Jaemin membuka helmnya saat sampai diparkiran basement sekolahnya "Jaem, lo belum potong rambut?" melihat rambut Jaemin yang masih lumayan panjang, membuat Lili sedikit berdelik khawatir
"Gapapa Lil, gue kan jadi petugas— terus ketutupan topi, jadi aman lah tenang" dengan mudahnya ia berkata begitu
Lalu mereka pun berjalan menuju gedung sekolah berdua, banyak adik kelas baru yang memperhatikan mereka, membuat Lili jadi sedikit merasa malu "Jaem, kok mereka ngeliatin kita sih?" sambil meraba-raba wajahnya, takut ada yang aneh, Lili juga bertanya pada Jaemin
Laki-laki itu langsung tertawa "Apaan sih, lo kecakepan kali Lil jadi banyak yang liatin"
"Lah!"
"Hahaha, beneran dah, lo cakep"
"Bodo ah"
###
Ditengah lapangan sepak bola, para petugas upacara sedang sibuk melakukan geladi bersih sebelum memulai upacara yang sesungguhnya. Sekarang giliran Renjun untuk menempati bagaiannya, yaitu pengucap UUD 1945
"Undang-undang dasar 1945, Pembukaan—" baru sampai sana laki-laki itu sudah tersenyum-senyum tak fokus "MAUDY!!! MADEP SONOH!" ternyata itu karena Maudy yang sedang berada didepan mading malah memperhatikannya
Gadis itu pun sontak langsung berbalik melihat ke arah mading dan sempat ditertawai oleh Angel yang ada disampingnya "Lo sih, ngapain liatin mereka" Angel yang sibuk menelusuri namanya, menggerutu
"Ya orang jauh gitu, kirian Renjun ngga sadar" jarak mading ke lapangan itu sekitar 1 meter, tapi entah mengapa lensa mata Renjun sangat jeli hingga bisa menyadari keberadaan kekasihnya
"Jackpot gengs, kita sekelas" ditengah itu, Angel menemukan namanya dengan nama Maudy berada dalam satu lembar "Kelas 11 Bahasa 2, dy" Maudy yang terlalu senang langsung menelusuri kertas itu lagi
"Ada Yuhi juga, Lili juga, DIHHHH INI MAH KITA BERENAM SEKELAS!!" sorak gadis itu lalu tanpa sadar memeluk Angel secara tiba-tiba
"Yes-yes-yes" Angel pun sama bahagianya dengan Maudy, mereka sampai melompat-lompat saking senangnya
"Haechan mana? Pin-up masa telat" omel senior paskibra, sempat membuat Angel dan Maudy menoleh
***
Sedangkan Haechan dan Yuhi baru saja sampai dibasement tempat parkir "Udah mau jam 7" sambil membuka helm, gadis dengan surai sebahunya itu berucap
Haechan sibuk merapihkan rambutnya, dan juga memakai topi, dan tak sengaja ia menemukan Yuhi dengan sepatu barunya "Hmmm— sepatu lo baru ya?" langsung menuduh dengan raut wajah menyebalkan, Yuhi yang punya kesempatan untuk kabur segera berlari agar sepatunya tidak kena injak
"Woy! Mau kemana lo— sini kenalan dulu!" laki-laki itu dengan tergesa-gesa menuruni motornya, lalu berlari mengejar Yuhi yang sudah memasuki gerbang sekolah "Yuhi!!" teriak Haechan, berhasil menangkap tangan gadisnya itu
Berhasil pula membuat seisi sekolah memperhatikan mereka "NGGA JANGAN INJEK— JANGAN CHAN!" mereka berdua sibuk bergulat hanya untuk sepatu baru tersebut
"Astaga, ini kan masih pagi" keluh Yeri, merasa sudah lelah menghadapi juniornya yang benar-benar susah di atur itu
Koeun langsung menepuk pundak Yeri pelan "Coba ada Mark ya, pasti langsung ditampol itu bocah" Jaemin menoleh, ia sempat mendengar kalimat menyeramkan tersebut, lalu hanya memilih untuk diam karena sedikit merinding
"HAECHAN!!" ditengah pergulatan tak berfaedahnya itu, suara cempreng Chenle dari tengah lapangan berhasil membuat Haechan menoleh. Mereka yang dilapangan ternyata sudah menunggu kedatangannya sejak lama
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu!
Teen Fiction"Kalau masa SMA lo cuma putih abu aja, coba diteliti ulang. Siapa tahu warna lain lagi sembunyi di suatu tempat!" @Nadarayoo, 2018