Ternyata itu adalah gerombolan anak laki-laki yang entah mau kemana jam segini, mengendarai sepeda motor bersama-sama bahkan belok pun tak pakai klakson "JAEMIN! HAMPIR AJA LO NGERUSAK SEPEDA GUE!" protes Yuhi, sangat marah melihat sepeda kesayangannya sedikit kotor karena ban motor temannya itu
Bukan hanya para gadis, tapi para anak laki-laki juga terkejut menyadari mereka baru saja akan menabrak sepeda dibelokan ini "Aduh, sorry-sorry─ lagian ngapain pada naik sepeda?" Jaemin pun bertanya-tanya pula
Haechan yang satu motor dengan Renjun langsung berhenti dan menurini motor "Jaemin, ngajak baku hantam lo ya!" kata Haechan, seraya menghampiri gadisnya itu
"Sayang, gapapa? Mana yang sakit?" laki-laki itu langsung menggoda Yuhi dengan meraba-raba sepeda milik gadis itu, dan berkhawatir ria seolah-olah tidak ingin sepeda itu terluka
"YANG PUNYANYA YANG SAKIT" sentak Yuhi, sedikit kesal, langsung membuat Haechan tersenyum padanya sambil meraih tangannya "DIEM AH!"
Ada empat motor yang bergerombol, siapa lagi kalau mereka berdelapan yang entah punya keperluan apa sampai berangkat bersama-sama begini "Mau kemana lagian, kok pada buru-buru? Terus barengan gini?" tanya Ana
"Mister Maman masuk rumah sakit─ makanya kita mau jenguk" jawab Jeno, yang mengemudikan motornya bersama dengan Eric dibelakangnya
"Inalillahi, kenapa dia?"
"Kecelakaan motor gitu" mendengar kabar tersebut, para anak gadis hanya dapat terkejut dan bertanya-tanya mengapa bisa terjadi
"Ya udah kita duluan nih, takut keburu dipindah ke rumah─ kan rumahnya jauh, jadi mendingan jenguk ke rumah sakit" kata Haechan, sambil kembali menaiki motor
"Iya juga, ya udah sana, hati-hati─ JANGAN SAMPE NABRAK LAGI" peringatan keras dari seorang Yuhi, yang sudah menjadi korban yang tertabrak sebelumnya
"Hahahaha, lagian tadi Jaemin udah ngerem, sepeda lo aja yang nyamperin kesini, telat ngerem makanya keliatannya kayak nabrak" kata Eric, melihat dengan jelas kalau motor Jaemin tidak membentur keras sepeda Yuhi
"Belum bisa naik sepeda ya, sini aku boncengin" kata Haechan, lagi-lagi menimbulkan emosi
"Wkwkwk, parah chan─ Yuhi jangan baper yah, Haechan belum makan, makanya gitu" sahut Jisung, padahal tertawa juga melihat kejahilan temannya memojokkan seorang gadis yang sedang sangat marah itu
"Sabar hi... tahan..." Ana bersuara, menyemangati Yuhi yang sedang berusaha mengontrol emosinya dengan mengepalkan tangan begitu kuatnya
"Ngga-ngga, gue yang salah" ucap Jaemin, yang memang dasarnya tidak tegaan melihat ada gadis yang dipojokkan begini "Maaf yahhh"
Mendengar ucapan Jaemin, Yuhi langsung tersenyum penuh paksaan ke arah laki-laki itu "Emang cuma Jaemin yang bener-bener cowok─ untung aja gue nabrak orang yang bener, yakan Lil?" sindir keras Yuhi, berhasil membuat yang lainnya protes
"Iya aja" balas Lili, ingin cepat-cepat pulang ke rumah
###
Hari selanjutnya adalah giliran mata pelajaran Matematika dan Agama untuk kelas bahasa. Sedangkan kelas IPA, harus menghadapi mata pelajaran sulit, yaitu PKN dan Fisika. Maka dari itu semalam sangat hening, hingga tidak ada satupun yang muncul digrup
"Ah─ kenapa Fisika kagak masuk-masuk anjir!" sentak Haechan, yang masih tekun menatap kisi-kisi dimejanya. Adik kelas yang duduk disampingnya saja sampai menoleh mendengar keluhan laki-laki itu "Dek, pelajaran apa?" alih-alih ingin menggunakan adik kelas, Haechan pun bertanya
Namun, sayangnya adik kelas itu adalah dari kelas Bahasa. Maka dari itu Haechan nampak sial setelah mendengar "Hari ini Mtk sama Agama, Kak" jawab adik kelas bernama Melisa tersebut

KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu!
Teen Fiction"Kalau masa SMA lo cuma putih abu aja, coba diteliti ulang. Siapa tahu warna lain lagi sembunyi di suatu tempat!" @Nadarayoo, 2018