Putih Abu #Sembilandelapan

1.5K 82 4
                                    

"Mau bikin sendiri atau dipilihin kelompoknya?"

"BIKIN SENDIRI PAK!!"

Kelas 11 IPA 5 sedang sibuk dengan pelajaran seni budaya. Tugas yang diberikan adalah memainkan alat musik secara berkelompok, lengkap dengan harmonisasi vokal dan juga perkusi yang dipukul, ditiup, serta dipetik

"Oke, kalo gitu bikin sendiri aja ya, biar hasilnya bagus─ satu kelompok ada 6 orang, terserah mau main apa, bawain lagu apa juga terserah, yang penting siap kalo disuruh presentasi" jelas seorang guru Seni Budaya

"Kapan presentasinya Pak?"

"Dua minggu ke depan, soalnya kan minggu depan ada simulasi lagi kelas 12─ jadi minggu depannya lagi aja, oke"

"Okeee Pak!" ucap satu kelas, lalu guru SBD pun melangkah meninggalkan ruangan

Semua orang juga mulai sibuk mencari anggota kelompok "Jeno, mau sekelompok sama gue gak?" bahkan Bara yang tadinya diam, sekarang jadi sedikit antusias

Jeno yang sedang merapihkan buku langsung menoleh "GAK BISA, JENO UDAH SAMA KITA" sentak Haechan, membuat Bara langsung mengalihkan pandangannya

"DIHHH─ bagi-bagi lah chan, lu kan juga bisa main gitar, Jaemin juga, Renjun juga, sedangkan kita ngga ada yang bisa main gitar!!" protes Bara, tak mau menyerah

"Peduli apa gue wkwkwk"

"Maen pianika aja bisa kan lo!" entah mengapa hari ini semua anak laki-laki jadi sedikit sensitif dan mudah sekali terbawa emosi atau tidak malah menyulut emosi orang lain

"JAHAT"

Eric dari bangku belakang langsung menarik kursi menghampiri meja Haechan "Gue masih muat kan masuk sini?" ternyata dia mengemis kelompok pada temannya itu

"Mendingan Chenle, lancar keyboardnya" celetuk Renjun, yang masih belum terlalu bersemangat karena baru sembuh dari sakit

"HEH, gua bisa maen gitar" sahut Eric, tak terima

"Gua sama Jeno yang megang gitar rik, udah kebanyakan gitarnya masa tiga" Jaemin meskipun sibuk dengan ponselnya, tapi tetap dengar apa yang sedang dibicarakan. Dan langsung peka sekali

"Jisung main kahon juga bagus, lah lo bagusnya di apa bangsat?!" ledek Haechan, tiba-tiba menyemprot Eric yang punya tempramen aneh itu tentu saja membuatnya murka

Laki-laki itu langsung bangkit dari kursi yang didudukinya "WOY SANTAI NAPAH CHAN, EMANG LO BISA APA HAH!" sentaknya, sangat tak terima akan pertanyaan yang terdengar meremehkan seperti itu

"Hahahhaaha belom denger suara gue dia─ oke, liat aja entar gimana gue menyihir telinga satu sekolahan"

"HALAH, TAI TAI" Eric kesal, lalu mulai meninggalkan meja Haechan "Lah, baper begitu anak gadis wkwkwk" meski sudah ngambek, Haechan masih saja tidak berhenti menggoda Eric

"Jadi berenem nih?" tanya Chenle yang duduk dibelakang bangku Haechan dan Renjun

"Yoi Boss─ latihan dirumah Pak Bos, jangan lupa sedia cemilan yang banyak ya Bos"

"Jadi yang bener mau latihan apa nyemil?"

"Mix wkwkwk"

***

Sekarang jam istirahat, ini adalah saat-saat dimana Haechan akhirnya berpapasan dengan Yuhi untuk yang pertama kalinya setelah dua hari lost contact, dan tidak pernah bertemu

Haechan tidak menoleh, Yuhi tidak acuh. Semua teman-temannya menggeleng tak percaya menyaksikan dua orang tidak jelas itu "Sampe kapan mo begitu" Ana saja sudah gemas hanya dengan menyaksikannya, apalagi jika turun langsung ke tkp

Putih Abu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang