Menggunakan telingamu

237 24 7
                                    

Setelah anak kelinci itu meninggalkannya sendirian kesekian kali, Taehyungie kembali sendirian. Wajahnya masih dingin seperti sebelumnya saat bicara dengan Jungkookie. Kelinci itu sepertinya agak marah karena dahinya berkerut dengan tatapan mata yang gusar.

Sebelum pergi, kelinci itu sempat mengatakan beberapa kata, mengeluh pada Taehyungie, "Kau masih saja tidak bisa.." dengan desahan nafas berat yang kecewa. Kalimat terakhir itu menyadarkan Taehyungie, bahwa apa yang diinginkan Jungkookie bukan tentang mimpi yang dilihatnya.. lebih dari itu Jungkookie menginginkan hal lain. Kelinci itu bagai membuka sebuah pintu, berharap orang yang ditunggunya masuk, telinganya terbuka bersiap mendengarkan apapun yang keluar dari hati Taehyungie, tapi beruang musim dingin itu... malah menolak mengatakannya sekali lagi pada Jungkookie. Jungkookie hanya ingin bersikap baik.

Kim Taehyung baru saja melewatkan kesempatan. Ia malah tak bisa menahan diri untuk mengelus kepala dan rambut cokelat yang dirindukannya.

Taehyungie tersenyum tipis menyadari, mungkin bukan hanya dirinya sendiri yang masih berharap.. tapi juga Jungkookie. Mungkin saja, kelinci kecil itu juga ingin mendekat, sama seperti hatinya. Tapi itu hanya.. mungkin dalam kepalanya.

Ia beranjak dari studio musiknya lalu pergi ke studio latihan vokal.

---

Tak ada orang lagi di studio setelah pukul 2 malam, hanya beberapa orang trainee yang berlatih sangat keras dengan musik yang mereka putar memenuhi ruangan. Sementara itu para member juga sudah berkemas bersiap kembali ke dormitory, beristirahat karena kelelahan.

Selalu ada 2 unit Van untuk mengantar mereka pulang. Member yang berjalan paling depan, yang sangat ingin cepat pulang, tentu saja Suga, diikuti Seokjin, Jhope dan Jimin. Sementara sisanya hanya berjalan gontai kelelahan di belakang, berjalan perlahan dan pelan-pelan, Namjoon, Jungkook dan dibelakang mereka, Taehyungie.

Taehyungie menggendong tas ranselnya dan menenteng mantel yang tidak dipakai karena tubuhnya panas. Ia seperti sengaja berjalan lambat dibelakang Namjoonie saat mereka sama-sama menuju area parkir untuk masuk ke dalam Van. Bukan tanpa alasan, Ia berharap kali ini, Jungkookie masuk ke dalam mobil Van yang sama dengannya.

Ting!
Suara lift membangunkan beruang musim dingin itu. Mereka akhirnya tiba di basemen area parkir dan melihat mobil van pertama sudah tiba dengan pintu terbuka. Jin hyung duduk di jok paling depan disamping Ujosangnim, sementara Suga, Jhope dan Jimin di belakang.

"Kami duluan" kata Jimin memberikan high five pada member yang menumpang mobil Van kedua.

Namjoon, "sampai ketemu dirumah" jawabnya

Mobil Van kedua datang beberapa saat setelah mobil Van pertama pergi, seperti yang Taehyungie harapkan Jungkookie benar-benar akan pulang satu mobil dengannya, dan tentu saja kombinasi yang sempurna. Namjoonie hyung sebagai yang paling tua akan duduk di jok paling nyaman, di samping Ujosangnim.

"Kau berjalan lambat" kata Jungkookie sebelum Ia membuka pintu mobil Van di belakang

"Jungkookie cepatlah" kata Namjoon yang sudah kelelahan. Ia langsung menarik pintu mobil di jok depan dan duduk sambil menyandarkan kepalanya, "lelah sekali" keluhnya

Jungkookie langsung menuruti hyung leadernya dan mempercepat langkahnya membuka pintu mobil Van itu, Ia duduk di tepi jendela, disusul dengan Taehyungie yang duduk disampingnya.

Malam ini Universe sepertinya mendukung Taehyung dalam usahanya mendekati Jungkookie lagi. Ia menyeringai tipis hingga hampir tak terlihat.

Mobil Van melaju perlahan menuju dormitory mereka.

Taehyungie menarik nafas, menyandarkan punggungnya ke kursi jok mobil sambil memejamkan mata. Ia sangat ingin bicara atau berbasa-basi dengan kelinci kecil disampingnya, tapi anak itu sepertinya juga sangat kelelahan, kepalanya bersandar di tepi jendela dengan mata yang sudah hampir terpejam.

Mata Taehyungie terbuka, menoleh pada wajah Jungkookie disampingnya, melihat anak itu dengan seksama, "bersandarlah disini" katanya seketika tanpa ada persiapan sana sekali.

Jungkookie terbangun mendengarkan orang disampingnya bicara, "hm?" desahnya

Taehyungie tak menjawab lagi, Ia langsung merangkul bahu anak itu dan menyandarkannya di bahunya yang bidang

"Kau hangat" gumam kelinci itu pelan

Taehyungie masih belum menjawab, Ia hanya terus mengelus kepala anak itu sambil menjaganya tetap nyaman, Ia lalu berkata, "tadi aku bermimpi melihat diriku sendiri di sebuah ruangan gelap yang aku tidak tahu ada dimana, lalu ada banyak suara yang memanggilku bersamaan seperti V-sshi, Taehyung-sshi, Taehyung-ah, suara-suara seperti itu yang berbunyi hampir bersamaan" katanya. Taehyung mendesah lagi, "yahh.. aku tidak mengerti kenapa tubuhku jadi tak bisa bergerak dan kejang, jantungku berdebar-debar dan aku merasa pusing.." lanjutnya, Taehyungie mengelus kepala anak itu lagi, "untungnya ada kau yang membangunkanku.. Jungkook-ah... Gomawoyo"

"Kenapa kau mengatakannya? Itu hanya mimpi" jawab Jungkookie agak ketus, dia seperti masih gusar

Taehyungie tersenyum, Ia menutupi tubuh kelinci yang dingin itu dengan mantel cokelatnya dengan lembut, berbagi kasih sayang yang dia punya, setidaknya sedikit setelah banyak hal yang sudah terjadi, meskipun ini juga karena Jungkookie dalam keadaan setengah sadar. Ia menjawab, "... Kau pasti tahu artinya"

"Mwolla" desah Jungkookie dengan sisa nafasnya yang tak tahan untuk segera tidur dan nada bicara menyeret serak dan dalam

".. maaf ya sudah menyia-nyiakan telingamu." kata Taehyungie sekali lagi, memeluk tubuh kelinci yang sudah tak sadar itu, "Ada beberapa hal yang tidak bisa kukatakan padamu.. mungkin belum"

Tapi tak ada jawaban dari si kelinci itu, hanya suara nafas dan dengkuran lembut yang beradu suara dengan dengkuran leader hyung yang juga sudah tidur di depan.

Taehyungie tetap melanjutkan kalimatnya, Ia terus memeluk kelinci itu hingga Ia juga merasa mengantuk, "kuharap.. aku belum terlambat untuk memperbaiki segalanya" bisiknya. Taehyuhyie mendesah dan matanya terpejam mencium sisa aroma bunga markisa dari rambut Jungkookie yang menempel di pipinya, "semoga" desahnya terakhir, sebelum Ia benar-benar tertidur juga.

---

My YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang