Hiding eyes

255 25 8
                                    

"Taehyung-sshi.. sudah jauh pergi ke Daegu hari ini, kita tidak menemukan apa-apa" kata Manager-nim kepada Taehyungie sebelum mereka berpisah di depan dormitory grup.

Taehyung tak menjawab, hanya menundukkan pandangannya tak bisa berkata apapun pada Manager-nim. 

Manager-nim menghela nafas, "Dengar" katanya, "comeback grup dan Grammy akan datang sebentar lagi, jangan alihkan fokusmu untuk hal-hal yang masih bisa ditangani perusahaan, Taehyung-sshi"

Taehyung mengangguk, "yah.. Manager-nim, aku seharusnya tidak teralih dengan mudah seperti ini"

Manager-nim mengangguk, "ya, begitu" jawab Manager-nim, "beristirahatlah, jangan terlalu khawatir" 

Taehyung mengangguk tanpa menjawab, Ia lalu mengambil ranselnya dan membuka pintu mobil, bersiap untuk kembali masuk ke dalam dormitory dan berpisah dengan manager-nim. "Anyeonghaseyo" katanya sambil setengah membungkuk

Manager-nim mengangguk, "Istirahatlah dengan baik, Taehyung-ah! Ya?"

Taehyung, "Ya, manager-nim, kamsahamnida"

Dan mobil perusahaan itu berlalu meninggalkan Taehyungie sendirian di depan gerbang dormitory, melintas membelah malam dengan hujan yang dingin untuk segera pulang.

Tangannya masih terluka dan terasa nyeri saat Ia menekan pin pintu dorm dan menekan gagangnya sampai Ia harus mengganti dengan tangan kirinya, memasukkan punggung tangan kanannya ke dalam saku mantel berwarna cokelat yang masih setengah basah.

Seharusnya, sekarang sudah tak ada lagi member yang terjaga, kecuali rapline yang sering pulang terlalu malam dari studio.

"Aku pulang" gumamnya pada dirinya sendiri setelah Ia membuka pintu dormitory, Ia agak terkejut melihat dua pasang mata melihatnya dengan tatapan beku, seseorang dengan mata sipit seperti kucing putih, Suga hyung dan seseorang dengan mata tegas dan lesung pipi yang indah, Namjoon hyung yang tengah duduk di dapur sambil menyantap sisa makan malam di meja dapur depan kamarnya.

--

Air hangat telah meluruhkan lelah di hatinya, setidaknya hari ini, setelah pulang dari Daegu dan tidak mendapatkan hasil yang dia inginkan. Bukankah hari ini dia terlalu impulsif dan terburu-buru untuk menemui seorang teman lama?

Taehyungie menggosok rambutnya dengan handuk setelah keluar dari kamar mandi, berjalan melewati kamar Suga hyung untuk makan sebelum akhirnya tidur.

"Apakah masih ada yang tersisa?" gumamnya sebelum akhirnya sampai di dapur. Langkahnya terhenti di balik tembok saat melihat anak kelinci bersenandung memanaskan beberapa daging lagi, memegang panci penumis dan sendok kayu.

Hatinya kembali berdebar, canggung, Ia agak ragu untuk melanjutkan langkahnya, berniat untuk melewati dapur dan langsung tidur. Dahinya berkerut membenamkan pandangan matanya di balik tembok.

"Igi mwoya?" gumam kelinci itu diikuti dengan suara lemari tempat menyimpan bumbu ynag terbuka, "Oregano?" lanjutnya, "ini pedas, aku tidak butuh ini" katanya, "Taetae tidak suka pedas~" gumamnya sekali lagi

Mendengar anak itu bergumam tentang oregano, hati beruang musim dingin di balik dinding itu berdesir, menghangat seperti pasir di tepi pantai, bibirnya melengkung hampir terlihat seperti senyum yang tanpa disadarinya. Anak itu sedang memasak sesuatu untuknya.

Taehyungie melanjutkan langkahnya lebih bebas dan yakin untuk bergabung dengan Jungkookie, keluar dari balik tembok dengan langkah perlahan hampir tak terdengar suaranya.

Jungkookie menoleh, seolah sudah menunggu beruang musim dingin selesai mandi dan makan bersamanya di meja makan, menutup hari dengan kehangatan di sisa hari ulangtahunnya sebelum tidur, "Taehyungie hyung?" panggilnya lirih dengan senyum di bibirnya, "kau sudah selesai?" 

My YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang