Eric ternyata berjalan ke taman yang berada dibelakang gedung sekolah. Laki-laki itu terduduk disebuah ayunan kayu dibawah pohon beringin besar "Kok auranya jadi serem─" tadinya ia berniat bergalau-galau ria disana, tapi menyadari tak ada seorang pun yang melintas membuatnya bergidik
Taman hijau dibelakang gedung tersebut memang sangat cocok untuk menenangkan pikiran. Tapi, tentu saja berdua dengan seseorang. Tidak sendirian seperti Eric ini
"Angel─ Angel─ Angel─"
Suara Eric terdengar hingga lapangan badminton tempat mereka latihan tadi. Jaemin yang sempat mendengarnya, langsung mengintip "Bener kan" tanpa basa-basi lagi ia berjalan menghampiri laki-laki yang tengah gegana itu
"Bro, ngapain lo?" melihat kenampakan Jaemin, Eric langsung beranjak. Dan melangkah mendekatinya, lalu seketika memeluknya "IH ASTAGHFIRULLAH, GUE MASIH NORMAL RIK─ ERIC─ TOLONG!!!" menerima perlakuan tersebut, Jaemin langsung berteriak
"Anjing!" padahal hanya ingin numpang bersandar sebentar, tapi Jaemin terlalu ribut. Ia pun memilih untuk bergabung bersama pasukannya
Disusul Jaemin yang sedikit merasa bersalah "Lo kenapa sih? Tadi becandaan doang gue" meskipun terlihat biasa saja, tapi Jaemin ini ternyata perhatian pada semua temannya
"Gapapa─" Eric berhenti melangkah saat hampir sampai ditengah lapangan. Dengan tegar laki-laki itu mulai mengantungi tangannya "Masalah cinta" layaknya menyebutkan hal sepele, Eric tersenyum diakhir kalimat, lalu berlari untuk duduk dibarisan
Jaemin terdiam tak percaya "Tumben gak nangis─" gumamnya
***
"Mark mana sih? Keburu tampil nih─ harusnya sekali balik lagi" gerutu Koeun, belum bisa menemukan kenampakan teman satu angkatannya itu
"Gue telepon bentar" Yeri mengangkat ponselnya "HERIN!" baru akan menekan kontak Mark, Yeri menemukan kenampakan Herin yang baru saja duduk untuk beristirahat dari tugas rutinnya, yaitu mengecek kostum dan perlengkapan tampil
Gadis dengan topinya itu menoleh, hampir saja ia kesal. Karena baru menghela nafas, mungkin akan disuruh-suruh lagi "Iya, Teh?" dengan sabar, ia menghampiri Yeri
"Cariin Kang Mark dong─ bilangin sekali balik gitu" benar dugaan Herin, ia diperintah lagi
"Haechan aja Teh, dia udah ada suaranya" alih-alih menolak pekerjaan, Herin sedikit mengorbankan teman seangkatannya
Yeri menoleh memeriksa kondisi juniornya, lalu menggeleng "Kasian, suaranya buat tampil nanti─ kamu cari Kang Mark aja deh" para anggota pasukan mulai berbisik-bisik melihat Herin dijadikan ubab lagi
Dengan terpaksa gadis itu melaksanakan apa yang seniornya perintahkan. "Herin─" tapi ditengah itu Jisung memanggilnya, tadinya Herin enggan menoleh, tapi sudah menoleh mau bagaimana lagi?
"Minum dulu, nanti lo pingsan" ternyata Jisung tidak seburuk yang ada dipikirannya "Gue kira lo mau ngeledek gue lagi!"
"Su'udzon mulu deh, Sayang" ledek Renjun
Gadis itu langsung melempar topi yang tadinya ada dikepalanya ke arah Renjun. Mereka semua malah tertawa melihat Herin mulai terbawa emosi
"Sini-sini tukeran sama gue─ lo jadi danton ya" Haechan yang sudah menemukan suaranya kembali pun, ikut meledek satu-satunya anggota perempuan dalam angkatannya itu
"GUE KELUAR DARI PASKIB YA! LO SEMUA SIDAK JUNIOR SENDIRI!" omel Herin, sambil berlalu seraya memakai topinya dengan kasar
Hyunjin sedikit memikirkan ucapan gadis tersebut "Sidak? Gimana anjir nyidaknya?" ia bingung, bagaiaman jadinya jika tidak ada Herin untuk menyidak juniornya diruangan nanti
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu!
Teen Fiction"Kalau masa SMA lo cuma putih abu aja, coba diteliti ulang. Siapa tahu warna lain lagi sembunyi di suatu tempat!" @Nadarayoo, 2018