

"Satu spesies?" Ana bertanya-tanya, namun sekali lagi ia bersyukur telah dipuji seperti itu

"Padahal emang dasarnya udah tua yah, jadi pikun" kata Bunda lagi

"Kalo aku siapa, Bun?" tanya Yuhi, sedikit mengetes Bunda yang katanya sudah mengaku pikun

"Ini mahhh yang suka digibahin Haechan─ Yuhi kan?" dengan mudah Bunda dapat mengenali Yuhi, namun ingatannya sedikit buruk tentang gadis itu maka dari itu mereka semua tertawa "Hahaha, pokoknya kalian semua cantik hari ini, jadinya Bunda pangling, susah bedainnya, cantik semua"

"Hehe makasih Bun, tapi emang ngga berangkat bareng Jaemin?" tanya Lili

"Ngga─ Jaemin sama temen-temennya, Bunda tadi harus anterin Arka ke kontrakannya Om Jungwoo dulu, makanya rada telat nih" jelas Bunda, ternyata Arka dititipkan ke Omnya selama mereka menghadiri acara ini

"Ohhh gitu, ya udah berarti Arka aman hahah" sahut Lili, membuat Bunda diam-diam mencubit pipinya sama seperti yang biasanya Jaemin lakukan padanya "[Ihh ini kenapa anak sama emak sama-sama suka nyubit gini sih?]"

"Lili cantik banget sihhh─ nanti cobain tinggal dirumah sehari aja, kita habisin waktu berdua seharian, berdua aja" kata Bunda, tiba-tiba saja menginginkan quality time bersama Lili

"Hahahha, iya Bun, nanti kita jalan-jalan berdua aja" ucap Lili, begitu membuat Bunda gembira

"YA AMPUN, MAU PUNYA ANAK CEWE KENAPA SUSAH BANGET YAHH" histeris Bunda sambil kembali memeluk Lili dengan gemasnya

Siti yang ada disekitar mereka langsung tersipu malu dan berbisik pada Maudy yang berdiri paling dekat dengannya "Bundanya Jaemin suka banget sama Lili yah, dy?" tanya gadis itu, setelah menangkap semua adegan ini

Maudy hanya mengangguk sambil berbisik kembali "Dari dulu" ucapnya, sontak membuat Siti begitu iri sampai berkali-kali menggelengkan kepalanya merasa sangat-sangat gemas

"Lili sayang kamu udah ketemu Jaemin? Apa belum?" tanya Bunda, sambil mulai membantu suaminya membawakan buket-buket bunga yang jumlahnya tidak sedikit

"Belum..." jawab Lili

"Duh, pasti Jaemin bakal kaget banget deh─ soalnya kamu cantik banget hari ini" sekali lagi wanita itu memuji Lili, bahkan Bunda mulai menyerahkan satu buket bunga berisi banyak mawar merah padanya "Nihhhh... happy graduation Lili, calon menantu Bundaaa"

Siti ambyar, gadis itu tak bisa menahan raut wajah gembiranya "Kalo gue jadi Lili gue pingsan kali" gumamnya, lalu memalingkan wajah ke sembarang arah untuk menetralisir rasa gerah yang ada dalam dirinya

Putih Abu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang